Share

Dunia kita berbeda

Author: Adena Putri
last update Last Updated: 2022-05-21 10:59:33

Aisha berjalan ke arah lelaki yang telah ia pinang untuk jadi suaminya. Sebelumnya, Aisha berpamitan pada kedua orang tuanya dan meminta ridho untuk membekali rumah tangganya.

Arash menyeringai. Ia akan meluapkan sesuatu yang menghimpit dadanya setelah tiba di rumahnya.

"Ayo, Mas!" ucap Aisha sambil menengadah, lalu menyentuh tangan kasar Arash. 

Tanpa menjawab. Arash langsung berbalik badan dengan angkuhnya dan memasuki mobilnya yang sudah terparkir di halaman.

Kepergian Aisha jadi tragedi menyedihkan seluruh santri pesantren. Selama ini, ia bisa menjadi tangan kanan Hj Harun dalam mendidik santriah, mengurus dalam segala hal, mulai dari urusan dapur, piket santri bahkan kepengurusan hingga menjadi muraaby.

Namun, tak sedikit pula orang yang mencibir. Mereka banyak mengatakan bahwa Aisha mati rasa dan buta cinta sehingga akibat trauma di tinggal nikah oleh Gus Fahmi. Aisha berpindah haluan jadi memilih seorang preman.

Bukankah itu adalah sesuatu yang cukup unik!

Selama perjalanan, Arash melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Tak jarang ia menginjak pedal gas mendadak sehingga Aisha terbentur.

"Mas," Lirih Aisha. Ini untuk yang kesekian kalinya ia mengusap keningnya yang terbentur pada kursi kemudi.

"Jangan panggil  aku, Mas! Aku tak suka itu!" sahut Arash cepat. Ia terus mengemudikan mobil dengan mata menatap jalanan tajam karena penuh kemarahan. Peci yang tadi menempel di pucuk kepalanya ia lempar kasar pada Aisha yang duduk di belakang. 

"Kau suamiku, kita telah menikah..."

"Ya, aku suamimu. suami jadi-jadianmu." Potong Arash dengan geram. "Maka, jangan harap kau mendapat perlakuan lebih,"

Aisha hanya bisa mengucap istighfar. Ia harus sabar dan siap menghadapi semua kemungkinan yang akan terjadi.

Mobil melesat meninggalkan daerah dimana Aisha di besarkan. Menembus jalanan yang memang tidak terlalu ramai dan dipenuhi dengan pohon hijau nan rindang.

Brak!

Arash membuka pintu dengan cara di tendang. Aisha yang baru turun dari mobil hanya menunduk terkejut seraya menyeret koper.

"Selamat datang di rumahku, Nona. Tempat yang akan jadi neraka untukmu,!" Gumam Arash berbisik di telinga Aisha. Aisha yang hendak mengucapkan doa masuk rumah, mengerjapkan mata sejenak. Ia telah menyanggupi keputusannya, maka ia benar-benar harus siap dzahir dan bathinnya.

"Terima kasih, Mas! Semoga rumah ini akan menjadi syurga!" ucap Aisha membalikan perkataan lelaki yang penuh tato dan rambutnya gondrong.

Arash hanya tersenyum menyeringai. Ia akan buat perhitungan dengan wanita yang menggunakan penutup wajah itu. Bukan Arash namanya, jika ia harus kalah dan bertekuk lutut pada orang lain.

Aisha masuk dan menyimpan kopernya yang cukup besar itu di atas sofa empuk. Rumah yang ia masuki begitu bagus. Namun, begitu terlihat berantakan, dengan banyak botol berserakan serta gambar-gambar wanita bugil terpampang di dinding.

Aisha hanya menatap nanar pada gambar wanita bugil di dinding rumah yang bernuansa abu muda ini. Matanya terhenti saat melihat sebuah poster ketiga preman yang tengah memegang gitar, mereka adalah Arash dan kedua sahabatnya dengan sebuah tulisan "THE BULUX"

Saat Aisha hendak mendudukan bokongnya di atas kursi. Ia di seret paksa oleh Arash. Di hempaskan ke atas kursi sofa.

"Katakan, Hah? Apa yang sedang kau rencanakan dengan pernikahan ini?" tanya Arash dengan geram.

"Apa kau sudah hamil? Dan meminta aku untuk menikahimu agar anak  dalam perutmu memiliki seorang ayah?" Arash menekan dagu Aisha yang tertutup niqab. Ia menekan dengan kuat sehingga Aisha meringis kesakitan.

"Kau telah dengan sengaja menghina aku, Hah?"

Aisha menggeleng seraya terus meringis kesakitan dan berontak untuk melepaskan tangan kekar yang penuh tato itu dari dagunya. Namun, Arash malah semakin geram dan bengis.

" Ya, aku memang pendosa dan siapapun bisa memanfaatkan atas segala yang ada padaku untuk menutup aibnya dengan alasan aku pantas dengan posisi itu,"

"A-aku ti-tidak me-lakukan..."

"Diam, kamu?" Bentak Arash sehingga wanita yang tengah ia cengkram kuat itu terlonjak kaget dan panik. Arash semakin keras menekan dagu Aisha tanpa berprikemanusiaan. Wanita yang baru saja sah jadi istrinya itu hanya mencoba berontak dengan cara menarik tangan suaminya yang mencekam.

"Ingat, aku terpaksa menikahimu karena aku tak mau terlihat kalah atas tantangan ini!" ucap Arash dengan geram. Ia menarik cengkraman tangannya paksa dan menekan kepala Aisha sehingga terbentur pada kayu kursi sofa.

Lelaki yang beranting hitam di telinga serta berambut gondrong itu berdiri dan berdesis. Ia memasang tangan di pinggang dan meludah ke sembarang arah.

"Jadi, kau anggap pernikahan ini sebagai tantangan?" tanya Aisha dengan lantang. Ia bangkit dan membenarkan hijabnya. "Aku tak akan pernah menganggap pernikahan ini mainan Mas. Ini adalah amanah dan harus dijaga,"

Arash yang menyeringai. Ia menoleh pada Aisha yang berdiri di belakangnya. Mata wanita itu sudah berkaca-kaca. Namun, tak sedikitpun hati Arash tersentuh. Tebakannya bahwa Aisha melakukan semua ini karena ada rencana yang tengah wanita itu jalankan. Atau, setidaknya, Aisha telah hamil oleh orang lain. Dan ingin menyembunyikan status kehamilannya dengan menikahi Arash. Secara, Arash adalah orang yang dikenal tak ada sisi baiknya. Ia preman yang paling berpengaruh di desa itu. Selalu meminta pajak alias jatah pada para pedagang di pasar. Jika tak mau membayar, maka Arash buat pedagang itu babak belur, atau kalau tidak. Barang dagangannya di acak-acak dan membuat keributan. Pun, tak sedikit wanita yang dihisap madunya oleh Arash. Ia melakukan semua itu dengan kasar, bukan dengan iming-iming uang. Maka, itulah yang membuat Arash merasa bahwa Aisha melakukan ini. Karena, siapapun akan percaya jika Arash melakukan hal meskipun dirinya tidak mengakui di depan umum.

"Dan, perlu kamu ketahui. Aku tak pernah melakukan itu, bahkan untuk bersentuhan saja tidak," ucap Aisha nampak tegar. Ya, ia akan terus menunjukkan sikap tegar pada singa di hadapannya. 

"Hahaha, kita boleh status suami istri dalam kertas. Tapi, kita tidak akan pernah bersama dalam dunia nyata. Kita beda, aku seperti syetan dan kau malaikat," jawab Arash. Ia menunjuk wajah wanita anggun dengan geram dan tegas.

" Kita bagai langit dan bumi," lanjutnya.

"Bumi selalu merindukan langit, Mas. Merindukan cahaya rembulan ataupun merindukan mentari yang selalu memberikan kehangatan pada bumi," ucap Aisha. Ia terpukau atas ucapan Arash.

"Aku akan menganggap dirimu langit, Mas. yang akan selalu aku rindukan," lanjut Aisha sambil menunduk.

"Ah, bulshit!" Arash mengumpat sambil melengos meninggalkan Aisha.

Bagi Arash, semua kata-kata bucin ibarat sebuah petir yang menyambar di Indra pendengarannya. Mengingat, bahwa ibunya dulu hanya mengandalkan kata rayuan maut pada ayahnya untuk mendapatkan uang. Yang tenyata, ia telah gunakan untuk bermain dengan lelaki lain. Dan itu adalah seorang pejabat dinegeri ini. Pasangan bejad itu telah membunuh ayahnya yang mengebrak mereka yang tengah terlena dan  tenggelam dalam lautan cinta yang sesat di atas ranjang.

Aisha menatap punggung suaminya dengan nanar. 

"Kau selalu ada dalam setiap istikharahku, Mas. Aku tidak tahu, apa yang telah ditakdirkan Tuhan untuk kita.  Aku hanya terus meminta di setiap doaku untuk di berikan kemaslahatan," gumam Aisha sambil mengusap sudut matanya.

Bersambung...

Related chapters

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Rencana dijadikan babu

    Arash melajukan motor tingginya membelah jalan yang memangcukup sepi. Suara knalpot motor yang telah ia modif dengan suara yang seperti bariton dan membuat siapapun akan merasa terganggu akan Indra pendengarannya. Pun, tak jarang Arash malah sengaja menggaur-gaurkan motor di depan umum. Sayang, Tak ada satu orang pun yang berani untuk melawannya, atau hanya sekedar mencegah. Warga kampung ini lebih baik diam, maka semuanya akan aman. Berbanding jika ia menegur atau melawan Arash. Maka, bisa salah satu anggota tubuh mereka ada yang pincang atau sakit dan keluar darah."Bro, gue merasa mimpi. orang segarang dan sebengis bang Arash dilamar perempuan shalehah," gumam Tomo pada Bean. Keduanya tengah memakan kacang tanah sambil menongkrong di perempatan jalan."Iya, sekarang dunia sudah terbalik, wanita yang melamar laki-laki," sahut Bean. Ia tengah membuka kacang tanah agar bijinya terlepas dari cangkangnya. "dan yang lebih mengejutkan, wanitanya itu wanita shalihah yang melamar lelaki bre

    Last Updated : 2022-06-04
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Malam pertama yang terbengkalai

    Huft!Arash mengangkat telapak tangannya menghentikan langkah Aisha yang berjalan mendekat. Lelaki yang dipenuhi tato di bagian tangan dan tubuhnya perlahan berjalan mundur."Jangan harap aku akan menyentuhmu," ucap Arash. Ia menatap nyalang pada Aisha yang menggunakan baju putih. Namun, niqabnya belum ia buka. Bukan apa, Aisha hanya ingin Arash yang akan pertama untuk membukanya sekaligus persembahan diri bahwa Aisha telah resmi jadi istri dari preman pasar yang di takuti oleh semua orang.Aisha mengangkat sedikit wajahnya menatap penuh tanya pada suaminya sehingga nampak iris mata coklat itu terlihat jelas oleh Arash.Arash mengeram. Ia menghentakan kakinya dan melewati Aisha yang menatap kosong pada lantai. Bulir bening dalam kelopak matanya saling berdesakan meluncur keluar. Sedangkan, Arash. Ia tak pedulikan dengan keadaan kamar yang sudah Aisha sulap seperti kamar putri istana. Kelopak bunga mawar, yang terhampar di atas ranjang sertan lilin kecil dan tirai putih tak juga menge

    Last Updated : 2022-06-21
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Dia adalah pembantuku

    "Assalamualaikum," ucap H. Karim dan ummi Rasyidah saat mobil sudah terparkir di garasi. Keduanya kini tengah berdiri di depan pintu yang bernuansa putih tulang itu."Waalaikumsalam warrohmatillahi wa baarokaatuh," jawab Aisha. Ia membuka pintu lebar dan segera mencium tangan dua manusia yang selama ini merawatnya dengan baik." Mari, Abi, Ummi Masuk!"Aisha hendak melangkah lebih dulu. Namun, segera di cekal pergelangan tangannya yang dibaluti dengan handsock itu oleh ummi Rasyidah."Bagaimana? Dimana suamimu?" tanya Ummi Rasyidah. Ia menelisik menatap seluruh ruangan rumah ini yang cukup memukau. Bagiamrana tidak ternganga. Interior rumah yang cukup elegant serta lantai yang terbuat dari marmer dan guci-guci indah yang tertata rapi."Ummi, sebaiknya ummi masuk dulu, biar Aisha siapkan air minum," ucap Aisha sambil perlahan melepaskan cekalan tangan itu, melangkah meninggalkan mereka. Bukan menjawab. Aisha langsung mempersilakan keduanya masuk. Apa yang terjadi? Pasangan suami istri y

    Last Updated : 2022-12-06
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Sebuah Janji

    "Karena aku mencintainya, Ummi!"ucapan Aisha membuat semua yang hadir spontan terkejut dengan mulut menganga. Tergugu dan setengah tidak percaya."Aisha, Nak. Apa kamu tidak sedang berdusta?" tanya Hj. Karim. Kini, ia berjalan dan mengusap bahu wanita yang menggunakan kain penutup wajah itu dengan lembut. Ya, Hj. Karim memang selalu bersikap lembut. Itu kenapa. Karena kelembutan hatinya. Sampai-sampai Ia rela memenuhi ucapannya untuk merestui siapapun yang akan di pilihkan Aisha untuk jadi menantunya.Sedangkan, ummi Rasyidah. Ia luruh jatuh ke lantai dengan tatapan kosong. Namun, dari tempat menatap itu telah mengalir deras buliran bening yang menganak sungai. Jika alasan utamanya adalah cinta. Maka, ia tidak bisa menolak. Karena, manusia tidak bisa mendeteksi cinta itu datang kapan dan pada siapa ia akan hinggap. hanya sang pemilik cinta yang tahu tentang cinta."Aisha tidak berdusta, Bi. Aisha mohon, restuilah rumah tangga kami." Wajah yang tertutup kain itu menengadah menghadap p

    Last Updated : 2023-01-30
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Tanda Tanda Darah

    Meminta pada Tuhan. Sama seperti yang dilakukan Ibunda Dzulaikho.Saat Dzulaikho mengejar Yusuf. Maka, Allah menjauhkan. Tapi, saat Dzulaikho mendekati yang memiliki Yusuf, maka Yusuf, Allah datangkan!"Ucapan Aisha membuat Arash menganga tak percaya. Namun, ia tetap bersikeras pada pendapatnya."Baiklah, kisah siapapun yang akan Anda jadikan contoh. Saya tetap tidak peduli," ucap Arash dengan mengeram. "Perjanjian itu akan tetap berlaku!"Arash berjalan ke arah meja makan. Dimana disana sudah ada keranjang yang berisi buah-buahan segar lengkap dengan pengupasnya.Arash mengambil pisau tajam dengan geram dan penuh ancaman. Dan kembali mendekati Aisha yang masih diam mematung."Mana tanganmu?" tanya Arash sambil mengertak tegas memerintah.Dengan pelan dan penuh keraguan. Aisha mengulurkan tangannya yang sedikit tertutup dengan handshock. Sehingga, terlihat hanya jemarinya saja yang putih bening dan kontras.Arash segera meraih kasar tangan halus nan putih itu. Merapatkan telapak tanga

    Last Updated : 2023-01-30
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Kau tetap suamiku

    "Ingat, kau hanya pembantu!" ucap Arash cepat. Saat tersadar ia telah menatap manik mata coklat milik wanita bercadar yang tengah mengobati lukanya."Ah, oboss!" Gerutu Tomo kesal. Sedangkan Aisha. Ia hanya mengangguk menanggapi perkataan Arash.Suasana keadaan ruangan tengah ini jadi sedikit canggung. Tempat ini, biasanya digunakan untuk gila-gilaan tiga preman itu. Mulai karaokean, minuman bahkan sampai mengadu kartu ganda. Namun, kini. Bukan karena Arash sedang tidak berdaya. Melainkan, ada satu wanita anggun yang membuat siapapun akan merasa segan. Sikapnya yang ramah, tutur kata yang lembut, serta tubuh yang tertutup membuat aura kesholehahannya nampak.🍁🍁🍁Hampir semua orang yang berada di lingkungan pesantren milik ustadz Harun menyangka bahwa Aisha mati rasa dan patah hati atas kepergian Gus Fahmi bersama janji-janji yang telah terukir tanpa kabar dan penjelasan, karena hari-hari wanita yang selalu mengguna

    Last Updated : 2023-01-31
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Anggap aku istrimu!

    Tubuh Arash terasa lemas. Anggotanya seolah remuk tak bertulang, ia luruh ketika melihat wanita yang telah ia anggap sebagai pembantu di gotong dan dibawa mobil ambulance yang datang.Mobil pemilik suara nyaring itu menerobos membelah jalanan. Membuat spontan masyarakat langsung menyingkir, memberikan jalan."Boss! Kita salah sasaran!" ucap Tomo yang segera menghadap. "Bagaimana ini? Kita melukai orang yang tidak berdosa,""Dan parahnya, korban adalah istri boss sendiri," Timpal Bean yang tak kalah panik."Ah, jangan pusing!" Jawab Arash menyangkal yang padahal dalam lubuk hati yang paling dalam. Ia juga merasa bersalah dan jiwa kepriamanusiaan tersentuh."Cabut yuk!"🍁🍁🍁"Dok, bagaimana keadaan perempuan itu?" tanya Arash. Ia menunjuk  Aisha yang masih terbaring selama beberapa jam ini. " Apa lukanya parah? Apa ada biaya tambahan?""Oh, lukanya memang cukup parah," Sang dok

    Last Updated : 2023-01-31
  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Baiklah, sekarang kau istriku

    "Bagaimana, Mas? Bolehkah saya meminta Anda menganggap saya sebagai istri? Dalam dua minggu ini? Saya hanya ingin mengabdikan diri agar saya dapat memanen pahala kelak," ucap Aisha lagi mempertegas.Ucapan yang membuat Arash terhenyak dan seperti dicambuk ribuan belati.Mendengar permintaan Aisha yang lembut dan penuh iba serta tatap penuh harapan. Sesuatu yang seperti menerobos ke ulu hati Arash semakin menjadi. Jika, kemarin hanya separuh hati kecilnya hanya iba karena merasa bersalah. Kini, berubah seperti tak tega. Bagaimana pun, tindakannya terlalu kejam."Baiklah, Aish! Kau istriku saat ini!" ucap Arash yang membuat secercah harapan tergambar jelas di bola mata hitam milik Aisha. Wanita yang menggunakan niqab itu meneteskan bulir bening haru. Hendak memeluk, hanya saja terlalu canggung.Sedangkan, Arash. Ia hanya menguatkan hati. Bagaimana pun, tak tahu seperti apa Aisha yang sesungguhnya. Bisa saja, tindakannya

    Last Updated : 2023-02-01

Latest chapter

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Back to dunia kelam

    "Lihat ini!" Lelaki paruh baya nan gondrong dan dekil itu menunjukkan sebuah photo seorang perempuan. "Ini adalah target kita!"Arash mengerutkan kening saat melihat wajah ayu perempuan dalam photo tersebut."Dia adalah pengusaha kaya raya. " Terang Gatot menjelaskan seraya menatap jalanan yang ramai dengan kendaraan berlalu lalang. "Jika kau berhasil, maka kau akan dapat delapan digit angka rupiah, Arash.""Gue tak perlu karena uang," tolak Arash angkuh."Oh, gue lupa." Celetuk Gatot menepuk kening lalu menyeringai. "Dia anak seorang pejabat,""Apa?" Seketika mata Arash memanas, dan dadanya langsung seperti hendak menyemburkan timah panas. "Dia putri dari seorang pejabat?"Gatot hanya mengangguk, mengerti arti keterkejutan lelaki yang selama ini berguru padanya. "iya, Dia putri pejabat!"Arash meremas photo itu kuat-kuat. Bayanga

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Bahagia menuju awal cerita/ Ending

    Kendaraan roda empat mulai menepi di halaman rumah sakit PERMATA BUNDA. Buru-buru Arash berlari dan menanyakan keberadaan putranya dilobi."Dilantai satu ruangan Dahlia, Mas Ustadz!" Tunjuk sang wanita lembut. Namun, membuat sekujur tubuh Arash melemah. Putranya dirawat di lantai satu? Bukan ruangan istimewa, hanya ruangan kelas menengah ke bawah dan tentunya penanganan tidak seistimewa dilantai tiga dan seterusnya.Tanpa berfikir panjang, setelah mengucapkan kata terima kasih. Lelaki yang telah menjelma jadi ustadz itu berlari yang disusul oleh Tomo. Hingga, tubuhnya kembali lemas saat melihat anak berusia lima tahun terbaring lemah dengan darah yang masih bersimbah dan berbagai selang menempel di tubuhnya."Ini yang akan mendonorkan darahnya?" tanya sang dokter yang tengah bernegosiasi dengan ummi Rasyidah, menyambut kedatangan Arash. Cukup menyadarkan Aisha yang tengah termenung lemah dengan air mata yang terus berderai.

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Ketika Naluri anak lebih kuat

    "Ibu?"Arash memekik bersamaan dengan kaki menginjak rem sehingga menimbulkan suara berdecit karena ban yang beradu dengan aspal.Wanita yang dia duga adalah ibunya yang telah tega membakar ayahnya hidup-hidup beberapa puluh tahun yang lalu, tengah berlari dan terus tertawa. Sesekali, ia mengamuk dan memukul beberapa perawat yang terus mengejar."Tidak, itu tidak mungkin ibu. Ibu pasti tengah berbahagia dengan suaminya, atau bahkan mereka telah dikaruniai anak yang merupakan adik tiriku." Arash mengusap wajah dengan kasar untuk menetralkan pemandangannya. Sedangkan, perempuan yang berambut acak-acakan itu telah hilang dari pandangan bersamaan dengan kendaraan yang berlalu lalang.Lelaki yang menggunakan baju koko dan sarung bermotif batik itu menginjak pedal gas, melajukan roda duanya menuju rumahnya yang tanpa jendela. Ya, rumah yang hanya dihuni seorang diri tanpa kehadiran sang istri tak ubahnya seperti rumah tanpa

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Antara Mas Ustadz dan pelunasan hutang

    "Oh, Ya Mas. Bagaimana masalah hutang yang harus dilunasi Aisha? Apakah kau mau memberikan kebijakan?" Pertanyaan Rumanah cukup membuat Faruq terkesiap. Bersamaan itu, Arash yang berada tidak jauh itu seketika menoleh."Untuk hal ini, Mas akan bicara sama Aby untuk menutup itu." Jelas Faruq setelah beberapa menit ia terdiam, seraya menikmati setiap sentuhan kain hangat diwajahnya. "Bukankah dulu ayah mendonaturkan? Bukan menghutangkan?""Tolong beritahu saya dimana ayahmu?" Pinta Arash yang memotong tiba-tiba membuat Rumanah dan Faruq terkesiap, dan menghentikan aksinya  kemudian menoleh ke arah sumber suara."Mas Ustadz?" Pekik suami istri itu bersamaan."Enggak kok, itu itu hanya...""Aisha tengah merawat putraku. Dan aku tak ingin terbebani dengan donatur yang dianggap hutang itu," potong Arash cepat nan tegas."Saya, saya akan meminta...""Hutang tetaplah hutang, Mas. Jika Aisha tiada da

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Kilas Balik

    ____"Untuk anak istrimu, kau tenang saja! saya yang akan menanggungnya," lanjutnya seraya menatap Gerry yang mengerikan dengan darah tetus mengucur seta baju robek-robek yang warnya telah memerah dengan tangan diikat. Melihat orang yang hampir lima tahun ia percaya dalam keadaan tragis dan berlumuran darah, hatinya iba. Namun, keadilan harus tetap di tegalan."Tapi...""Penjara pun saya akan meminta untuk tidak lama, hanya sebagai pelajaran dan semua orang yakin bahwa hukuman tetap berlaku sekalipun kau orang terdekat saya!"Gerry hanya mengangguk pilu dan penuh kepasrahan. Diberikan kelonggaran serta hukuman sedikit bijak, ini sudah membuatnya cukup. Ia ikhlas jika memang harus terdekam di penjara. Asalkan anak dan istrinya baik-baik saja.Semua ini, tak lepas atas campur tangan Arash. Karena, terkadang ketika seseorang pernah mengalami hal itu, maka ia akan lebih bijak untuk menangani hal demikian.

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Terungkap

    "Ummi, apapun yang dilakukan Arash. Aisha tetap belum siap membuka hati ini, rasa sakit atas perlakuannya waktu itu, bertekad membuat keputusan bertanda tangan darah membuat hati Aisha ini seolah terkunci, Ummi!"Ummi Rasyidah menarik napas kasar, Ia faham akan perasaan putrinya pasti akan sangat perih dan tak berperi. Harga diri serta kehormatan seolah dipandang sebelah mata. Tapi, Tak sepenuhnya ini salah Arash, karena nyatanya. saat itu ia meminta Arash untuk tidak menyentuh Aisha padahal wanita berniqab sedang menempati posisi sebagai istrinya. Dan, dengan kehadiran Rayyan disini. Wanita yang telah lama menyandang gelar janda ini yakin. bahwa saat itu juga Arash telah benar-benar mencintai Aisha. Meskipun keputusan yang bertanda tangan darah itu telah menjadi garis takdir Aisha."Maafkan ummi, Aish!" Lirihnya tak kuasa. Ia merangkul putrinya dengan erat. Harta dan keluarga satu-satunya yang dia miliki.🍁🍁🍁Ger

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Oh, seperti itu?

    ________"Apa?" Sontak ratusan pasang mata menatap nyalang ke arah Faruq, sehingga mengakibatkan  tanpa menunggu lama. Bugeman bertubi-tubi melayang di wajah lelaki yang merupakan mantan calon suami Aisha.Bugh!Bugh!PlakPlakBugh!Hantaman demi hantaman terus diberikan pada Faruq hingga terhuyung dan mulutnya keluar darah. Warga- warga yang sedari tadi memasang kamera termasuk yang hanya melihat, melayangkan hantaman serta pukulan tanpa perasaan. Membuat Faruq yang masih terkejut dan tanpa persiapan terus terpental, serta babak belur dan tanpa benteng pertahanan.Rumanah yang sedari tadi diam menunggu sang suami di restauran pun, segera  bangkit saat mendengar keributan bahkan teriakan dan serangan. membuat ia syok saat melihat suaminya telah terhuyung lemah. Segera ia berlari sekuat tenaga."Mas?" Teriaknya lantang." Hentikan kalian semua!"

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Bertemu Gus Fahmi

    "Memangnya kenapa, Dek?" Fahmi yang terkesiap atas permintaan Nurma yang tiba-tiba. Segera memindahkan makanan yang telah tertata di atas meja sehingga tangannya bisa terulur. "Kita belum makan!""Enggak kok, Mas! Aku sudah kenyang!" Jawab Nurma segera memangku anaknya yang berusia lima tahun itu."Tapi, Dek!" Sanggahan Fahmi laksana harapan yang terbang ke awan berhembus angin kehampaan. Nurma, wanita yang telah ia nikahi atas dasar tanggung jawab karena ada janin yang dikandungnya, janin yang tak diketahui entah siapa ayahnya, telah melenggang pergi.Sehingga, mau tau tidak. Fahmi bangkit dan mengejar sang istri yang bersikap aneh tiba-tiba.Sedangkan dipojok ruangan, Mata Faruq menelisik saat ia melihat orang yang sedari tadi menatap ke arahnya, dengan tatapan ketakutan."Tunggu disini, Dek!" Pintanya pada Rumanah, Namun matanya tak lepas terus menatap wanita yang berlari dikejar pasangannya. "Gerry,

  • PREMAN DILAMAR SHALEHAH   Detik-detik beni cinta

    "Pergilah, Nak. Ummi meridhoi. Meskipun, ummi tidak akan sekedar untuk membantumu!" Dengan lirih dan sedikit mengangkat kepala. Ummi Rasyidah menatap sang mantan preman itu dengan penuh harap.Bukan karena melihat Arash yang sudah berubah menjadi lebih baik. Tapi, lebih dari pada nasib Rayyan. Cucu satu-satunya yang terlahir tanpa sosok ayah. Bagaimana kalau kelak anaknya mempertanyakan? Pun, Aisha tak memiliki surat pernikahan, juga surat perceraian. Ia tak sanggup menyaksikan cucunya kelak bertanya sosok ayah, jika mengatakan telah bercerai, tak ada buku pernikahan yang tentunya tak memiliki buku surat perceraian juga. Bukankah itu sangat malang?"Terima kasih, ummi. Ridha ummi yang Arash harapkan kini," Arash mencium tangan sang wanita yang telah melahirkan wanita sebaik dan secantik Aisha. Wanita yang memiliki tekad kuat serta keteguhan hati.Ia melangkah, meninggalkan rumah yang lebih sempit dan sederhana. Namun

DMCA.com Protection Status