Zulaika semakin tertekan dengan batinnya. Dia merasakan hati itu. Sepanjang malam, bayangan itu selalu saja hadir. Sosok tampan dengan kata-katanya yang selalu membuatnya melayang, selalu mengusik hatinya."Tidak bisa. Aku tidak akan pernah memberikan hatiku kepadanya. Bagaimana mungkin dia bisa membuatku seperti ini? Hatiku tersiksa, saat memikirkannya," gumamnya di depan cermin, sambil memandang dirinya sendiri. Kedua tangannya mulai mengepal. Mengingat semua masa lalu itu. Kedua mata Zulaika semakin menatap tajam, mulai mengingat masa itu. Pertikaian darah, yang sangat mengerikan.Ketika itu, Zulaika bersama dengan sang ibu di dapur. Mereka seperti biasanya, memasak bersama. Namun, Septian. Ayah Zulaika yang merupakan kaki tangan Malik selama puluhan tahun, akhirnya menjadi korban.Malik ketika itu resah Septian menyembunyikan fakta sangat besar bersama Agung. Pesaing hebat Maulana bernama Jakarasa, akan mengambil separo kekayaan Maulana karena mereka mengetahui Redrich kehilangan
Read more