Share

Sebuah Janji

Penulis: Adena Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-30 18:16:53

"Karena aku mencintainya, Ummi!"

ucapan Aisha membuat semua yang hadir spontan terkejut dengan mulut menganga. Tergugu dan setengah tidak percaya.

"Aisha, Nak. Apa kamu tidak sedang berdusta?" tanya Hj. Karim. Kini, ia berjalan dan mengusap bahu wanita yang menggunakan kain penutup wajah itu dengan lembut. Ya, Hj. Karim memang selalu bersikap lembut. Itu kenapa. Karena kelembutan hatinya. Sampai-sampai Ia rela memenuhi ucapannya untuk merestui siapapun yang akan di pilihkan Aisha untuk jadi menantunya.

Sedangkan, ummi Rasyidah. Ia luruh jatuh ke lantai dengan tatapan kosong. Namun, dari tempat menatap itu telah mengalir deras buliran bening yang menganak sungai. Jika alasan utamanya adalah cinta. Maka, ia tidak bisa menolak. Karena, manusia tidak bisa mendeteksi cinta itu datang kapan dan pada siapa ia akan hinggap. hanya sang pemilik cinta yang tahu tentang cinta.

"Aisha tidak berdusta, Bi. Aisha mohon, restuilah rumah tangga kami." Wajah yang tertutup kain itu menengadah menghadap p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Tanda Tanda Darah

    Meminta pada Tuhan. Sama seperti yang dilakukan Ibunda Dzulaikho.Saat Dzulaikho mengejar Yusuf. Maka, Allah menjauhkan. Tapi, saat Dzulaikho mendekati yang memiliki Yusuf, maka Yusuf, Allah datangkan!"Ucapan Aisha membuat Arash menganga tak percaya. Namun, ia tetap bersikeras pada pendapatnya."Baiklah, kisah siapapun yang akan Anda jadikan contoh. Saya tetap tidak peduli," ucap Arash dengan mengeram. "Perjanjian itu akan tetap berlaku!"Arash berjalan ke arah meja makan. Dimana disana sudah ada keranjang yang berisi buah-buahan segar lengkap dengan pengupasnya.Arash mengambil pisau tajam dengan geram dan penuh ancaman. Dan kembali mendekati Aisha yang masih diam mematung."Mana tanganmu?" tanya Arash sambil mengertak tegas memerintah.Dengan pelan dan penuh keraguan. Aisha mengulurkan tangannya yang sedikit tertutup dengan handshock. Sehingga, terlihat hanya jemarinya saja yang putih bening dan kontras.Arash segera meraih kasar tangan halus nan putih itu. Merapatkan telapak tanga

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Kau tetap suamiku

    "Ingat, kau hanya pembantu!" ucap Arash cepat. Saat tersadar ia telah menatap manik mata coklat milik wanita bercadar yang tengah mengobati lukanya."Ah, oboss!" Gerutu Tomo kesal. Sedangkan Aisha. Ia hanya mengangguk menanggapi perkataan Arash.Suasana keadaan ruangan tengah ini jadi sedikit canggung. Tempat ini, biasanya digunakan untuk gila-gilaan tiga preman itu. Mulai karaokean, minuman bahkan sampai mengadu kartu ganda. Namun, kini. Bukan karena Arash sedang tidak berdaya. Melainkan, ada satu wanita anggun yang membuat siapapun akan merasa segan. Sikapnya yang ramah, tutur kata yang lembut, serta tubuh yang tertutup membuat aura kesholehahannya nampak.🍁🍁🍁Hampir semua orang yang berada di lingkungan pesantren milik ustadz Harun menyangka bahwa Aisha mati rasa dan patah hati atas kepergian Gus Fahmi bersama janji-janji yang telah terukir tanpa kabar dan penjelasan, karena hari-hari wanita yang selalu mengguna

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Anggap aku istrimu!

    Tubuh Arash terasa lemas. Anggotanya seolah remuk tak bertulang, ia luruh ketika melihat wanita yang telah ia anggap sebagai pembantu di gotong dan dibawa mobil ambulance yang datang.Mobil pemilik suara nyaring itu menerobos membelah jalanan. Membuat spontan masyarakat langsung menyingkir, memberikan jalan."Boss! Kita salah sasaran!" ucap Tomo yang segera menghadap. "Bagaimana ini? Kita melukai orang yang tidak berdosa,""Dan parahnya, korban adalah istri boss sendiri," Timpal Bean yang tak kalah panik."Ah, jangan pusing!" Jawab Arash menyangkal yang padahal dalam lubuk hati yang paling dalam. Ia juga merasa bersalah dan jiwa kepriamanusiaan tersentuh."Cabut yuk!"🍁🍁🍁"Dok, bagaimana keadaan perempuan itu?" tanya Arash. Ia menunjuk  Aisha yang masih terbaring selama beberapa jam ini. " Apa lukanya parah? Apa ada biaya tambahan?""Oh, lukanya memang cukup parah," Sang dok

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Baiklah, sekarang kau istriku

    "Bagaimana, Mas? Bolehkah saya meminta Anda menganggap saya sebagai istri? Dalam dua minggu ini? Saya hanya ingin mengabdikan diri agar saya dapat memanen pahala kelak," ucap Aisha lagi mempertegas.Ucapan yang membuat Arash terhenyak dan seperti dicambuk ribuan belati.Mendengar permintaan Aisha yang lembut dan penuh iba serta tatap penuh harapan. Sesuatu yang seperti menerobos ke ulu hati Arash semakin menjadi. Jika, kemarin hanya separuh hati kecilnya hanya iba karena merasa bersalah. Kini, berubah seperti tak tega. Bagaimana pun, tindakannya terlalu kejam."Baiklah, Aish! Kau istriku saat ini!" ucap Arash yang membuat secercah harapan tergambar jelas di bola mata hitam milik Aisha. Wanita yang menggunakan niqab itu meneteskan bulir bening haru. Hendak memeluk, hanya saja terlalu canggung.Sedangkan, Arash. Ia hanya menguatkan hati. Bagaimana pun, tak tahu seperti apa Aisha yang sesungguhnya. Bisa saja, tindakannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-01
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Wajah lain Gus Faruq

    "Tidak tahu, bang. Tapi perlu abang tahu bahwa nyonya Aisha...""Kenapa dia?" Sewot Arash tak sabar."Aisha hamil, Bang!""Apa?" Pekikan Arash membuat beberapa santri yang berada di kobong itu spontan menoleh. "H-ha-hamil?" Tegas Arash lagi dengan tangan menutup mulut. Tak kuasa mendengar berita yang begitu istimewa ini."Iya, Bang! Mereka datang dan mempertanyakan keberadaan Abang," Jawab Tomo dari sebrang telepon. "Saya mendapatkan berita ini dari Ucok, karena dia berharap dapat kabat keberadaan boss lewat saya!"Arash terdiam, ia masih mencerna kabar yang membuat seperti ada ribuan cahaya pelangi di matanya. Namun, masih terhalang kabut keraguan dan malu diri."Kami ingin berkumpul dengan Abang, Abang dimana sekarang?" Setelah lama diam, akhirnya pertanyaan itu terlontar dari Tomo, sehingga hatinya berharap akan sedikit mendapat

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Jangan sentuh Anakku!

    Tangan Aisha perlahan meraih tali dibelakang kepalanya yang terbalut hijab lebar.  Mempersembahkan wajahnya untuk dilihat sang suami. Meskipun, ia tidak menjamin dengan melihat wajah itu Arash akan jatuh cinta. Atau, malah sebaliknya. Yang jelas, Suaminya harus tahu, bagaimana paras yang dimilikinya agar tidak merasa di bohongi atau bak memiliki istri seperti kucing dalam karung.Pelan, dengan penuh perasaan. Tali kain penutup wajah itu mulai terbuka sehingga niqab yang digunakan longgar. Aisha hanya memejamkan mata bersiap menerima reaksi apa yang akan di tunjukan suaminya."Tidak!" Tegas Arash dengan lantang tanpa aba-aba. Sehingga, spontan tangan Aisha terhenti dan matanya terbuka."TIDAK, Aish!" ucap Arash, ia menggelengkan kepala lalu mengangkat kakinya berlari menaiki anak tangga meninggalkan Aisha yang masih terkejut sekaligus percaya. "TIDAK!""TIDAK, Aisha!" Suara Arash menggema ke seluruh ruangan luas i

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Gelenyar Aneh

    Aisha di sambut dengan anak-anak yang sudah berkumpul di aula. Mereka terdiri dari anak usia sembilan tahun sampai empat belas tahunan. Yang tak lain Anak Sekolah dasar atau sekolah menengah pertama."Selamat datang ustadzah cantik!""Hore! Ustadzah cantiknya sudah datang!""Aseeekkkkk!"Suara girang dan ceria menggema hingga ke luar ruangan. Mereka hendak berdesakan menyalami Aisha yang baru turun dari mobil dan di gandeng oleh Ummi Sakeena."Mohon maaf ya anak-anak! Ustadzah cantiknya mau istirahat dulu," ucap ummi Sakeena dengan lembut. Mencegah anak-anak yang sudah berkerumun menyambut kedatangan Aisha. Namun, Ummi Sakeena menolak halus karena keadaan Aisha yang masih terpincang-pincang. Bahkan, menggunakan tongkat cructh. Bagaimana kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika anak-anak berdesakan."Anak-anakku, kalian baca doa dulu, ya!" ucap Ummi Sakeena menenangkan."Ustadzahnya mau rehat dulu sebentar,"

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Berkunjung ke penjara suci

    "Silakan duduk dulu, Ummi!" Perintah Faruq dengan sopan. "Darimana ummi dan Aby tahu tempat tinggal Faruq ini?"Saat ummi Nayla akan menjawab. Tiba-tiba Sorot matanya menangkap dua wanita yang berdiri seperti mengintip ke arahnya."Mereka siapa, Nak?""Mereka siapa?" tanya Gus Faruq pura-pura tidak tahu."Itu, mereka yang berdiri di balik pintu!" Tunjuk ummi Nayla dengan diikuti tatapan oleh Faruq, Rumanah dan Ustadz Hameed. "Kok pakaiannya bukan tipe keluarga kita ya?""Mereka siapa, Faruq?" Kali ini, Ustadz Hameed yang bertanya dengan sedikit tegas dan menekan. Sorot mata Faruq langsung memerah saat melihat dua wanita itu hanya tersenyum manis menyambut kedatangan mertuanya meskipun dari kejauhan."Aby, jangan garang seperti itu lah!" Tegur Faruq seraya mengambil peluang untuk memutar otak. "Mereka hanya pembantu disini, By!"Apa?"Rumanah dan ummi Nayla s

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03

Bab terbaru

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Back to dunia kelam

    "Lihat ini!" Lelaki paruh baya nan gondrong dan dekil itu menunjukkan sebuah photo seorang perempuan. "Ini adalah target kita!"Arash mengerutkan kening saat melihat wajah ayu perempuan dalam photo tersebut."Dia adalah pengusaha kaya raya. " Terang Gatot menjelaskan seraya menatap jalanan yang ramai dengan kendaraan berlalu lalang. "Jika kau berhasil, maka kau akan dapat delapan digit angka rupiah, Arash.""Gue tak perlu karena uang," tolak Arash angkuh."Oh, gue lupa." Celetuk Gatot menepuk kening lalu menyeringai. "Dia anak seorang pejabat,""Apa?" Seketika mata Arash memanas, dan dadanya langsung seperti hendak menyemburkan timah panas. "Dia putri dari seorang pejabat?"Gatot hanya mengangguk, mengerti arti keterkejutan lelaki yang selama ini berguru padanya. "iya, Dia putri pejabat!"Arash meremas photo itu kuat-kuat. Bayanga

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Bahagia menuju awal cerita/ Ending

    Kendaraan roda empat mulai menepi di halaman rumah sakit PERMATA BUNDA. Buru-buru Arash berlari dan menanyakan keberadaan putranya dilobi."Dilantai satu ruangan Dahlia, Mas Ustadz!" Tunjuk sang wanita lembut. Namun, membuat sekujur tubuh Arash melemah. Putranya dirawat di lantai satu? Bukan ruangan istimewa, hanya ruangan kelas menengah ke bawah dan tentunya penanganan tidak seistimewa dilantai tiga dan seterusnya.Tanpa berfikir panjang, setelah mengucapkan kata terima kasih. Lelaki yang telah menjelma jadi ustadz itu berlari yang disusul oleh Tomo. Hingga, tubuhnya kembali lemas saat melihat anak berusia lima tahun terbaring lemah dengan darah yang masih bersimbah dan berbagai selang menempel di tubuhnya."Ini yang akan mendonorkan darahnya?" tanya sang dokter yang tengah bernegosiasi dengan ummi Rasyidah, menyambut kedatangan Arash. Cukup menyadarkan Aisha yang tengah termenung lemah dengan air mata yang terus berderai.

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Ketika Naluri anak lebih kuat

    "Ibu?"Arash memekik bersamaan dengan kaki menginjak rem sehingga menimbulkan suara berdecit karena ban yang beradu dengan aspal.Wanita yang dia duga adalah ibunya yang telah tega membakar ayahnya hidup-hidup beberapa puluh tahun yang lalu, tengah berlari dan terus tertawa. Sesekali, ia mengamuk dan memukul beberapa perawat yang terus mengejar."Tidak, itu tidak mungkin ibu. Ibu pasti tengah berbahagia dengan suaminya, atau bahkan mereka telah dikaruniai anak yang merupakan adik tiriku." Arash mengusap wajah dengan kasar untuk menetralkan pemandangannya. Sedangkan, perempuan yang berambut acak-acakan itu telah hilang dari pandangan bersamaan dengan kendaraan yang berlalu lalang.Lelaki yang menggunakan baju koko dan sarung bermotif batik itu menginjak pedal gas, melajukan roda duanya menuju rumahnya yang tanpa jendela. Ya, rumah yang hanya dihuni seorang diri tanpa kehadiran sang istri tak ubahnya seperti rumah tanpa

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Antara Mas Ustadz dan pelunasan hutang

    "Oh, Ya Mas. Bagaimana masalah hutang yang harus dilunasi Aisha? Apakah kau mau memberikan kebijakan?" Pertanyaan Rumanah cukup membuat Faruq terkesiap. Bersamaan itu, Arash yang berada tidak jauh itu seketika menoleh."Untuk hal ini, Mas akan bicara sama Aby untuk menutup itu." Jelas Faruq setelah beberapa menit ia terdiam, seraya menikmati setiap sentuhan kain hangat diwajahnya. "Bukankah dulu ayah mendonaturkan? Bukan menghutangkan?""Tolong beritahu saya dimana ayahmu?" Pinta Arash yang memotong tiba-tiba membuat Rumanah dan Faruq terkesiap, dan menghentikan aksinya  kemudian menoleh ke arah sumber suara."Mas Ustadz?" Pekik suami istri itu bersamaan."Enggak kok, itu itu hanya...""Aisha tengah merawat putraku. Dan aku tak ingin terbebani dengan donatur yang dianggap hutang itu," potong Arash cepat nan tegas."Saya, saya akan meminta...""Hutang tetaplah hutang, Mas. Jika Aisha tiada da

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Kilas Balik

    ____"Untuk anak istrimu, kau tenang saja! saya yang akan menanggungnya," lanjutnya seraya menatap Gerry yang mengerikan dengan darah tetus mengucur seta baju robek-robek yang warnya telah memerah dengan tangan diikat. Melihat orang yang hampir lima tahun ia percaya dalam keadaan tragis dan berlumuran darah, hatinya iba. Namun, keadilan harus tetap di tegalan."Tapi...""Penjara pun saya akan meminta untuk tidak lama, hanya sebagai pelajaran dan semua orang yakin bahwa hukuman tetap berlaku sekalipun kau orang terdekat saya!"Gerry hanya mengangguk pilu dan penuh kepasrahan. Diberikan kelonggaran serta hukuman sedikit bijak, ini sudah membuatnya cukup. Ia ikhlas jika memang harus terdekam di penjara. Asalkan anak dan istrinya baik-baik saja.Semua ini, tak lepas atas campur tangan Arash. Karena, terkadang ketika seseorang pernah mengalami hal itu, maka ia akan lebih bijak untuk menangani hal demikian.

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Terungkap

    "Ummi, apapun yang dilakukan Arash. Aisha tetap belum siap membuka hati ini, rasa sakit atas perlakuannya waktu itu, bertekad membuat keputusan bertanda tangan darah membuat hati Aisha ini seolah terkunci, Ummi!"Ummi Rasyidah menarik napas kasar, Ia faham akan perasaan putrinya pasti akan sangat perih dan tak berperi. Harga diri serta kehormatan seolah dipandang sebelah mata. Tapi, Tak sepenuhnya ini salah Arash, karena nyatanya. saat itu ia meminta Arash untuk tidak menyentuh Aisha padahal wanita berniqab sedang menempati posisi sebagai istrinya. Dan, dengan kehadiran Rayyan disini. Wanita yang telah lama menyandang gelar janda ini yakin. bahwa saat itu juga Arash telah benar-benar mencintai Aisha. Meskipun keputusan yang bertanda tangan darah itu telah menjadi garis takdir Aisha."Maafkan ummi, Aish!" Lirihnya tak kuasa. Ia merangkul putrinya dengan erat. Harta dan keluarga satu-satunya yang dia miliki.🍁🍁🍁Ger

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Oh, seperti itu?

    ________"Apa?" Sontak ratusan pasang mata menatap nyalang ke arah Faruq, sehingga mengakibatkan  tanpa menunggu lama. Bugeman bertubi-tubi melayang di wajah lelaki yang merupakan mantan calon suami Aisha.Bugh!Bugh!PlakPlakBugh!Hantaman demi hantaman terus diberikan pada Faruq hingga terhuyung dan mulutnya keluar darah. Warga- warga yang sedari tadi memasang kamera termasuk yang hanya melihat, melayangkan hantaman serta pukulan tanpa perasaan. Membuat Faruq yang masih terkejut dan tanpa persiapan terus terpental, serta babak belur dan tanpa benteng pertahanan.Rumanah yang sedari tadi diam menunggu sang suami di restauran pun, segera  bangkit saat mendengar keributan bahkan teriakan dan serangan. membuat ia syok saat melihat suaminya telah terhuyung lemah. Segera ia berlari sekuat tenaga."Mas?" Teriaknya lantang." Hentikan kalian semua!"

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Bertemu Gus Fahmi

    "Memangnya kenapa, Dek?" Fahmi yang terkesiap atas permintaan Nurma yang tiba-tiba. Segera memindahkan makanan yang telah tertata di atas meja sehingga tangannya bisa terulur. "Kita belum makan!""Enggak kok, Mas! Aku sudah kenyang!" Jawab Nurma segera memangku anaknya yang berusia lima tahun itu."Tapi, Dek!" Sanggahan Fahmi laksana harapan yang terbang ke awan berhembus angin kehampaan. Nurma, wanita yang telah ia nikahi atas dasar tanggung jawab karena ada janin yang dikandungnya, janin yang tak diketahui entah siapa ayahnya, telah melenggang pergi.Sehingga, mau tau tidak. Fahmi bangkit dan mengejar sang istri yang bersikap aneh tiba-tiba.Sedangkan dipojok ruangan, Mata Faruq menelisik saat ia melihat orang yang sedari tadi menatap ke arahnya, dengan tatapan ketakutan."Tunggu disini, Dek!" Pintanya pada Rumanah, Namun matanya tak lepas terus menatap wanita yang berlari dikejar pasangannya. "Gerry,

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Detik-detik beni cinta

    "Pergilah, Nak. Ummi meridhoi. Meskipun, ummi tidak akan sekedar untuk membantumu!" Dengan lirih dan sedikit mengangkat kepala. Ummi Rasyidah menatap sang mantan preman itu dengan penuh harap.Bukan karena melihat Arash yang sudah berubah menjadi lebih baik. Tapi, lebih dari pada nasib Rayyan. Cucu satu-satunya yang terlahir tanpa sosok ayah. Bagaimana kalau kelak anaknya mempertanyakan? Pun, Aisha tak memiliki surat pernikahan, juga surat perceraian. Ia tak sanggup menyaksikan cucunya kelak bertanya sosok ayah, jika mengatakan telah bercerai, tak ada buku pernikahan yang tentunya tak memiliki buku surat perceraian juga. Bukankah itu sangat malang?"Terima kasih, ummi. Ridha ummi yang Arash harapkan kini," Arash mencium tangan sang wanita yang telah melahirkan wanita sebaik dan secantik Aisha. Wanita yang memiliki tekad kuat serta keteguhan hati.Ia melangkah, meninggalkan rumah yang lebih sempit dan sederhana. Namun

DMCA.com Protection Status