"Bagaimana, Nak? Apakah kau bersedia menerima lamaran saya, untuk putri saya?"Dengan berat, Hj Karim mengucap kalimat itu karena terjerat atas ucapnya sendiri yang mengatakan bahwa akan merestui siapapun laki-laki yang dipilihkan Aisha.Arash, hanya menunduk. Ia mengepalkan tangan dan mengertak giginya sehingga beradu akibat menahan amarah yang kian membuncah."Boss, jangan! Sepertinya wanita ninja itu bukan wanita baik-baik!" Bisik Tomo menghasut."Benar, bang. Siapa tahu, wanita teroris itu punya rencana licik," kali ini, Bean yang membisikkan hasutan."Tapi, gue tak mau kalah akan tantangan ini!" ucap Arash dengan geram. Membuat kedua anak buahnya terdiam. Jika tadi diam karena terkejut dan masih setengah percaya. Kini, ia tahu. Bahwa dirinya yang telah dilamarnya."Baik, Pak!" Jawab Arash dengan tegas. Ia melirik sinis ke arah Aisha yang tengah mengusap wajah dengan kedua tangannya.Helaan nafas panjang terdengar jelas oleh wanita yang bernama Rosyidah keluar dari mulut suaminya
Last Updated : 2022-05-21 Read more