***"Kamu belum menekan tombolnya." Sosok Yerinsa di layar rekaman video menyeletuk sambil menoleh pada seseorang di samping yang tidak tersorot kamera."Sudah. Lihat, ini, kamu bisa bicara sekarang."Suara orang itu terdengar membalas dengan telunjuk mengarah ke layar, sepertinya dia juga yang memegang alat perekam karena kedua tangan Yerinsa diam merapat."Oh, aku tidak melihat itu tadi. Ekhem, baiklah ..." Yerinsa menatap fokus kembali pada layar seakan menatap seseorang yang akan menonton."Uh, halo Ibu, Gabby. Bagaimana kabar kalian? Kurahap baik-baik saja, seperti aku sekarang."Baru sebait kalimat keluar, Yerinsa sudah menjeda lama untuk menelan ludah yang terasa mencekik di tengah tenggorokan, menghela napas singkat sebelum melanjutkan."Maaf, kalian pasti khawatir karena aku menghilang tiba-tiba, kalian pasti mengalami kesulitan mencariku, maafkan aku sudah merepotkan. Tapi, setelah ini kuharap kalian tidak terlalu menghawatirkanku lagi, aku ... aku tidak apa-apa, aku baik-ba
Read more