Share

140 - Masih Marah

Author: Qeqe Sunarya
last update Last Updated: 2023-05-31 21:25:18

Sebagai seorang istri, Raya mencoba menetralkan keadaan.

"Gala.... Tari.....," panggil Andro. "Daddy ingin pelukan."

"No," ucap Gala dan Mentari secara bersamaan.

Membuat Raya yang sedang menyuapi mereka mengusap rambut mereka. "Tidak boleh seperti itu, Daddy merindukan kalian."

Gala menggeleng. "Daddy nakal."

"Dan tengik," tambah Mentari yang membuat Raya ingin tertawa.

"Tidak.....," ucap Raya mencoba membela, dia kasihan melihat tubuh Andro yang sudah penuh dengan coretan spidol. "Daddy sedang sibuk waktu itu."

"Dan kesibukan Daddy tidak berhak membuat Mommy menangis!"

Andro menatap kedua anaknya dari kejauhan sambil berbaring. "Bolehkah Daddy mandi?"

"Nooo! Jika Daddy mandi, nanti Thali malah!"

"Yaa! Hukuman Daddy adalah bekas spidol itu."

Andro menghela napas dalam. Dia tidak bisa keluar dengan tubuh selain wajah yang penuh coretan spidol. Apalagi saat Gala berkata, "Mom, ayo beli siomay."

"Siomay?" Tanya Andro heran. "Kapan tukang siomay datang ke Thailand?"

Raya mengerucutkan b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   141 - Aku Mencintaimu

    Oma menarik napas dalam, dia benar benar merindukan cucu dan cicitnya. Oma kesepian, senam saja dia tidak semangat. Umurnya semakin bertambah, yang Oma inginkan sekarang adalah sering berkumpul bersama cucu dan para cicitnya, dia ingin rumah selalu ramai dengan tara, ria dan canda yang hangat. Jeta yang sedari tadi melihat majikannya menyalakan TV tapi tidak menontonnya, membuatnya penasaran. "Nyonya?" Pyyuuuuuuuttttttttt.... Oma malah kentut, membuat Jeta di belakang sana terbatuk batuk karena aroma yang membuat tenggorokan kering. Dan dengan santainya Oma berucap, "Maaf, Jeta. Akan aku tambahkan bonus untukmu bulan ini." "Apa ada masalah, Nyonya?" "Aku merindukan mereka." Paham dengan apa yang dikatakan majikannya, Jeta memberi saran. "Bagaimana jika anda menelponnya?" "Andro baru saja pergi, aku pikir mereka sedang membuat adonan." "Mungkin anda harus mencobanya dulu, Nyonya." "Haruskah?" Tanya Oma mengambil ponselnya. Dia menghubungi Andro dengan video call. Lama tidak

    Last Updated : 2023-05-31
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   142 - Sun Go Khong Is In The House

    Rindu akan sentuhan istrinya, rindu akan ciuman dan kasih sayangnya. Kali ini Andro yang tumbang dan Raya yang terbangun setelah dua jam mereka bergelut bersama. Andro sebelumnya sudah menyuruh anak anak bermain bersama dengan pengasuh, dan juga meminta Oma untuk tidak datang dulu meski mereka pulang ke rumah lebih awal. Raya mengusap perutnya yang buncit, dia bergerak bangun. "Sayang, kau mau ke mana?" Tanya Andro yang ikut terbangun. "Aku mau mandi." "Ini belum sore." "Aku ingin ke suatu tempat." "Ke mana?" Tanya Andro sambil duduk, yang tidak sengaja membuat handuknya merosot. Hampir memperlihatkan batang kejantanannya, yang mana membuat Raya berpaling malu. Andro yang sadar akan hal itu terkekeh. "Astaga Sayang, kau sudah sering melihatnya." "Berhenti mengatakannya," ucap Raya malu malu. "Aku mau mandi." "Kita mandi berdua." "Apa? Aku ra--- Andro!" Raya terkejut saat suaminya tiba tiba mengangkatnya dan membawanya ke kamar mandi. Raya menyembunyikan tubuhnya tatkala beb

    Last Updated : 2023-06-03
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   143 - Aku Ayah Dua Anak

    Oma menatap heran Andro yang masih memiliki bulu bulu di wajahnya. Dia menghalangi cat itu dengan rambut palsu yang dipotong lalu menyerupai jambang.“Ria!”"Iya, Oma?""Usap perutmu, lalu bilang amit amit jika melihat Andro."Raya yang sedang menyajikan makanan hanya mengangguk, dia mempersiapkan makan malam untuk mereka bersama.Oma kembali berdecak saat melihat Andro yang bermain layaknya kera dengan anak anaknya yang memerankan ultramen. Untuk anak, semua akan Andro lakukan termasuk bertingkah aneh dan memalukan.Oma kembali menggeleng. "Sangat tidak sinkron, kenapa Sun Go Kong melawan Ultramen?"Raya hanya tersenyum. "Ini teh madu yang Oma minta.""Ria apa kau tidak aneh melihat mereka?""Cukup sering aku melihatnya, Oma, ini tidak aneh. Kadang Suamiku terlalu memanjakan mereka. Dia pernah menggendong anak anak mengelilingi tempat ini sampai dia sakit.""Oma pikir sekarang kejiwaannya yang sakit."Raya meletakan piring terakhir yang berisikan sup krim"Apa anak anak akan makan de

    Last Updated : 2023-06-04
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   144 - Entah Dimana

    "Mommy!" teriak anak anak saat melihat Raya datang, keduanya memeluk Raya dengan ekspresi wajah riang. Raya segera memberi isyarat agar keduanya diam dan tenang mengingat masih ada tamu Oma di dalam, yang mana membuat Raya memilih jalan memutar. "Kenapa kita memutar, Mommy?" "Masih banyak mobil, tamu Oma masih di dalam bukan?" tanya Raya yang dijawab anggukan oleh Gala. Mentari yang digenggam oleh mommy nya hanya ikut lewat belakang. Namun tanpa diduga, ternyata para tamu itu ada di belakang sedang menyantap kudapan, membuat Raya segara menarik anak anaknya untuk masuk lewat belakang. "Mommy, kenapa kita memutari rumah?" tanya Gala. "Sepelti litual?" "Ritual apa?" tanya Raya terkejut dengan pertanyaan putrinya. "Apa kalian menonton Suzana lagi bersama Oma?" Kedua anaknya mengangguk, membuat Raya menghela napas. "Kenapa Mommy datang?" "Mommy juga ingin makan banyak kue di sini," ucap Raya sambil tersenyum. "Kalian mau kemana?" "Pada Oma." "Lalu kenapa tadi ikut Mommy?" "Not

    Last Updated : 2023-06-08
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   145 - Biar Jera

    "Mommy!" teriak anak anak saat melihat Raya datang, keduanya memeluk Raya dengan ekspresi wajah riang.Raya segera memberi isyarat agar keduanya diam dan tenang mengingat masih ada tamu Oma di dalam, yang mana membuat Raya memilih jalan memutar."Kenapa kita memutar, Mommy?""Masih banyak mobil, tamu Oma masih di dalam bukan?" tanya Raya yang dijawab anggukan oleh Gala.Mentari yang digenggam oleh mommy nya hanya ikut lewat belakang. Namun tanpa diduga, ternyata para tamu itu ada di belakang sedang menyantap kudapan, membuat Raya segara menarik anak anaknya untuk masuk lewat belakang."Mommy, kenapa kita memutari rumah?" tanya Gala."Sepelti litual?""Ritual apa?" tanya Raya terkejut dengan pertanyaan putrinya. "Apa kalian menonton Suzana lagi bersama Oma?"Kedua anaknya mengangguk, membuat Raya menghela napas."Kenapa Mommy datang?""Mommy juga ingin makan banyak kue di sini," ucap Raya sambil tersenyum. "Kalian mau kemana?""Pada Oma.""Lalu kenapa tadi ikut Mommy?""Nothing," ucap

    Last Updated : 2023-06-09
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   146 - Yang Dulu Tangguh

    Prabu menggeleng tidak percaya melihat Andro yang dulunya melangkah penuh percaya diri di setiap keadaan kini berubah drastis. Bahkan dulu mereka pernah menjelajahi gua sampai akhirnya harus menuruni tebing yang membahayakan nyawa. Saat itu ketika mereka menuruni tebing dan mendapatkan ada ular, Andro tanpa rada takut langsung menjepit tubuhnya dan membuangnya.Namun sekarang......."Kau masih takut pada pria botak?""Aku tidak takut," ucap Andro. "Aku hanya mual melihat orang botak.""Kenapa?""Kalau aku tau akan aku cari obatnya.""Bro, jangan buat istrimu hamil lagi."Andro diam, dia hanya fokus pada langkahnya. "Jangan lupa tinggalkan jejak," ucap Andro untuk yang kesekian kalinya.Hal itu membuat Prabu berhenti sesaat. "Kita bukan orang amatiran, ini kesekian kalinya kita ke hutan.""Ya, dan kita harus lebih hati hati.""Astaga, kau benar benar Emejing."Andro tetap fokus pada langkahnya saja. "Dimana sungai?""Kalau aku tau aku tidak akan mencari.""Berhentilah memarahiku.""M

    Last Updated : 2023-06-10
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   147 - Kau Sudah Ingat?

    Ketika satu penggalan memori itu masuk, Prabu menatap Andro dengan wajah takut takut."Kau ingat sesuatu bukan?" tanya Andro. "Beritahu aku."“Aku tidak akan mengatakan apapun padamu.""Aku bersumpah kau tidak akan pernah tau nikmatnya cinta jika kau tidak mengatakannya, Prabu.""Apa mengenyangkan?""Bisakah kau tidak berdebat denganku?" tanya Andro pada Prabu. "Katakan saja apa yang kau ingat.""Aku sedang memberimu kesempatan untuk menunjukan betapa kayanya dirimu, Kak, mobil itu bisa dibeli lagi.""Waaahhh...." Andro bertepuk tangan. "Haruskah aku bom kapal pesiarmu?""Tunggu!" Teriak Prabu sambil memegang kepalanya.Dan itu membuat Andro berfikir kalau adiknya itu kembali mengingat apa yang terjadi."Kau ingat sesuatu?" tanya Andro antusias."Aku ingin mandi."Dan pada akhirnya mereka kembali ke sungai yang memiliki air terjun di sana. Sepanjang langkah Andro melamun, kenapa belum ada yang datang mencarinya? Pikirannya bertanya tanya apakah Raya tidak mengkhawatirkannya? Atau d

    Last Updated : 2023-06-11
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   148 - Seperti Mobilmu

    Prabu tersenyum menyadari kekonyolannya yang membuat mereka terdampar si hutan itu. "Kenapa aku seburuk itu saat mabuk?"Dari kejauhan Andro melambaikan tangannya supaya Prabu mendekat padanya. Prabu pun berjalan mendekat. "Ada banyak hewan di sana." Andro mengamati sekitar."Kita berjalan saja," ucap Prabu. "Jalannya ada di bawah sana, tidak terlalu jauh ke gerbang utama jika aku melihat bekas jejak kaki.""Kaki manusia?""Tentu saja," ucap Prabu, dia harus bersikap lebih dewasa apalagi menggandeng kakaknya yang sekarang seolah lebih kekanakan darinya. "Ayo cepat.""Apa tidak sebaiknya pakai mobil saja?" tanya Andro. "Aku bukan takut, aku hanya tau apa yang ada di dalam hutan ini. Apa nanti kita tidak kewalahan jika bertemu mereka.""Ayo cepat," ucap Prabu. Tapi Prabu menghela napas dalam melihat apa yang masih di bawa Andro. "Setidaknya buang Tai Kuda itu," tunjuknya.Andro menggeleng. "Ini hadiah untukmu.""Kau dendam pada orang mabuk.""Kesalahan adalah kesalahan, terlepas apa y

    Last Updated : 2023-06-12

Latest chapter

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status