Share

Bab 89

***

Usai makan malam, membiarkan meja dibersihkan pelayan, Luga dengan tanpa beban menggendong Yerinsa untuk kembali ke kamar tidur. Menggendong seakan itu hanya boneka berisi kapas ringan, berjalan tanpa mendengarkan permintaan Yerinsa yang ingin diturunkan.

"Sepertinya aku harus membelikan dress lebih banyak nanti," kata Luga dengan tawa kecil membenahi gendongan yang melorot.

"Apa? Untuk apa? Kenapa?" tanya Yerinsa mendadak panik, otomatis rontaan untuk meminta diturunkan berhenti.

"Kamu sedikit lebih berat, jadi kurasa dress yang sekarang akan kekecilan untukmu," jawab Luga tenang, lega saat Yerinsa tidak lagi memberontak.

Yerinsa tercengang, lalu menggeleng. "Tetap tidak mungkin sebanyak itu, paling hanya beberapa kilo, itu karena aku hanya makan dan tidur selama di sini," ujarnya berdecak-decak sambil menunjukkan pergelangan tangan yang masih normal.

"Kita tidak tau, bisa saja sebulan kemudian kamu menjadi gendut," kata Luga dengan senyum kecil di sudut bibir melirik gadis di ge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status