Share

Menjebak Zulaika

Penulis: Esi Apresia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Mereka saling memandang satu sama lain. Terutama Zulaika. Arman mengatakan suatu hal lagi yang mengejutkan dirinya. Dia tidak mengerti, kenapa Arman bisa berkata seperti itu. Jadi penyelamat dirinya? Apakah mereka memang pernah bertemu sebelumnya?

"Jangan pernah berkata suatu hal yang tidak membuatku mengerti. Aku tidak pernah bertemu denganmu sebelumnya. Aku benar-benar tidak mengenalmu. Yang aku tahu kau adalah lelaki yang sangat berengsek! Arman Maulana!"

"Kau tidak berhak mengatakan itu, karena aku sangat marah!" teriak Arman. Dia kembali mendekati Zulaika dan akan melayangkan pukulannya sekali lagi.

"Hentikan!" Ema spontan datang, berada tepat di hadapan Arman. Zulaika mendorong Ema agar tidak menghalanginya.

"Ema! Apa yang kau lakukan!" ucap Zulaika. Ema tidak menghiraukan perkataan Zulaika. Dia tetap akan menghalangi Arman.

"Aku berjanji Zulaika tidak akan pernah mengatakan hal buruk lagi. Tolong, Tuan Arman. Lupakan masalah ini. Aku mohon. Dia sudah sangat lemah," ucap Ema sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Hati Arman

    Zulaika melihat sesuatu di dalam kabut. Dia melebarkan kedua matanya, memastikan seseorang yang berada di hadapannya. Perlahan dia melangkah, menghampirinya. Tidak Zulaika sangka. Sang ibu berada di hadapannya?“Ibu, aku merindukanmu,” ucapnya sambil menangis. Dia mengeratkan pelukannya. “Apakah aku mati?” lanjutnya dengan terisak.“Waktumu kurang dari enam puluh hari. Kau masih hidup, anakku. Ibu akan selalu di sisimu.”Zulaika menangis, menggelengkan kepalanya. Dia tidak mau sang ibu pergi.“Ibu!” teriaknya keras, hingga, “apa ini?” ucapnya terus berusaha membuka kedua matanya. Zulaika tidak percaya. Dia berada di gudang bawah tanah dalam keadaan sangat berantakan.“Argh, kepalaku.”Zulaika kembali terkejut. Kedua matanya melebar. Mengingat seseorang memukul kepalanya dan itu adalah Ema. Zulaika kini paham. Ema pasti akan melakukan itu. Dia mencintai Ardian. Tidak ada yang bisa dia percaya. Siapa pun pasti akan menghancurkannya. Kini, dia seorang diri. Hanya dirinya.“Sialan!”Tidak

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Rencana Arman yang tidak bisa ditebak

    Zulaika masih tidak mengerti. Apa sebenarnya yang terjadi? Dia terus memutar pikirannya. Dia sama sekali tidak mengingat tentang Arman. Tapi, lelaki itu selalu mengatakan hal itu. Sebagai penyelamat? Penyelamat apa?“Aku tidak pernah menyelamatkanmu, Arman. Aku tidak mengingatnya.”Arman memandang Zulaika. Mengusap wajahnya. Tatapan itu sangat kaku. Bahkan, tangannya bergetar. Dia berusaha melawan perasaannya sendiri. Arman masih tidak mengerti dengan perasaannya sendiri.“Kau sudah menyiksaku. Aku lebih baik kau bunuh saja. Aku tidak lebih dari wanita murahan yang kau nikahi. Kau juga harus memenuhi peraturan perusahaan, bukan? Apalagi kau akan membawa wanita itu. Untuk apa kau selalu menyelamatkanku.”“Aku akan membawamu ke acara semua pengusaha seluruh dunia. Kau akan aku perkenalkan kepada mereka.Tapi, kau harus sembuh,” balas Arman masih saja menatap Zulaika. Ada rasa kasihan di hatinya. Ditambah rasa sakit akibat cemburunya.“Bagaimana dengan wanita itu?”Arman menghentikan gera

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Menjadi Istri Penguasa

    Semua mata memandang Zulaika. Arman sepanjang malam menemani dirinya. Menjaga dengan penuh kehangatan. Lelaki itu sama sekali tidak bisa menahan hatinya. Sudah cukup Arman akan menyembunyikan perasaan itu. Kini dia memperlihatkan rasa itu. Hatinya sudah tidak bisa dibendung lagi.“Apa yang kau lakukan dengan wanitamu? Kau kembali menyiksa mereka?” tanya Zulaika lemas. Dia mendengar teriakan Ema. Zulaika tahu. Itu adalah Ema. Dia sebenarnya sangat terkejut Ema yang sangat dia percaya melakukan hal di luar dugaannya. Tapi, dia sendiri juga tidak suka jika Arman menyiksanya. Tapi, Zulaika tidak bisa mencegah itu.“Aku akan menghabisi siapa saja yang sudah berkhianat denganmu. Mereka akan menerima ganjarannya. Aku adalah lelaki yang selalu menjaga milikku yang berharga.”"Tapi, dia melakukan itu pasti karena perintah darimu. Kenapa kau mengingkarinya? Kau juga sama saja seperti pengkhianat. Sekarang, bebaskan dia.""Sudah cukup bicaranya."Arman membuka pintu saat pengawal mengetuknya. Di

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Dalam genggaman

    Perlahan Zulaika membalikkan tubuhnya. Dia menatap wanita yang seketika membuatnya terkekeh. Rose? Ternyata wanita itu adalah Rose anak dari Jakarasa. “Zulaika. Aku menerima tawaranmu. Aku akan menjadi pengikutmu. Aku memang mencintai Ardian. Tapi, aku tahu Ardian tidak akan pernah mencintaiku.”Ema menunggu Zulaika untuk menjawabnya. Wanita itu masih saling bertatapan dengan Rose. Dalam batinnya, dia tidak pernah mengira jika Rose wanita itu. Tapi, yang jelas itu bisa terjadi. Dia anak dari pesaing hebat Maulana. Dan ... sekali saja Arman terbongkar jika dia adalah anak pungut, maka Rose adalah wanita penguasa tertinggi.“Aku tidak akan pernah membuat dia memenangkan ini. Ternyata dia wanita itu. Baiklah, aku akan mulai peperangan ini,” batin Zulaika sambil mengangkat tangan kanannya ke arah pelayan. Dia menunjuk pintu kandang anjing itu. Seketika, para pelayan membuka dan membebaskan Ema.“Berdandanlah seperti biasanya. Kau ... mulai sekarang harus berada di sampingku ketika berjal

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Rahasia dalam genggaman

    Zulaika masih saja mengelus-elus punggung Arman. Dia puas bisa membuat Arman seperti saat ini. Lelaki itu memandang ke depan dengan kedua matanya yang menegang. Hatinya sedikit tertusuk, ingin sekali marah. Tapi, belaian Zulaika masih bisa menahan itu.“Kenapa kau bisa membuatku begini?” bisik Arman pelan. Perlahan dia melepaskan pelukannya. Dia menatap Zulaika kembali. “Bahkan ke mana pun, aku selalu mengingatmu. Kenapa?” tanyanya sedikit tegas.“Arman Maulana. Aku sudah datang. Apa kau tidak menyambutku?” Rose menyela pembicaraan Arman. Dengan percaya diri, dia berjalan, mendekat. Berdiri tegak, sambil mengangkat wajahnya. “Kau masih ingat denganku, bukan?” imbuhnya sambil berkacak pinggang, lalu tersenyum.“Zulaika, apa yang kau katakan sebelumnya, aku mendengarkan. Dan, aku harap kau memang benar,” ucap Arman. Dia sama sekali tidak menanggapi perkataan Rose. Wanita itu menurunkan kedua tangannya dengan napas keras. Berjalan cepat, menarik lengan Arman.“Arman. Ingatlah, jika aku p

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Meluapkan hasrat dengan indah

    Zulaika tentu saja sangat terkejut. Kehadiran Ardian membuatnya sedikit mereda dari rasa cemasnya. Saat Zulaika mengatakan keinginannya, tentu saja Ardian tidak membuang sia-sia kesempatan itu. Dia mulai menarik tubuh Zulaika, melumat bibir merah merekah itu dengan sangat dalam. Kerinduannya tidak bisa lagi dia bendung lagi. Zulaika pun melakukan hal yang sama. Walaupun dia tahu ini akan sangat bahaya dengan nyawanya. Jika Arman mengetahui perselingkuhan itu, Zulaika tidak bisa terlepas dari bahaya. Tapi dia tidak bisa memungkiri perasaannya. Dia benar-benar memiliki perasaan kepada Ardian. Dia tidak bisa menolak apa pun yang Ardian lakukan kepadanya. Bahkan saat Ardian menyentuh tubuhnya dan memeluknya seperti itu. Zulaiku merasakan sesuatu yang sangat aneh. Jiwanya benar-benar sangat bahagia, terbang bebas, lepas. Ardian adalah benar-benar sosok lelaki yang sangat diinginkannya.Setelah kedua bibir itu saling bertautan semakin dalam, Zulaika tersadar dari jiwanya yang melayang akiba

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Mencurigai sesuatu

    Arman terkejut. Seseorang membuka pintu perpustakaan. Suaranya cukup keras. Dia tidak jadi menyentuh buku itu karena terkejut. Ternyata Rose masuk ke dalam. Arman seketika menarik napas panjang. Dia tidak percaya wanita itu menemukan dirinya. Arman memang saat itu mengundang Rose itu berada di dalam kamarnya. Tapi dia melihat Zulaika melintas. Arman sangat penasaran dan mengikutinya masuk ke dalam perpustakaan. Arman meninggalkan kamarnya begitu saja dan memeriksa ruangan yang sama sekali tidak pernah disentuhnya itu, dan kini dia sangat tertarik dengan ruangan itu."Untuk apa kau datang ke sini? Arman, bukankah kau mengundangku untuk berada di kamarmu? Ayolah Arman. Jangan bersikap seperti ini kepadaku. Bisakah kita keluar dan berbicara di kamar mu saja? Hah, ruangan ini tidak menarik sama sekali," ucap Rose mengamati Semua ruangan dengan mengkerutkan kedua alisnya. Dari dulu dia tidak suka buku sama sekali."Ini adalah salah satu ruangan yang aku sukai sekarang. Kau bicaralah di si

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Lolos dari Arman

    "Apa?" Mata Zulaika tertuju kepada Arman yang segera menepukkan tangannya. Para pengawal yang berada di sekeliling ruangan itu bergegas mendekatinya. Arman mengangkat tangan untuk membuat mereka berjalan cepat semakin menuju ke meja kerjanya. Zulaika akan mencoba mendekati Arman untuk menyingkirkan gagasan gila apa pun yang akan Arman pikirkan sebelum memunculkan kekacauan lebih besar lagi. "Kenapa? Kau sengaja melakukannya bukan? Untuk apa kau menghancurkan sebuah ruangan yang sama sekali tidak pernah engkau datangi.""Zulaika ... oh, Zulaika. Kenapa kok sangat tertarik dengan ruangan perpustakaan itu?" Kau ... sepertinya menyimpan sesuatu yang tidak aku ketahui. Hmm, semakin menarik. Apa karena itu milik Ardian?""Hentikan omong kosong ini!"Para pengawal berperawakan besar. Salah satu di antaranya botak dengan codet di salah satu pipinya mendekati Zulaika, tangannya bersiap-siap menarik wanita itu keluar begitu Arman memberikan tanda."Berikan alasan yang tepat untukku kenapa kau

Bab terbaru

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Berakhirnya misi 90 hari

    Redrich sadar. Dia harus merelakan ini semua. Zulaika hanya menatap Redrich saat semakin mendekatinya."Aku memang sudah salah. Tapi kini aku sadar. Ya, paling tidak aku berterima kasih kepada Agung yang sudah membiarkan salah satu anakku hidup. Walaupun aku tidak akan pernah tahu kapan bisa menemuinya. Berhati-hatilah, dan kembalilah dengan cucuku. Karena aku akan menunggumu selama itu. Aku meminta izin untuk menjaga Agung. Apa kau akan mengabulkan permintaanku? Kami akan menikah," ucap Redrich dengan menangis. Zulaika mengganggukan kepala kemudian memeluk sang mertua."Aku percayakan semuanya kepadamu, Ibu. Tunggulah aku saatnya tiba," ucapnya kemudian melepaskan pelukannya. Dia kembali akan memasuki mobil. Hingg dia tersenyum saat melihat Melia ternyata berada di depan pintu mobil dan membukakan untuknya."Jangan lupakan aku. Pergilah, dan bawalah kembali sang penguasa yang sangat hebat. Aku akan menunggumu," ucap Melia dengan tersenyum dan membiarkan Zulaika memeluknya."Aku akan

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Kepergian Zulaika

    Zulaika mengusap air mata di wajahnya. Dia mengkerutkan alis sangat dalam. Apalagi melihat Melia tertawa kecil saat menatapnya."Apa maksud Ayah?" tanya Zulaika masih mengernyit.Agung mendekatinya dan memberikan sepucuk surat yang ditulis Ardian untuknya. Zulaika segera berdiri, menerima surat itu. Dia membuka lebar kedua matanya yang sembab, dan segera membacanya. Zulaika masih tidak percaya. Namun, hatinya merasa lega. Ternyata Ardian masih hidup."Zulaika bidadariku. Kau adalah yang terindah. Permata hatiku. Aku sangat bahagia bisa menjadi bagian dari hidupmu. Tapi aku harus pergi. Kita akan bertemu saatnya nanti. Satu hal yang aku ingin katakan, aku sangat mencintaimu. Jagalah hatimu untukku. Ardian, cintamu."Agung saat itu menemui Ardian yang selalu menjaga Zulaika saat pingsan di kamar Arman setelah tragedi makan malam.Ardian tidak hentinya menatap sendu Zulaika dan menggenggam telapak tangannya. Bahkan, tuan muda itu tak kuasa menahan air matanya. Ardian memantapkan hatinya

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Berita mengejutkan

    Lesatan peluru membuat Ardian kehilangan nyawa. Zulaika menatap tubuh Ardian dengan tegang. Wajahnya kaku. Dia menarik napas panjang sebelum menurunkan tangannya.Salah satu bos besar tersenyum. Dia bertepuk tangan, diikuti yang lainnya."Tidak aku sangka. Melihat wanita seperti dirimu. Baiklah, ternyata kau memang pantas menjadi pengganti Arman. Aku tidak yakin dia mengalami kecelakaan. Tapi," ucapnya terhenti dan berjalan mendekati Zulaika. "Aku senang jika memang ada wanita yang menghabisinya. Haha. Tidak aku sangka lelaki seperti Arman akan mati di tangan wanita sepertimu," lanjutnya kemudian menatap Ardian yang tergeletak di lantai tanpa nyawa."Yah, ditambah kau menghabisi adiknya," sela bos besar lainnya. "Kami tidak bodoh, Zulaika. Tapi ... kami senang. Akhirnya ada yang berhasil menghabisi dua penguasa kejam itu. Dan, aku tidak menyangka seorang wanita yang menghabisinya," lanjutnya kemudian kembali bertepuk tangan diikuti lainnya."Agung, selamat datang kembali. Aku lebih su

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Kekuasaan baru

    Zulaika terbangun. Dia terkejut berada di dalam kamar Arman yang kini berubah. Tanpa sadar Zulaika sudah tertidur selama 1 hari. Dia segera beranjak dari ranjang kemudian keluar dari kamar. Dia benar-benar terkejut melihat kediaman Maulana sangat berbeda. Semua perabotan, bahkan hiasan dinding yang berada di sana tidak sama dengan sebelumnya."Akhirnya kau sadar juga. Sebaiknya kau beristirahat dulu dan jangan seperti ini," ucap Melia mengejutkan Zulaika dari belakang. Dia segera menangkap tubuh Zulaika yang sangat lemah itu dan segera mengajak duduk di kursi sofa."Sudah 1 hari kau tidak sadar. Kau mengalami depresi yang sangat berat dan ternyata membuatmu seperti itu. Untung saja kau sekarang sadar. Karena aku benar-benar menunggumu," lanjut Melia kemudian memberikan minuman hangat kepada Zulaika."Bagaimana dengan Arman? Bagaimana dengan semuanya? Kejadian malam itu benar-benar sangat mengerikan dan aku sedikit tidak mengingatnya. Lalu, bagaimana dengan Ardian. Di mana Ema? Apakah

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Kematian tidak terduga

    Zulaika hanya menatap Arman. Dia semakin terkejut Arman mendadak menangis. Dia tidak mengerti kenapa Arman bersikap seperti itu."Suamiku. Apa yang kau lakukan? Kenapa kau seperti itu? Apa ada masalah? Apa yang terjadi? Katakan kepadaku." Zulaika segera beranjak dari duduknya dan mendekati Arman."Kenapa wajahmu?" Zulaika terkejut. Arman mendadak pucat sekali."Kepalaku." Arman sendiri tidak mengerti kenapa dirinya seperti itu. Dia melotot melihat Zulaika yang masih saja segar bugar. Padahal dirinya sudah memberikan racun di semua makanan itu. Bahkan minuman yang berwarna biru itu adalah racun yang sangat mematikan dan bisa membuat Zulaika binasa dalam sekejap. Arman sangat membenci Zulaika. Makan malam romantis yang semula akan dia sajikan dengan indah, Arman urungkan. Dia memutuskan untuk menghabisi Zulaika dan Ardian. Hati Arman diselimuti kebencian. Arman memerintahkan pelayan wanita menaburkan racun mematikan di semua makanan Zulaika, kecuali minuman anggur kesukaannya. Arman m

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Makan malam kejutan

    Zulaika berusaha mengatasi dirinya. Dia tidak akan pernah memperlihatkan kecemasan sama sekali. Perasaannya benar-benar tidak tenang. Bahkan dia tidak melihat Melia dan Ema di sana. Namun Zulaika terus tersenyum dan mengikuti apa pun yang Arman lakukan untuknya.Arman membawanya menuju ke halaman belakang. Sebuah meja sudah tertata sangat indah di sana. Sarapan sudah disiapkan. Arman memberikan satu mawar putih kepada Zulaika yang masih saja berusaha memperlihatkan senyumannya. Dengan perlahan Zulaika menerima mawar itu dan duduk tepat di sebelah sang suami."Ini adalah makanan yang sangat aku sukai dan aku ingin kau memakannya." Arman memotong sedikit roti yang sudah diberi selai strawberry. Dia menyuapkan ke Zulaika dengan tersenyum. Kemudian mengambil satu gelas jus jeruk dan meminumkan ke bibir Zulaika."Kau pasti sangat lelah sekali. Terlihat dari wajahmu. Apa yang kau lakukan di sana? Kau sangat berkeringat," ucap Arman kemudian mengambil satu lembar tisu dan mengusap keringat y

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Hati yang terluka

    Hati Arman benar-benar hancur. Di saat dia sangat percaya dengan istrinya, ternyata apa yang dikatakan Ema memang benar. Zulaika keluar bersama Ardian dengan sangat mesra. Mereka berpelukan sebelum akhirnya Agung akan mengantar Zulaika kembali ke kediaman Maulana.Arman masih saja berada di dalam mobil. Kedua matanya menatap sangat tajam. Arman masih belum pergi dari sana dan menahan hatinya yang sangat terluka itu. Pengkhianatan adalah salah satu hal yang sangat dibencinya. Dia tidak akan pernah memaafkan siapa pun itu. Walaupun pengkhianat itu adalah seseorang yang sangat dicintainya, atau pun ibu yang sudah melahirkannya. Arman benar-benar tidak bisa memaafkan Zulaika.Perlahan dia terus mencengkeram kemudi mobil itu, hingga telapak tangannya memerah dan sedikit berdarah. Kemudian dia menyalakan mesin mobil dan melesat sangat kencang menuju ke sungai yang masih saja terlihat sangat indah. Kelopak bunga mawar itu masih saja menghiasi permukaannya. Arman berlari dan masuk ke dalam su

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Malam bersama Ardian

    Zulaika perlahan masuk ke dalam rumah lamanya. Dia disambut oleh lelaki yang sangat tampan, menggunakan kemeja putih dan celana hitam. Serta rambut yang sangat rapi dan diarahkan ke belakang. Senyuman Ardian benar-benar sangat luar biasa. Zulaika pun membalas senyuman itu. Tapi, hatinya kini berbeda. Dia seketika mengingat Arman yang sudah bisa membuat hatinya berdebar.Zulaika menarik napas panjang. Dia berusaha mengatasi hatinya. Perlahan dia mendekati Ardian dan menerima uluran tangan tuan muda kedua itu. Ardian memeluk Zulaika dengan erat. Dia sangat merindukan wanita yang sangat dicintainya itu."Aku sangat merindukanmu, Zulaika. Dan aku tidak menyangka ternyata hari ini kita benar-benar akan melakukannya. Aku juga tidak sabar kau mengandung anakku. Aku sangat bahagia kau sudah memilihku, Zulaika," bisik Ardian kemudian perlahan membuka kemeja Zulaika satu persatu.Kedua mata hitam Zulaika yang sangat indah itu tidak pernah terlepas dari wajah Ardian. Dia terus menetap lelaki itu

  • Istri Penguasa Untuk 90 Hari   Bertemu dengan Ardian

    "Apa-apaan ini? Arman sampai segitunya menyiapkan semuanya?" Zulaika masuk dengan hati berdebar. Apakah dia akan meninggalkan Arman dengan sesuatu yang sangat manis seperti ini, atau dia tetap bersama dengan Arman dan melupakan semuanya? Lalu hidup bahagia karena lelaki itu benar-benar tulus kali ini. Terlihat dari kedua matanya. Tidak ada kebohongan di sana. Zulaika tersenyum menatap semuanya. Dia wanita biasa yang mudah terpana dengan sesuatu yang sangat romantis. Lalu bagaimana dengan semuanya? "Kau benar-benar sangat luar biasa. Apakah ini memang dirimu atau kau hanya berpura-pura. Hmm, memberikan pancingan lagi kepadaku," ucap Zulaika membuat Arman menggelengkan kepala lalu mendekatinya. Memeluknya kembali dengan sangat erat."Tidak ada kebohongan. Zulaika, kau tahu sendiri. Aku sudah melepaskan mereka semua kembali ke orang tua mereka masing-masing. Dan itu adalah sesuatu yang sudah aku lakukan dengan sangat nekat. Semua orang pasti akan membicarakanku. Semua orang pasti akan m

DMCA.com Protection Status