All Chapters of (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh: Chapter 141 - Chapter 150

243 Chapters

140 - Masih Marah

Sebagai seorang istri, Raya mencoba menetralkan keadaan."Gala.... Tari.....," panggil Andro. "Daddy ingin pelukan.""No," ucap Gala dan Mentari secara bersamaan.Membuat Raya yang sedang menyuapi mereka mengusap rambut mereka. "Tidak boleh seperti itu, Daddy merindukan kalian."Gala menggeleng. "Daddy nakal.""Dan tengik," tambah Mentari yang membuat Raya ingin tertawa."Tidak.....," ucap Raya mencoba membela, dia kasihan melihat tubuh Andro yang sudah penuh dengan coretan spidol. "Daddy sedang sibuk waktu itu.""Dan kesibukan Daddy tidak berhak membuat Mommy menangis!"Andro menatap kedua anaknya dari kejauhan sambil berbaring. "Bolehkah Daddy mandi?""Nooo! Jika Daddy mandi, nanti Thali malah!""Yaa! Hukuman Daddy adalah bekas spidol itu."Andro menghela napas dalam. Dia tidak bisa keluar dengan tubuh selain wajah yang penuh coretan spidol. Apalagi saat Gala berkata, "Mom, ayo beli siomay.""Siomay?" Tanya Andro heran. "Kapan tukang siomay datang ke Thailand?"Raya mengerucutkan b
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more

141 - Aku Mencintaimu

Oma menarik napas dalam, dia benar benar merindukan cucu dan cicitnya. Oma kesepian, senam saja dia tidak semangat. Umurnya semakin bertambah, yang Oma inginkan sekarang adalah sering berkumpul bersama cucu dan para cicitnya, dia ingin rumah selalu ramai dengan tara, ria dan canda yang hangat. Jeta yang sedari tadi melihat majikannya menyalakan TV tapi tidak menontonnya, membuatnya penasaran. "Nyonya?" Pyyuuuuuuuttttttttt.... Oma malah kentut, membuat Jeta di belakang sana terbatuk batuk karena aroma yang membuat tenggorokan kering. Dan dengan santainya Oma berucap, "Maaf, Jeta. Akan aku tambahkan bonus untukmu bulan ini." "Apa ada masalah, Nyonya?" "Aku merindukan mereka." Paham dengan apa yang dikatakan majikannya, Jeta memberi saran. "Bagaimana jika anda menelponnya?" "Andro baru saja pergi, aku pikir mereka sedang membuat adonan." "Mungkin anda harus mencobanya dulu, Nyonya." "Haruskah?" Tanya Oma mengambil ponselnya. Dia menghubungi Andro dengan video call. Lama tidak
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more

142 - Sun Go Khong Is In The House

Rindu akan sentuhan istrinya, rindu akan ciuman dan kasih sayangnya. Kali ini Andro yang tumbang dan Raya yang terbangun setelah dua jam mereka bergelut bersama. Andro sebelumnya sudah menyuruh anak anak bermain bersama dengan pengasuh, dan juga meminta Oma untuk tidak datang dulu meski mereka pulang ke rumah lebih awal. Raya mengusap perutnya yang buncit, dia bergerak bangun. "Sayang, kau mau ke mana?" Tanya Andro yang ikut terbangun. "Aku mau mandi." "Ini belum sore." "Aku ingin ke suatu tempat." "Ke mana?" Tanya Andro sambil duduk, yang tidak sengaja membuat handuknya merosot. Hampir memperlihatkan batang kejantanannya, yang mana membuat Raya berpaling malu. Andro yang sadar akan hal itu terkekeh. "Astaga Sayang, kau sudah sering melihatnya." "Berhenti mengatakannya," ucap Raya malu malu. "Aku mau mandi." "Kita mandi berdua." "Apa? Aku ra--- Andro!" Raya terkejut saat suaminya tiba tiba mengangkatnya dan membawanya ke kamar mandi. Raya menyembunyikan tubuhnya tatkala beb
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more

143 - Aku Ayah Dua Anak

Oma menatap heran Andro yang masih memiliki bulu bulu di wajahnya. Dia menghalangi cat itu dengan rambut palsu yang dipotong lalu menyerupai jambang.“Ria!”"Iya, Oma?""Usap perutmu, lalu bilang amit amit jika melihat Andro."Raya yang sedang menyajikan makanan hanya mengangguk, dia mempersiapkan makan malam untuk mereka bersama.Oma kembali berdecak saat melihat Andro yang bermain layaknya kera dengan anak anaknya yang memerankan ultramen. Untuk anak, semua akan Andro lakukan termasuk bertingkah aneh dan memalukan.Oma kembali menggeleng. "Sangat tidak sinkron, kenapa Sun Go Kong melawan Ultramen?"Raya hanya tersenyum. "Ini teh madu yang Oma minta.""Ria apa kau tidak aneh melihat mereka?""Cukup sering aku melihatnya, Oma, ini tidak aneh. Kadang Suamiku terlalu memanjakan mereka. Dia pernah menggendong anak anak mengelilingi tempat ini sampai dia sakit.""Oma pikir sekarang kejiwaannya yang sakit."Raya meletakan piring terakhir yang berisikan sup krim"Apa anak anak akan makan de
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

144 - Entah Dimana

"Mommy!" teriak anak anak saat melihat Raya datang, keduanya memeluk Raya dengan ekspresi wajah riang. Raya segera memberi isyarat agar keduanya diam dan tenang mengingat masih ada tamu Oma di dalam, yang mana membuat Raya memilih jalan memutar. "Kenapa kita memutar, Mommy?" "Masih banyak mobil, tamu Oma masih di dalam bukan?" tanya Raya yang dijawab anggukan oleh Gala. Mentari yang digenggam oleh mommy nya hanya ikut lewat belakang. Namun tanpa diduga, ternyata para tamu itu ada di belakang sedang menyantap kudapan, membuat Raya segara menarik anak anaknya untuk masuk lewat belakang. "Mommy, kenapa kita memutari rumah?" tanya Gala. "Sepelti litual?" "Ritual apa?" tanya Raya terkejut dengan pertanyaan putrinya. "Apa kalian menonton Suzana lagi bersama Oma?" Kedua anaknya mengangguk, membuat Raya menghela napas. "Kenapa Mommy datang?" "Mommy juga ingin makan banyak kue di sini," ucap Raya sambil tersenyum. "Kalian mau kemana?" "Pada Oma." "Lalu kenapa tadi ikut Mommy?" "Not
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

145 - Biar Jera

"Mommy!" teriak anak anak saat melihat Raya datang, keduanya memeluk Raya dengan ekspresi wajah riang.Raya segera memberi isyarat agar keduanya diam dan tenang mengingat masih ada tamu Oma di dalam, yang mana membuat Raya memilih jalan memutar."Kenapa kita memutar, Mommy?""Masih banyak mobil, tamu Oma masih di dalam bukan?" tanya Raya yang dijawab anggukan oleh Gala.Mentari yang digenggam oleh mommy nya hanya ikut lewat belakang. Namun tanpa diduga, ternyata para tamu itu ada di belakang sedang menyantap kudapan, membuat Raya segara menarik anak anaknya untuk masuk lewat belakang."Mommy, kenapa kita memutari rumah?" tanya Gala."Sepelti litual?""Ritual apa?" tanya Raya terkejut dengan pertanyaan putrinya. "Apa kalian menonton Suzana lagi bersama Oma?"Kedua anaknya mengangguk, membuat Raya menghela napas."Kenapa Mommy datang?""Mommy juga ingin makan banyak kue di sini," ucap Raya sambil tersenyum. "Kalian mau kemana?""Pada Oma.""Lalu kenapa tadi ikut Mommy?""Nothing," ucap
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

146 - Yang Dulu Tangguh

Prabu menggeleng tidak percaya melihat Andro yang dulunya melangkah penuh percaya diri di setiap keadaan kini berubah drastis. Bahkan dulu mereka pernah menjelajahi gua sampai akhirnya harus menuruni tebing yang membahayakan nyawa. Saat itu ketika mereka menuruni tebing dan mendapatkan ada ular, Andro tanpa rada takut langsung menjepit tubuhnya dan membuangnya.Namun sekarang......."Kau masih takut pada pria botak?""Aku tidak takut," ucap Andro. "Aku hanya mual melihat orang botak.""Kenapa?""Kalau aku tau akan aku cari obatnya.""Bro, jangan buat istrimu hamil lagi."Andro diam, dia hanya fokus pada langkahnya. "Jangan lupa tinggalkan jejak," ucap Andro untuk yang kesekian kalinya.Hal itu membuat Prabu berhenti sesaat. "Kita bukan orang amatiran, ini kesekian kalinya kita ke hutan.""Ya, dan kita harus lebih hati hati.""Astaga, kau benar benar Emejing."Andro tetap fokus pada langkahnya saja. "Dimana sungai?""Kalau aku tau aku tidak akan mencari.""Berhentilah memarahiku.""M
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

147 - Kau Sudah Ingat?

Ketika satu penggalan memori itu masuk, Prabu menatap Andro dengan wajah takut takut."Kau ingat sesuatu bukan?" tanya Andro. "Beritahu aku."“Aku tidak akan mengatakan apapun padamu.""Aku bersumpah kau tidak akan pernah tau nikmatnya cinta jika kau tidak mengatakannya, Prabu.""Apa mengenyangkan?""Bisakah kau tidak berdebat denganku?" tanya Andro pada Prabu. "Katakan saja apa yang kau ingat.""Aku sedang memberimu kesempatan untuk menunjukan betapa kayanya dirimu, Kak, mobil itu bisa dibeli lagi.""Waaahhh...." Andro bertepuk tangan. "Haruskah aku bom kapal pesiarmu?""Tunggu!" Teriak Prabu sambil memegang kepalanya.Dan itu membuat Andro berfikir kalau adiknya itu kembali mengingat apa yang terjadi."Kau ingat sesuatu?" tanya Andro antusias."Aku ingin mandi."Dan pada akhirnya mereka kembali ke sungai yang memiliki air terjun di sana. Sepanjang langkah Andro melamun, kenapa belum ada yang datang mencarinya? Pikirannya bertanya tanya apakah Raya tidak mengkhawatirkannya? Atau d
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

148 - Seperti Mobilmu

Prabu tersenyum menyadari kekonyolannya yang membuat mereka terdampar si hutan itu. "Kenapa aku seburuk itu saat mabuk?"Dari kejauhan Andro melambaikan tangannya supaya Prabu mendekat padanya. Prabu pun berjalan mendekat. "Ada banyak hewan di sana." Andro mengamati sekitar."Kita berjalan saja," ucap Prabu. "Jalannya ada di bawah sana, tidak terlalu jauh ke gerbang utama jika aku melihat bekas jejak kaki.""Kaki manusia?""Tentu saja," ucap Prabu, dia harus bersikap lebih dewasa apalagi menggandeng kakaknya yang sekarang seolah lebih kekanakan darinya. "Ayo cepat.""Apa tidak sebaiknya pakai mobil saja?" tanya Andro. "Aku bukan takut, aku hanya tau apa yang ada di dalam hutan ini. Apa nanti kita tidak kewalahan jika bertemu mereka.""Ayo cepat," ucap Prabu. Tapi Prabu menghela napas dalam melihat apa yang masih di bawa Andro. "Setidaknya buang Tai Kuda itu," tunjuknya.Andro menggeleng. "Ini hadiah untukmu.""Kau dendam pada orang mabuk.""Kesalahan adalah kesalahan, terlepas apa y
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

148 - Tamat Lebih Cepat

Andro menarik napasnya tatkala dia sampai di rumah. Di perjalanan pulang, tak lupa, Andro juga menyempatkan untuk membeli beberapa barang kesukaan istrinya seperti cat kuku, lipstick dan bahkan bunga. Lalu untuk anak anaknya, Andro membelikan lilin mainan.Dia keluar lebih dulu, disusul oleh Prabu di belakang sana.Andro lihat, sepertinya ada Oma di sini, membuatnya semakin was was. Oma selalu memiliki rencana rencana mengerikan dalam pikirannya.Andro berdehem, dia membawa paperbag dan bunga itu ke dalam."Sayang.....," panggil Andro, tapi tidak ada yang menjawab.Saat melihat ada sepatu anak anak, kening Andro berkerut. Di sana ada Nana, membuatnya bertanya, "Nana, anak anak sudah pulang?""Ya, Tuan. Hari ini mereka pulang cepat karena guru mereka ada acara.""Dimana mereka sekarang?""Ada di kamar.""Tidur?""Ya, Tuan."Untuk memastikan, Andro masuk ke kamar anak anak. Tapi sepertinya anak anaknya memang terlelap, terlihat dari mainan berantakan yang sedang dibersihkan pengasuh. “S
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status