Semua Bab (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh: Bab 131 - Bab 140

243 Bab

130 - Hadiah di Thailand

"Sayang.....," gumam Andro yang memeluk Raya, dia menggesekkan kepalanya di dada istrinya. Andro sangat manja, membuat Raya terpaksa harus mengakhiri rasa marahnya. "Ingin aku buatkan teh hangat?" "Tidak, peluk aku saja." Raya melakukannya, dia mengusap rambut suaminya penuh kasih sayang. Dan saat itu pelukan Andro turun kebawah, dia mencium perut Raya. "Welcome, Darling. Aku ingat kapan membuatmu." Raya kesal ingat kejadian tadi, dia menyentil kepala Andro. "Adaw," ucap Andro, dia menengadah menatap istrinya. "Sayang?" "Kamu melakukan itu padanya. Kenapa kamu mengira aku badut? Jelas jelas ini kejutan untukmu." "Maaf, Sayang. Aku hanya mendengarkan Gala dan Mentari." Raya diam, dia ingat jika Andro membuatnya kesal, kedua tentaranya selalu menyerang. Tahu apa yang ada dalam pikiran istrinya, Andro menggeleng. "Jangan, Sayang. Mendengar keributan mereka saja kepalaku hampir meledak, bagaimana jika aku dipukuli dengan tangan mungil mereka?" Raya berdecak. "Apa mereka tahu?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

131 - Mommy Tidak Busung Lapar

Sampai akhirnya terdengar, "Daddy! Mommy! Ikutaaaan!" Teriak Gala langsung terjun ke dalam kolam.Disusul Mentari yang merengek karena di tinggalkan.BYUR!BYUR!Kedua bocah itu dengan lincahnya berenang kesana kemari.Andro mengerutkan kening heran bagaimana mereka datang. "Kenapa anak kecebong ini datang?"Raya tidak menghiraukannya, istrinya malah bermain bersama Mentari."Daddy!" Teriak Gala di bagian yang dalam.Andro mendekat dan mengejar putranya."Aaaa ha ha ha ha!""Dapat!" Teriak Andro memegang kaki Gala."Aaaaaaaa! Lepas!"Andro segera melepaskannya saat Gala akan menangis. Anak itu cemberut saat Andro memeluknya. "Maaf, ehe he.""Oh my God," ucap Andro merasa terkejut. "Kenapa kau kesini, Gala?""Ingin membawa mainan, but Thali mendengar suara air dari sini.""Dala! Lets go!" Teriak Mentari yang sudah keluar dari kolam. "Ambil mainan!""Oke! Let me go, Daddy!" Teriak Gala saat Andro terus menciuminya. "Daddy!"Kedua anaknya berlarian mengambil mainan untuk dimasukan ke kol
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

132 - Seni Berdehem

Oma menunggu kedatangan Nana sangat lama, dia sengaja menyuruh kedua cicitnya untuk pulang dulu dan membawa mainan dari rumah mereka. Supaya tidak ada yang tahu kecuali dirinya dan Jeta kalau Nana datang. "Apakah dia sudah datang?" Tanya Oma. Jeta yang menatap keluar jendela menggeleng. Sampai lima belas detik kemudian, terlihat ada mobil masuk. "Saya rasa itu Nana, Nyonya Besar." "Bawa dia ke sini, cepatlah!" "Baik." Jeta keluar dari kamar majikannya, dia bergegas menuruni tangga untuk menyambut Nana di sana. "Nyonya Besar sudah menunggu." Nana yang tidak banyak bicara hanya mengikuti dari belakang. Sampai Jeta berhenti di depan pintu dan memberi isyarat agar Nana masuk sendiri. "Tunggu," ucap Nana saat Jeta akan pergi. "Ya?" "Bawakan aku lemon teh, tolong. Terima kasih." Lalu Nana berbalik kembali menghadap pintu, mengetuknya sebagai tanda dia telah datang. "Masuklah." Nana melakukannya. "Nyonya Besar." "Nana! Masuklah cepat, aku menunggumu dari tadi. Cepat datanglah ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

133 - Dia Peduli Padaku

"Nyonya Besar, anak anak dalam perjalanan kemari." "Benarkah? Siapkan makanan untuk mereka." "Baik, Nyonya Besar." Oma masih fokus dengan ponselnya, dia melihat lihat pakaian lucu untuk cicitnya. Sampai dia mendapat telepon dari orang yang tidak dikenal. Oma mengangkatnya sambil mengerutkan kening. "Hallo?" "Hallo, Ibu." "Astaga, Teresa?" "Kau ingat aku? Untunglah, anakku tidak ingat aku lagi. Aku ingin datang kesana dan menemui putraku yang diculik oleh penyihir." Oma menarik napas dalam. "Penyihir yang kau katakan itu sudah melahirkan keturunan Prakarsa, tidak sepantasnya kau mengatakan begitu. Andro sudah menjamin semuanya, jangan kau khawatir akan kesusahan." Oma mematikan ponselnya, dia melempar malas jika sudah bersangkutan dengan wanita itu. "Omaaaaa!" Teriak Mentari yang datang lebih dulu. Dia memeluk kaki Oma di sana. "Omaaa!" "Aduhhai, cicitku yang cantik. Dimana Gala?" "Makan di bawah. Apa Oma tauuuu?" "Tau apa?" Oma mendudukan cucunya di pinggir ranjang. "Berit
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

134 - Mabuk Lagi

Tuan Ash menatap putrinya dengan senyuman di wajahnya. "Maaf, seharusnya aku tidak datang.""Apa yang Ayah katakan? Kenapa minta maaf?" Tanya Raya yang menyimpan nampan berisi kue dan teh di atas meja. Raya ikut duduk di sofa bersebelahan dengan ayahnya.Tuan Ash berkata jujur, "Ibumu melarang ku menemuimu lagi, dia bilang aku tidak boleh mengganggu kehidupanmu. Tapi aku merindukanmu dan ingin tau, jadi memaksa datang."Raya mengerutkan keningnya, ternyata itu alasan kedua orangtuanya tidak menghubunginya lagi. "Kalian tidak menggangguku, aku bahagia jika kalian datang ke sini.""Raya, dosa kami tidak bisa dideskripsikan, bahkan lebih tinggi dari gunung. Aku dan Ibumu membuangmu, kenapa kamu masih memaafkan?""Itu semua membuatku tumbuh menjadi anak yang lebih baik, Ayah. Lagi pula dendam hanya akan berdampak tidak baik pada kesehatan."Saat itulah tatapan Tuan Ash turun ke perut anaknya. Di sana ada calon cucunya yang lain. "Berapa bulan?""Ini masuk bulan ke keempat.""Selamat, aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

135 - Darah Miskin

Setelah melihat putrinya bergabung dengan Oma, baru Andro melangkah mendekati Tuan Ash.Melihat kedatangan Andro, Tuan Ash berdiri. "Apa kau baik baik saja?""Maaf atas kejadian yang tidak diinginkan.""Santai saja, aku baik baik saja."Andro bergabung duduk di sana. "Apa kau yakin akan pulang besok?""Ya, dan terima kasih telah menyiapkan jet pribadi untukku. Tapi aku tidak bisa menaikinya.""Apa kau masih merasa tidak enak? Raya sudah memaafkan dan menerimamu."Tuan Ash hanya tersenyum. Wajah China yang kental Tuan Ash menjadi jawaban kenapa Raya sangat cantik dengan mata sipitnya."Aku belum bisa memaafkan diriku sendiri.""Maka lekas lakukan itu, banyak hal yang ingin dilakukan istriku bersama keluarganya, orangtuanya."Tuan Ash menatap Andro. "Denganmu menjaga putriku, itu sudah cukup bagiku mulai memaafkan diri sendiri. Jadi aku mohon, jangan pernah lepaskan genggaman tangannya.""Aku berjanji.""Jaga kesehatanmu."Raya mengangguk. "Lain kali datang bersama Ibu."Tuan Ash tersen
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

136 - Menggantung Dirinya Sendiri

Suasana liburan terasa sangat bermakna untuk Raya, dia menghabiskan waktu berduaan dengan Andro. Anak anak selalu ke sana ke mari di temani Hans.Seperti sekarang, anak anak ingin berenang. Karena mereka meminta Andro, jadi terpaksa pria itu turun ke danau dan berenang.Sementara Raya melihat mereka dari dalam penginapan. Tangan Raya mengambai saat melihat Mentari di sana."Tunggu, dimana Gala?" Gumam Raya saat tidak mendapati Gala berenang di sekitar penginapan aquarium, di mana Andro dan Mentari berada di dalamnya.Raya mengetuk ngetuk kaca supaya Andro melihatnya. "Dimana Gala?!" Teriak Raya dari dalamAndro yang memakai tabung oksigen tidak dapat mendengarnya."Gala?! Dimana dia, Andro?!"Tanpa diduga, Andro malah mengacungkan kedua jempolnya sebelum mengajak Mentari berenang ke arah lain."Ya Tuhan, dimana Gala?" Gumam Raya panik.Saat dia hendak menaiki tangga, seseorang turun dari sana. "Mom?!""Gala? Kenapa kamu di sini? Astaga! Kau membuat Mommy khawatir," ucap Raya memeluk p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

137 - Pemakaman

Tidak adanya persiapan pulang membuat Andro memutuskan pulang sendirian dahulu, dan dia akan menjemput kembali anak anak dan istrinya saat keadaan kondusif."Ya, Sayang? Kenapa kau tidak tidur lagi? Apa lapar?"Mentari menggeleng, dia menengadah menatap manik mommy nya. "Dimana Daddy?"Memang, Andro pergi setelah anak anak tidur. "Daddy pergi sebentar karena ada urusan, lusa dia kembali ke sini dan jalan jalan lagi.""Dia akan ke sini lagi?""Tentu, kalian ada di sini. Jadi Daddy akan kembali."Mentari mengangguk paham, dia menyandarkan kepalanya di dada mommy nya lagi."Apa baby teljepit?""No, menyandarlah pada Mommy seperti ini," ucap Raya menahan Mentari yang kembali bangun. "Tidur ya.... Besok kita akan bermain bersama."Dirasa putri kecilnya sudah terlelap, Raya membawanya kembali ke kamar. Di mana di sana pengasuhnya terjaga. "Apa dia mencariku?""Iya, Nyonya. Maaf tidak bisa menahannya.""Tidak apa," ucap Raya menidurkan Mentari. "Tetap awasi dia.""Baik, Nyonya."Kaki Raya me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

138 - Ada Apa Sebenarnya

Gala yang merasa bosan itu mencari kesenangan. Mentari dan Mommy nya terlelap setelah membuat kue.Sementara dirinya tidak, Gala berjalan jalan di villa diikuti oleh para pengasuh.Sampai Gala melihat ponsel milik mommy nya, dia menyeringai senang. Gala mengambilnya, membuat pengasuh yang mengikutinya takut dimarahi Raya karena tidak melarangnya."Tuan muda....""Aku hanya menghubungi Daddy, apa itu sebuah salah?"Pertanyaan Gala membuat para pengasuhnya diam. Mereka tidak berkutik saat Gala melarang mereka mengikuti dengan alasan akan menelpon sang daddy.Namun, mereka tetap mengawasi dari kejauhan dan menatap Gala yang tengkurap melakukan video call.Lama Gala menunggu jawaban dari sang daddy, panggilannya belum juga dijawab.Bahkan sampai panggilan ke lima kali, Andro tidak mengangkatnya.Membuat Gala menghubungi Prabu, seorang pamannya yang menjadi favorite nya.Baru dering ketiga saja, Prabu sudah mengangkatnya."Wohoooo, hallo, Kid. Uncle pikir bukan kau yang menghubungi.""Gala
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

139 - Berperang Dengan Kami

"Kau akan pulang?" Tanya Prabu yang sedang melakukan video call bersama Andro."Hei, Kak Andro. Dimana kau! Kenapa aku hanya melihat pintu?!""Diamlah, Prabu. Jangan berteriak, kau membuat telingaku sakit.""Lagipula kau menelpon tapi mengarahkannya pada pintu!""Apa lama belum menikah tidak membuat rudalmu membatu? Kau belum bisa lepas dari ular berbisa Manda?""Hei! Perhatikan ucapanmu, kak."Barulah saat ini Andro menampakkan dirinya di layar."Hei, katakan padaku kenapa kau menelpon?" Tanya Prabu. "Aku sedang sibuk.""Sibuk menunggu gadis pujaanmu mau dinikahi?" Tanya Andro sambil tertawa.Andro memegang perutnya. "Astaga, itu membuatku merasa iba.""Oke, aku akan diam. kau mulai marah.”“Katakan apa maumu kak, aku harus kembali berpesta wanita.""Sialaaan," gumam Andro mendengar penuturan Prabu. Andro memegang ponsel yang sebelumnya dia simpan di nakas. "Tebak aku dimana?""Hotel?" Tebak Prabu."Toilet?" Tambah Prabu yang mulai kesal.Andro menggeleng. "Aku berada di pesawat. Lih
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
25
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status