Saat sampai di pintu kamar, Mas Anto menarik bahuku, membuatku menoleh. Tanpa kuduga, pelukan hangat menyambutku. Dekapan ini, bagaikan dekapan Ibu. Dekapan yang seolah-olah mengatakan, bahwa semua baik-baik saja, tak ada yang perlu dirisaukan.Bagaimanapun kasarnya dia padaku di dalam ingatan itu, tetap saja dekapannya adalah tempat ternyaman bagiku. Mas Anto, suamiku yang memiliki banyak misteri."Marni, apa pun yang terjadi, apa pun yang pernah kita lewati, semua itu hanyalah kisah yang telah berlalu, kita hidup untuk masa depan, untuk kebahagiaan dan anak kita."Aku terpaku dalam pelukan Mas Anto, apa yang dia katakan menggetarkan hatiku, ada perasaan hangat yang mengalir di dalam dadaku. "Dulu, kita hanya orang asing yang hanya kebetulan terikat oleh ikatan pernikahan, akan tetapi seiring berjalannya waktu, aku dan kamu adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Aku mencintaimu, Marni. Hanya itu yang perlu kau ingat."Aku memejamkan mataku sambil menghirup aroma wangi Mas Anto. In
Baca selengkapnya