"Apa? Tapi, kita tidak bisa asal melakukan penyelidikan pada seseorang tanpa bukti yang kuat," balas Margareth segera, mendongak menatap gadis di sampingnya yang berdiri."Aku bisa bersaksi, Bibi. Hari itu saat kami di sekolah, dia mengolok-olok Yerin hingga Yerin menangis di atap sekolah. Setelah itu tidak lama telpon diterima Yerin tentang kondisi Paman Abrady, lalu, malamnya bukankah waktu hilangnya Yerin?" urai Fiona panjang lebar sedikit berlebihan pada kata Yerinsa menangis, telunjuk kemudian mengarah pada Anastasya."Itu kamu! Jangan-jangan selama ini kamulah-""Tidak! Itu tidak benar! Fiona, apapun yang kamu katakan, dan apapun yang kalian pikirkan, itu salah!" potong Anastasya sambil bangkit berdiri menyangkal tudingan tiba-tiba itu.Padahal, untuk bicara dengan ibu Yerinsa saja membutuhkan waktu bagi Anastasya menyakinkan tekad, tapi disudutkan seperti ini membuatnya tidak terima."Heh, kamu ingin melakukan apa ke sini jika bukan untuk menutupi bukti kejahatanmu?" Fiona tert
Baca selengkapnya