Kali ini, rencana untuk mendekati Ardian, akan Zulaika lakukan. Dia harus melakukannya. Walaupun sebenarnya ini masih terlalu cepat. "Kau ingin melakukannya? Atau kau mendekatiku karena rasa bencimu kepada Arman? Aku tahu. Dia memanggil Melia dan Paula menuju ke kamarnya. Kau tahu, aku sangat takut kau hanya akan memanfaatkan hatiku. Tapi ... aku sangat mencintaimu, Zulaika. Aku ... hah, tidak peduli."Zulaika masih terdiam. Dia sebelum bersama Arman selalu meminum ramuan pencegah kehamilan. Ramuan itu masih berfungsi. Sedangkan dia sekarang bersama Ardian. Dia harus mengandung anak Ardian. Itu adalah bagian dari rencananya. Walaupun ini terlalu cepat. Namun, sekarang adalah kesempatan baik untuk melakukannya."Ramuan itu masih ada di dalam tubuhku. Ini belum dua puluh empat jam. Tapi, paling tidak aku harus mencobanya," batinnya."Zulaika, kenapa dengan dirimu? Apa yang kau pikirkan?"Zulaika mengerjapkan kedua mata. Berusaha untuk memfokuskan pikirannya kembali."Lalu, kenapa kau m
Read more