Share

Bab 76

***

Luga tidak repot-repot menyangkal sorot mata terpesona yang melayang pada sosok di ambang pintu ruangan, mengabaikan dua perempuan lain di belakang Yerinsa seakan itu hanya pajangan meja.

Melihat Yerinsa berpenampilan seperti ini membuat Luga harus meredam degup jantung euforia yang perlahan melonjak naik. Kesukaannya pada hal-hal indah membuat Luga ingin lebih mempercantik Yerinsa dengan segala kemewahan.

Melihat sosok seperti malaikat memikat itu sekarang, bagaimana Luga bisa rela membiarkannya lepas suatu hari nanti?

Tentu saja Luga tidak akan dengan mudah membiarkan Yerinsa bebas, iming-iming yang diucapkan tadi malam hanya sebuah omong kosong. Memanipulasi pikiran lugu Yerinsa bukan hal sulit bagi Luga, semakin gadis itu tunduk, semakin mudah mencengkeramnya.

Jika bisa Luga ingin mengerangkeng gadis itu ...

"Kenapa berhenti di sana?" tanya Luga sambil menyingkirkan handphone dari tangan dan bangkit berdiri.

Sebenarnya, Yerinsa diam karena malu, melihat Luga hanya mengenakan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status