Home / Fiksi Remaja / My Step Brother / PROLOG - MY STEP BROTHER

Share

My Step Brother
My Step Brother
Author: Retno Setiawati

PROLOG - MY STEP BROTHER

Author: Retno Setiawati
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

ANASTASIA POV

Anastasia Sandhy Nugroho, itu namaku. Wanita dewasa yang saat ini duduk tegang di depan laki-laki paruh baya yang masih tampak gagah di usianya tidak lain adalah Daddy-ku.

Bukan main,

Katakan padaku apa yang lebih buruk dari Ibu tiri dengan dua anak hasil dari pernikahan sebelumnya? Tentu itu sudah jauh lebih buruk dari kegagalanku masuk ke agency model bergengsi keinginanku dan terjebak di fakultas desain untuk waktu yang cukup lama.

"Dad, janda dua anak?" Tanyaku tak percaya, apa sih yang dipikirkan Daddy-ku itu, baiklah Daddy masih cukup mampu untuk menikah lagi, membangun pernikahan yang dulu pernah dia lakukan dengan almarhum Mama, tapi janda dua anak.

Ya tuhan, membayangkannya saja membuatku menelan liur-ku sendiri.

Malaikat pun tahu seberapa manja, penuh kenyaman dan sempurnanya hidupku menjadi anak semata wayang tanpa saudara, sehingga sepanjang hidupku, aku tidak diharuskan untuk berbagi pada siapapun. Berbagi dalam banyak hal,

Tapi pernyataan mengejutkan Daddy berpotensi menghancurkan hidup tenang-ku.

"Dia orang yang baik Ana, cinta pertama Daddy." Sahut Daddy lirih.

Oh ayolah Dad jangan gunakan senjata wajah memelas itu.

"Aku tahu Dad, tapi janda dua anak. Kenapa Daddy tidak mencari janda tanpa anak atau bahkan gadis sekalipun." Tanyaku berusaha setenang mungkin, “Oh tapi jangan seumuran juga denganku.” ralat-ku, Punya ibu tiri yang umurnya tidak jauh dariku akan lebih menakutkan.

"Daddy tidak berniat untuk menikah lagi, kamu tahu dengan jelas fakta itu."

Ya memang betul, aku tahu fakta itu,

Sepanjang hidupku tidak ada sosok yang menggantikan Mama, aku tidak pernah mendengar mengenai Daddy menjalin hubungan

dengan siapapun, dia bahkan tidak pernah meminta dengan sefrontal ini untuk menikahi seseorang. ini pertama kalinya Daddy bertanya mengenai seseorang yang mungkin akan menggantikan tahta Mama dirumah Nugroho, maka dari itu sulit bagiku melarangnya. 

Melajang hingga puluhan tahun itu tidak mudah,

"Daddy mengerti apa yang kamu takutkan, dia sepadan dengan kita Ana. Dia sama seperti Daddy, memiliki bisnis properti di Bali, dia independent women dia tidak berniat untuk mengambil sedikit pun milik Daddy. Kami hanya tidak sengaja bertemu lagi dan kembali merasakan apa yang kami rasakan dulu." jelas Daddy,

Daddy meraih tanganku, mengelusnya singkat dan berkata, "kamu tidak perlu khawatir jika kamu mau, dia tidak merasa keberatan untuk melakukan perjanjian pra-nikah."

Setidaknya bukan karena uang, ada rasa lega di dalam diriku, 

Ayolah aku tidak takut jatuh miskin mengingat seberapa banyak harta yang Daddy wariskan padaku, hanya saja Daddy sudah cukup tua untuk dikhianati atau dimanfaatkan.

Aku tidak mau ada drama-drama perebutan harta waris nantinya.

Amit-amit,

Selanjutnya, anak bawaan dari calon Daddy.

"Lalu bagaimana anaknya?" Pertanyaanku selanjutnya.

"Sebelumnya Yuli menikah dengan Pria asal Prancis yang menetap di Amerika dan memiliki 2 anak laki-laki, Eder dan Earl. Eder masih di California dengan Ayah-nya dan Earl di Bali dengan Yuli, Eder baru selesai studinya, Eder juga sibuk mengurus bisnis Clothing Brand miliknya sendiri dia anak yang mandiri, sedangkan Earl ia baru mau lulus SMA." Jelas Daddy,

Jadi Blasteran, ok. 

Pertanyaan selanjutnya, pertanyaan seribu dolar yang mungkin akan menjadi kunci hatiku untuk menyetujui pernikahan kedua Daddy atau tidak.

"Apa Daddy mencintainya?" Aku mencoba mempekakan segala inderaku untuk mendeteksi apa yang Daddy rasakan didalam lubuk hatinya.

Mata Daddy membalas tatapanku dengan lekat, seakan tahu jika aku mencari kebenaran dari mata coklat hazelnya, dengan yakin Daddy mengatakan, "Ya, tanpa mengurangi hormat kepada mendiang Mama, Daddy mencintainya."

Kebenaran.

Apa yang ia katakan adalah kebenaran.

Daddy sedang jatuh cinta, aku menarik nafas, "Baiklah Daddy, apapun demi kebahagian Daddy." Aku menggenggam tangan Daddy, "Aku lega, dia tulus mencintai Daddy dan tidak berniat buruk pada Daddy."

Setelah sekian lama, aku kembali melihat senyum tulus Daddy yang dulu sempat kupikir pergi terkubur bersama tubuh Mama, "Terimakasih Ana, kamu dan Mama tetap akan ada ditempat khusus hati Daddy."

"Aku tahu." Kelegaan yang luar biasa yang aku rasakan saat ini.

Ayolah Anastasia, tidak ada yang perlu dikhawatirkan kebahagian Daddy itu segalanya.

So far I know

Tante Yuli sama persis dengan yang Daddy deskripsikan. Cantik, Elegan, dan Keibuan, mengingatkan diriku pada sosok Mama yang selalu Daddy ceritakan. Seperti sekarang, Tante Yuli sibuk mengambilkan lauk pauk untuk Daddy dengan telaten.

"Ana, mau tante ambilkan?" Tanya Tante Yuli setelah meletakkan piring penuh lauk pauk didepan Daddy yang terlihat berseri-seri.

Lucu mengetahui jika Daddy bisa kasmaran seperti sekarang.

"Gak perlu tante, aku makan salad aja." Tolakku halus, memilih untuk menyantap salad buah dihadapanku, well hari ini bukan cheat day-ku.

Tante Yuli tersenyum, "Aku jadi ingat Earl dan Eder, mereka benci banget sama yang namanya salad, sama sekali gak suka sayuran, sedangkan tante senang banget liat anak muda yang suka makan sayur." kali ini Tante Yuli menatapku hangat, “Gak heran kalau kulit kamu sehat, gak keliatan kering.”

Earl dan Eder adalah calon saudara adik tiriku, mereka masih dalam penerbangan kurang lebih 2 jam 30 menit dari Bali ke Jakarta dan hampir 26 jam dari California ke Jakarta.

Perjalanan yang cukup melelahkan,

Entah apa yang harus aku lakukan untuk menyambut mereka.

"Aku gak pernah punya saudara sebelumnya tapi aku excited untuk ketemu mereka." Sahutku jujur mengenai apa yang aku rasakan.

"Dia mengatakan hal yang sama padaku saat ditelpon, Earl bilang dia tidak sabar untuk bertemu calon kakak perempuan-nya mengingat gimana jahilnya Eder kalau lagi pulang ke Jimbaran." Tante Yuli memulai makan siangnya,

Well aku iri, bisa aku bayangkan bagaimana ramai-nya hidup mereka.

Dan aku bisa membayangkan bagaimana menyebalkannya punya saudara laki-laki, mengingat sifat jahil dan menyebalkan adalah sifat asli yang tertanam pada setiap laki-laki dipermukaan bumi ini. 

"Eder baru akan sampai besok pagi." Tambah Tante Yuli, "Kayaknya mereka akan langsung datang sendiri ke rumah, soalnya tante masih harus siapkan tiket untuk kerabat biar bisa pergi sama-sama ke Bali nanti jadi gak bisa jemput mereka."

Ya, pernikahan Daddy dan Tante Yuli akan dilaksanakan di Bali, lebih tepatnya disalah satu hotel bintang lima di Jimbaran.

"Nanti biar Ana aja yang jemput mereka tante, kan kasihan juga Eder kalau masih harus cari angkutan sendiri buat ke rumah, Amerika-kan jauh, pasti dia capek." Sahutku, ya aku gadis yang baik walaupun kadang egois tapi aku tahu bagaimana caranya bersikap welcome terhadap orang lain.

Manner.

"Beneran nih gak ngerepotin? Kamu gak ada kuliah?" Tanya Tante Yuli melirik Daddy sekilas, agak canggung karena tawaranku yang mendadak.

"Gak ada kok Tante, aku habis semesteran jadi masih libur." jawabku santai,

"Ya sudah kalau gitu, terimakasih ya."

"Gak usah sungkan." sahutku tersenyum manis seperti biasanya,

Daddy tersenyum padaku, ah dasar orang tua yang sedang kasmaran. batinku, sambil memberikan senyuman lebar kepadanya.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
yuliana ina
ka retno, punya karya apalagi ya disini? atau platform lain?.. saya search di sini ga ada lagi. suka banget karyanya, padet, alur ga bertele2 waktunya tamat ditamatkan dgn indah ..
goodnovel comment avatar
Fransisko Vitalis
janda kaya ketemu duda kaya..cocok
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Step Brother   MSB 1 - FIRST IMPRESSION

    ANASTASIA POVAku merapikan rambutku yang berantakan, sengaja mengikatnya ke belakang agar tidak terlihat berantakan.Sial karena bangun kesiangan, aku jadi tidak sempat menata rambut-ku.Eder, Eder,Berulang kali aku mengulangi namanya. Aku tidak baik dalam mengingat nama, terlebih nama calon saudara tiriku itu hampir sama, Eder kakaknya dan Earl adiknya.Aku tidak perlu menjemput Earl, kata Daddy Earl sudah sampai kemarin malam dijemput Tante Yuli, Earl mengubah jadwal penerbangannya kemarin menghindari delay karena erupsi Gunung Agung, di Bali.Dan disinilah aku,Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta menjemput calon saudara tiriku yang lain, Eder, anak tertua tante Yuli."Dimana sih?" Gumamku celingak-celinguk, mulai kesal karena tidak ketemu-ketemu.Hanya berbekal ingatan samar-samar dari foto yang Daddy tujukan kemarin malam, aku mencoba mencari wajah yang sesuai dengan yang ada di ingatkanku. Wajah bule, akan selalu mencolok jika dibandara. gumamku dalam hati,Aku berhenti didepan

  • My Step Brother   MSB 2 - RELATIONSHIP

    EDER POVItu kenyataan,Suka tidak suka, Terima tidak terima,Keluargaku tidak seharmonis cerita yang ada.Well, fakta itu tidak menyakiti-ku lagi. Mereka divorce, saat aku masih belia dan semenjak itu, aku memutuskan keluar dari rumah dan bekerja paruh waktu sebagai model salah satu web fashion di California.That's why, aku sangat mencintai wajahku. Sangat bersyukur, Tuhan menganugerahkan wajah tampan hingga mencari uang disaat yang sulit menjadi mudah untukku. Cukup berdiam diri saja, aku sudah menghasilkan jutaan dolar di akun bank-ku.Aku tidak berniat mencampuri urusan orang tuaku, aku tidak peduli lagi. Mereka orang tua egois yang memilih mengakhiri semuanya daripada memperbaiki. Apa salahnya memperbaiki yang ada? mereka punya anak-anak yang cukup dijadikan alasan untuk tetap tinggal.Aku pernah memohon, memohon demi aku dan Earl yang saat itu masih sangat membutuhkan Daddy dan Mom. Tapi, tangisan anak remaja bahkan tidak bisa meruntuhkan keegoisan, kemarahan serta keras kepa

  • My Step Brother   MSB 3 - BLUE EYES BERSAUDARA

    EDER POVHarus aku akui calon ayah tiriku memang hebat,Bagaimana dia mendesain rumah minimalis ini dengan begitu apik, hunian yang sangat diimpi-impikan setiap orang. Bahkan detail sederhana seperti tatanan hiasan pun diperhatikan sangat baik.Aku tercengang,Nugroho Putra, Dia memang bukan arsitek biasa, tidak hanya kreativitas yang tinggi dia juga punya selera yang bagus.Seperti kamar yang aku tempati saat ini, didominasi dengan warna abu-abu, benar-benar terlihat elegan dan nyaman untuk ditinggali. Aku mengangguk-angguk sekali lagi, meninggalkan koper-ku hanya beberapa meter di dekat pintu. Menjatuhkan tubuh lelahku di kasur empuk yang sedari tadi melambai-lambai ke arahku."Finally." Desahku lesu,Mataku menatap langit kaca yang langsung menampilkan langit luar.Aku menyukai detail ini, sekali lagi aku hanya bisa mengagumi bagaimana calon ayah tiriku yang jenius dalam mendesain interior rumah. Apakah dia tidak keberatan jika kuminta untuk mendesain sebuah rumah untukku di masa d

  • My Step Brother   MSB 4 - BREATHTAKING

    ANASTASIA POVAku menaruh baju-baju pantai able, entah itu baju renang, bikini, gaun malam atau pun gaun yang akan dipakai saat pernikahan Papa.Sebentar lagi rumah ini akan diisi penghuni baru, Rumah ini tidak akan sama lagi seperti sebelum-sebelumnya. Rumah yang semula hanya diisi aku, Papa, dan beberapa pegawai pembantu rumah tangga mungkin akan terasa ramai karena akan menambah tiga orang sekaligus.Aku mengedarkan pandanganku keseluruh bagian kamar yang sudah kutempati hampir 20 tahun, aku tidak pernah sekalipun pindah kamar, hanya beberapa kali mendekor ulang kamar menyesuaikan dengan seleraku yang suka berubah-ubah mengikuti mode yang ada.Kamar tidur yang pernah berganti cat hingga berkali-kali, dari warna pink - ungu - biru muda - Peach dan berakhir pada warna abu-abu muda. Aku tersenyum singkat, ada perasaan berdebar-debar yang sulit aku ungkapkan setiap kali membayangkan akan hidup bersama dengan calon pendamping Papa.Aku tahu itu bukan hal buruk, tapi aku rasa, akan banya

  • My Step Brother   MSB 5 - DOUBLE HOT MAN

    ANASTASIA POVAku merasa seperti gadis buruk rupa yang mendadak menjadi pusat perhatian, karena dua cowok Bule dengan celana kolor yang males-malesan berjalan disampingku dengan wajahnya sialan mencolok dan berbeda. Bahkan dengan celana kolor yang mereka kenakan tidak mengurangi pesona mereka.Sejak kapan celana kolor terlihat keren dipakai untuk ke mall,Ibarat angsa berbaur dengan bebek. Entah bagaimana aku merasa seperti bebek yang salah berbaur dengan rombongan angsa yang cantik dan elegan,Aku melirik mereka malas, tapi tidak bisa berhenti melirik tingkah mereka. Entah sudah keberapa kalinya aku mencuri pandang kepada mereka berdua.Berjalan dengan tangan disaku,Celingak-celinguk,Dan yang paling menyebalkan, mereka masih mempesona dengan tampang melongonya.Sejak kapan tampang melongo gak tahu apa-apa begitu sedap dipandang.Sedangkan diriku, yang sudah mencoba untuk tampil mempesona terhempas jauh dengan outfit Celana kolor mereka. Eder dan Earl, mereka cocok menjadi model Ce

  • My Step Brother   MSB 6 - MISUNDERSTANDING

    EDER POVAku bisa melihat bagaimana bentuk pulau Bali sebelum pesawatku mendarat,Ini kali pertama aku ke tempat ini. Dan perasaanku masih berantakan, Ya, aku belum pernah ke Indonesia, bukan berarti aku tidak punya uang tapi Indonesia salah satu negara yang membuatku berfikir dua kali untuk berkunjung setelah Korea Utara.Jangan bertanya kenapa, karena aku sudah cukup lelah mendikte alasannya.Aku melepas Safe Balt saat Pramugari sudah memberi isyarat jika pesawat sudah mendarat dengan aman di Bandara Ngurah Rai, Bali.Tersenyum Samar,Akhirnya aku menginjakkan kaki dengan percaya diri disini.Aku tidak akan mengelak, beberapa tahun yang lalu saat aku sudah bisa mengurus semuanya sendiri, aku sempat berfikir untuk datang kesini, tapi..Aku menaikan bahuku, lupakan saja, sekarang aku disini.Jangan membebani diri dengan pikiranmu sendiri, Ed.Mataku menangkap Earl yang merapihkan dirinya sebelum bangkit dari kursi pesawat yang ia duduki sejak dua jam perjalanan.Perang dingin, ini ma

  • My Step Brother   MSB 7 - NATHAN ERLANGGA

    AUTHOR POVAnastasia terlihat bahagia berlarian dipinggir pantai bersama Arcila, mereka berlarian menghindari ombak sambil sesekali tertawa menertawakan ekspresi lucu satu sama lain.Pantai, merupakan hal terfavorit untuk Anastasia. Dia memiliki angan-angan suatu hari nanti, akan menikah dibawah sinar bintang, dengan ditemani suara deburan ombak dan angin yang tak henti menerpa wajahnya. Impian seorang gadis akan pernikahan idamannya.Seketika gelak tawanya berhenti, saat melihat seseorang Anastasia membeku. Dia bahkan tidak menghindar saat ombak besar menerpa betisnya. Dari kejauhan bisa dilihat bagaimana ekspresi bahagia Anastasia sirna dalam sekejap, senyumnya perlahan menghilang saat ia melihat laki-laki yang pernah menjadi masa lalu gilanya.Laki-laki yang dulu dia fikir akan menikahinya,Laki-laki yang diharapkan mengwujudkan impiannya,Laki-laki yang menjadi alasan untuk setiap mimpi dimasa depannya,Nathan Erlangga.-ANASTASIA POV"Auntie."Panggilan Arcila mengejutkanku, Aku

  • My Step Brother   MSB 8 - LIKE A MIRROR

    EDER POVAku menghentikan langkahku saat melihat Anastasia berlari kecil kesana kemari ikut mengatur menata pesta makan malam antar keluarga nanti malam, sesekali dia berbicara pada pelayan seperti memberi intruksi.Sesuatu yang tidak pernah bisa aku lakukan, bersandiwara untuk terlihat baik-baik saja.Dengan gesitnya dia berlari kesana kemari, aku bisa melihat bahwa mendekorasi pesta ini membuatnya senang. Tapi entah kenapa aku kasihan melihatnya,Tak henti-hentinya dia tersenyum, dan berlari hingga tiba-tiba langkahnya berhenti.Anastasia mematung memeluk satu buket cukup besar berisi bunga Lily, membuatku mengerutkan kening karena keheran melihat keceriaannya menghilang persekian detik seperti tertiup angin. Aku berusaha mengikuti arah pandangnya, dan aku menangkap laki-laki bersama seorang perempuan berjalan bergandengan, berbincang ringan dan sesekali tertawa bersama.Nathan, dan entah siapa perempuan yang ada disampingnya.Aku kembali melihat kearah Anastasia, dia masih diposisi

Latest chapter

  • My Step Brother   EXTRA PART - EXPECTATION OF PARENTS

    ANASTASIA POVSaat aku masih muda dulu aku sangat menginginkan putri kecil yang cantik, membayangkan memilki seorang anak perempuan itu sangat menyenangkan. Ramput panjangnya yang bisa aku ikat dengan berbagai model ikatan setiap kali anakku akan berangkat sekolah, pita dan ikat rambut warna warni terhias dengan sempurna diatas kepalanya, membayangkannya saja sudah membuat hatiku terasa hangat dengan perasaan bahagia.Aku ingin menggunakan dress warna atau model senada dengan anak perempuanku nanti, dan mendapatkan Adelaine dalam hidupku benar-benar seperti impian yang menjadi nyata. Tidak hanya itu, masih banyak hal lain yang ingin aku lakukan dengan Adelaine. Aku ingin mewujudkan impianku dulu, saat aku berharap memiliki seorang ibu diwaktu kecil.Sebelumnya hanya impian kosong seorang anak yang tidak memiliki ibu, impian yang tidak pernah bisa aku wujudkan. Tapi sekarang, aku memiliki Adelaine dan aku ingin ia menjadi anak yang istimewah dan selalu bahagia disetiap hembusan nafas

  • My Step Brother   SWEET - EPILOGUE

    EDER POVSejak waktu yang lama aku berhenti bermimpi, aku tidak lagi memiliki keinginan lain selain sukses dalam karir. Aku berhenti memimpikan setiap hal mengenai keluarga, apapun itu, entah keluarga besarku yang kembali utuh atau aku yang memiliki keluarga kecilku sendiri.Aku bersikap egois untuk apapun yang aku sebut kesuksesan, aku menutup diri untuk apapun yang berkaitan tentang perasaan. Tapi itu yang membuatku semakin kesepian, dan itu menggerogotiku lebih dalam.Setelah aku menyerah pada setiap hal tentang keluarga, semesta malah memberikanku anggota baru dan memaksaku untuk menerima kenyataan jika aku akan memiliki Ayah sambung beserta saudara tiri yang tidak pernah kukenal sebelumnya.Seperti aku yang sudah menyerah akan keluarga, aku tidak dengan mudah menerima itu semua.Aku sempat marah tentu saja, itu tidak sesuai dengan apa yang kuharapkan tapi lagi-lagi tidak ada yang bisa aku lakukan selain menerimanya.Entah mulai dari mana, entah apa yang membuat semua keadaan beru

  • My Step Brother   MSB 92 : BLIND LOVE - ENDING

    AUTHOR POVSarah melangkah dengan langkah lebar menghampiri Eder yang masih manahan tubuhnya di tembok, dia menendang kaki Eder membuat pria itu meringis bersamaan dengan tubuhnya yang terjatuh ke lantai. Air mata tidak henti-hentinya jatuh di pipi Sarah dalam lubuk hatinya melihat Eder seperti itu menyiksanya tapi mendengar apa yang Eder katakan sebelumnya membuat hatinya lebih terluka. Sarah menarik rambut Eder menyeretnya menuju pintu kamar dimana Anastasia berada. Eder berusaha menahan tubuhnya tapi saat Sarah menghentak rambutnya ia tidak kuasa melakukan apapun selain membiarkan dirinya dibawa Sarah dengan cara kasar.Sarah membuka pintu itu dengan kasar, langsung mengacungkan pistol yang ada ditangan kanannya pada Anastasia yang tersentak karena kedatangannya, "Aku benar-benar benci akhir yang bahagia.""Itu menyebalkan karena aku satu-satunya yang tidak bahagia, aku tidak akan membiarkan siapapun keluar dengan bahagia dari rumah ini." tambahnya sesekali terisak,Eder yang me

  • My Step Brother   MSB 91 : BLIND LOVE - HURT

    "Berdiri mencintai seseorang sendirian, itu bukan hal yang mudah."EDER POVAku menghembuskan nafas berat saat mendengar suara Sarah yang antusias. Perasaan menyangkal itu muncul, Benarkah sosok yang sangat aku kenal ini bisa menyakiti istriku?Dadaku langsung sesak saat menyadari Anastasia yang menghilang dan aku masih tidak tahu kondisinya sekarang, "Hallo." suaraku gemetar,"Kamu baik-baik saja Ed?" tanya Sarah, Bagaimana bisa baik-baik saja? Aku bingung dengan sikapmu yang biasa saja, aku bingung dengan nada suaramu yang seperti tidak ada masalah,Sarah jika kau bermain-main dengan Anastasia sekarang, itu berarti kau juga bermain-main dengan hidupku, Aku menarik nafasku, berusaha untuk bersikap normal dan tidak mencurigakan, bagaimana sikapku saat ini mungkin akan mempengaruhi keadaan Anastasia. Ya jika Anastasia benar-benar bersamanya, "Aku sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, apa aku bisa bertemu denganmu?"Jantungku berdegup kencang setelah mengatakan maksudku, Apa di

  • My Step Brother   MSB 90 : BLIND LOVE - START

    "Kamu tahu apa yang paling bahaya dari cinta, saat cinta tidak lagi tulus dan berubah menjadi ambisi untuk memiliki seutuhnya. Karena cinta tidak sesuci itu, dia bisa berbahaya jika dimiliki oleh orang yang salah." AUTHOR POVHari demi hari sudah Anastasia jalani, tidak ada semenit pun Anastasia tidak menangis. Ini sudah hari ke dua Anastasia dirumah ini, rumah yang hanya ia ketahui jika Sarah tinggal disini dengan beberapa orang yang tidak pernah Anastasia temui.Selama dua hari ini, Anastasia merasa hidupnya seperti didalam neraka. Berubah 180 derajat dan ia tidak pernah membayangkannya.Sarah datang untuk berdebat dan menyiksanya, entah berapa kali Sarah hampir membunuhnya.Sarah sangat senang bermain-main dengan Anastasia, seperti sengaja membuat Anastasia ketakutan dan memilih untuk mengakhiri hidupnya, bahkan saat Anastasia mengeluarkan darah karena perlakuan Sarah bukannya merasa bersalah Sarah malah tertawa terbahak-bahak merasa puas.Anastasia tidak tahu berapa lama lagi ia

  • My Step Brother   MSB 89 : TORTURED

    AUTHOR POVAnastasia merasakan pusing yang amat sangat saat membuka matanya, hatinya mencelos seketika menyadari keberadaannya disebuah kamar yang sangat asing untuknya. Dimana aku? batinnya, Hatinya berdegup kencang, tangannya menyentuh perutnya cepat-cepat. Instingnya berkata untuk segera melindungi bayinya,Anastasia hampir melompat saat mendengar tuas pintu berbunyi, tubuhnya seketika membeku saat melihat Sarah masuk kedalam dengan dress bunga-bunga. Senyumannya membuat bulu kuduk Anastasia berdiri, Bagaimana bisa Sarah disini? Anastasia menyadari bahwa ada yang tidak beres disini.Dengan gerakkan lemah gemulai Sarah meletakkan tangannya didepan dada, masih dengan senyum yang menakutkan."Bagaimana tidurmu?" tanya Sarah masih dengan senyuman itu yang membuat nafas Anastasia tercekat."Aku-aku ada dimana?""Kau aman ditempatku." ujar Sarah,Bayangan terakhir kali menyadarkan Anastasia, ada seseorang yang menculiknya, "Apa-" Suara Anastasia bergetar, "Apa kamu menculikku?"Jujur sa

  • My Step Brother   MSB 88 : JUST STARTED

    AUTHOR POVSudah seminggu semenjak Eder sampai di Amerika, ia tidak pernah pergi keluar dari Rumah Sakit tempat Hans dirawat.Selama seminggu itu juga Eder tidak melakukan apapun selain menjaga Hans, dia memilih untuk menginap dirumah sakit dibandingkan pulang ke rumah ataupun Mansion Ayah-nya.Eder tidak menangapi semua orang yang ingin menemuinya, bahkan dia mengutus sekretaris Ayah-nya untuk memberi tanggapan atau klarifikasi pada pers yang membuat perkemahan sendiri diarea rumah sakit untuk mendapatkan berita tentang Ayah-nya.Setelah selesai memberi informasi terbaru mengenai kondisi Hans, Sekretaris Hans datang berkunjung untuk memberikan laporan serta menemui Boss besar-nya dan Eder."Dimana jalang itu?" tanya Eder, dia mengingat Laura kekasih Ayah-nya yang tidak kunjung datang sejak ia sampai di Amerika dan menunggui Hans.Sekretaris Hans berdaham, "Tuan besar sudah tidak bersama dengan Laura sudah sejak lama."Eder yang awalnya tidak tertarik menoleh untuk melihat Pria yang u

  • My Step Brother   MSB 87 : EVERYTHING WILL BE OKAY?

    ANASTASIA POVSemua anggota keluargaku berkumpul di ruang tamu apartemen, mereka semua tampak cemas tapi dari semua ekspresi mereka Eder-lah yang terlihat paling tegang, dia bahkan tidak menggubrisku saat aku berusaha menenangkannya dengan menghusap-husap jemarinya."Anastasia tidak bisa ikut denganku ke Amerika." Aku menoleh pada Eder yang duduk disampingku, Eder menarik nafasnya lalu kembali berkata, "Anastasia sedang hamil besar jadi akan beresiko jika ia berpergian jauh.""Apa?" Aku tersentak, cukup terkejut hingga aku tidak bisa berkata apa-apa."Earl, segera buat visa lo, gue cari penerbangan akhir malam ini, gue berangkat duluan." Eder bangkit dari posisinya, kali ini dia melihat kearah Tante Yuli dan Daddy bergantian, "Tolong jaga Anastasia selama aku tidak ada, aku akan kembali sebelum Anastasia melahirkan."Tante Yuli dan Daddy hanya tertegun melihat Eder, mereka bahkan tidak mengatakan apa-apa saat Eder pergi masuk ke kamar tidur kami.Earl bangkit dari posisinya, "Aku akan

  • My Step Brother   MSB 86 : FIRST BLOW

    AUTHOR POV Anastasia terbangun dari tidurnya, matanya mengerjap-ngerjap sebentar sebelum ia meraih ponselnya dinakas untuk melihat jam.Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, Anastasia menguap lalu bergerak bangkit dari posisinya.Eder telentang disampingnya, masih menggenakan jeans dan kaos yang ia kenakan semalam.Rasa bersalah memenuhi hati Anastasia, semalam dia dengan kejamnya meminta sesuatu yang mustahil, mana ada tukang ice cream rujak yang jual jam tiga dini hari. Anastasia menghusap rambut Eder sayang sebelum bangkit dari posisinya, dia benar-benar merasa bersalah.Kehamilannya sudah cukup tua hingga membuat Anastasia kesulitan berjalan, pinggangnya selalu terasa pegal, dan kakinya juga membengkak sejak bulan lalu saat kehamilannya menginjak bulan ke tujuh. Anastasia membuka pintu kulkasnya, alisnya bertautan saat melihat rujak dan es krim yang sudah sedikit meleleh dikuahnya. Senyuman mengembang diwajahnya, seakan tahu apa yang dilihat Mommy-nya perut Anastasia bergerak, "I

DMCA.com Protection Status