ANASTASIA POVAku merapikan rambutku yang berantakan, sengaja mengikatnya ke belakang agar tidak terlihat berantakan.Sial karena bangun kesiangan, aku jadi tidak sempat menata rambut-ku.Eder, Eder,Berulang kali aku mengulangi namanya. Aku tidak baik dalam mengingat nama, terlebih nama calon saudara tiriku itu hampir sama, Eder kakaknya dan Earl adiknya.Aku tidak perlu menjemput Earl, kata Daddy Earl sudah sampai kemarin malam dijemput Tante Yuli, Earl mengubah jadwal penerbangannya kemarin menghindari delay karena erupsi Gunung Agung, di Bali.Dan disinilah aku,Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta menjemput calon saudara tiriku yang lain, Eder, anak tertua tante Yuli."Dimana sih?" Gumamku celingak-celinguk, mulai kesal karena tidak ketemu-ketemu.Hanya berbekal ingatan samar-samar dari foto yang Daddy tujukan kemarin malam, aku mencoba mencari wajah yang sesuai dengan yang ada di ingatkanku. Wajah bule, akan selalu mencolok jika dibandara. gumamku dalam hati,Aku berhenti didepan
Read more