***Gabriella diam sejenak, memang dilihat bagaimana pun tidak tampak kejanggalan di raut wajah itu, selain ketulusan dan rindu."Jadi, kamu bisa melacaknya atau tidak?" tanya Gabriella datar, tidak ingin membuang waktu lebih lama tanpa kepastian.Handphone yang sudah menghentikan pemutaran rekaman itu Rion letakkan untuk diambil Gabriella kembali. "Mungkin bisa, tapi aku butuh melihat video yang dikirim orang itu langsung tanpa perantara salinan seperti ini," ujarnya ikut serius dengan siku bertumpu di atas meja."Ada di laptopku, di rumah." Gabriella menjawab cepat. "Tapi, aku tidak bisa membawa keluar, karena video itu kami rahasiakan dari publik," lanjutnya sebelum Rion membalas.Mendengar itu, Rion mengangguk kecil mengerti. "Kalau begitu, kalau tidak keberatan juga, apa aku boleh ke rumahmu untuk melihat? Aku butuh mengetahui data pengirimnya," tanyanya meminta izin.Untuk beberapa saat Gabriella tidak langsung menjawab, mengingat kondisi rumah tidak sama lagi sejak Yerinsa meng
Read more