Ardian mulai menyentuh Zulaika. Dia sudah tidak tahan lagi untuk menjamahnya. Ardian seperti orang kerasukan. "Ardian aku mohon, hentikan. Kita akan melakukannya, tapi tidak sekarang. Aku baru saja melakukannya dengan Arman dan aku sangat kelelahan.""Kau berjanji kepadaku. Setelah malam pertama kau akan melakukannya denganku, dan sekarang aku menagihnya. Jangan pernah mengingkari janjimu, Zulaika."Zulaika semakin panik. "Ah ... hah, Ardian ..."Tuan Muda mebdekap erat. Bibirnya terus menelusuri leher Zulaika. Sementara sang wanita masih saja berusaha untuk menghindar. Namun, dirinya tidak terlalu kuat. Tubuh Ardian yang kekar, membuatnya hanya bisa menerima itu."Tuan muda. Jika kau seperti, ini aku akan mengurungkan niatku. Aku tidak akan pernah memberikannya padamu. Biarkan saja Arman menghampiriku dan aku akan melahirkan anaknya. Ah ...," bisik Zulaika terus menahan hasrat Ardian yang tidak tertahankan juga. Apalagi kini miliknya sudah dijamah Ardian. Bahkan lelaki itu membelain
Read more