All Chapters of (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh: Chapter 111 - Chapter 120

243 Chapters

111 - Menghitung Cinta

Masih di atas tempat tidur. Babak baru pertengkaran di atas tempat tidur masih akan berlanjut. Tidak tahu akan menjadi singkat atau semakin bertele-tele. Apa mereka akan kembali saling berteriak sampai urat saraf mereka menonjol. Raya membuka matanya ketika tangan Andro malah terasa menyentuh kepalanya. Alih-alih yang dia takuti akan dipukul. Dia menepuk kepala Raya, tapi bukan tepukan lembut seperti biasanya. Menyadarkan Raya bahwa dia sama sekali belum selamat. Dia masih dalam situasi genting. "Maafkan aku, aku pasti sudah gila bicara yang tidak-tidak." Sadar akan kesalahannya Raya kembali memohon. Andro masih terdiam, dia hanya menurunkan tangannya. Meraih dagu Raya menghadapkan wajah gadis itu ke hadapannya. Raya mengalihkan pandangannya ke arah lain. Kali ini dia kehilangan keberanian. "Jadi kau mencintaiku? Sudah jatuh cinta padaku." Apa! kenapa hanya itu yang kamu tangkap dari pembicaraanku. Bukan itu poinnya Tuan Muda. "Sejak kapan? Sejak kapan kau mulai mencintaiku?" Andr
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more

112 - Sudah Selesai

Sudah lewat tengah malam. Mereka baru selesai dengan pergumulannya. Di sampingnya Raya langsung jatuh tertidur dan tidak berdaya. Andro mengacak-acak rambut istrinya yang memang sudah terburai ke mana-mana. Dia tergelak menyusuri bibir mungil dan tipis itu. Diketuk-ketukan jemarinya di pipi istrinya. Lalu menyelipkan kembali rambut Raya ke belakang telinganya. "Terimakasih sudah mencintaiku." Satu kecupan lembut di kepala Raya. Lalu Andro menarik selimut sampai leher. Melindungi istrinya dari udara yang yang akan menciumi tubuh polosnya. Setelah menyelesaikan pekerjaan yang menurutnya luar biasa itu, dia turun dari tempat tidur. Memakai lagi bajunya yang terserak di lantai. Terdengar suara pintu terbuka. Andro menoleh untuk kedua kalinya, melihat istrinya yang sudah terlelap kelelahan di tempat tidur. Dia tersenyum senang. Saat memutar kepalanya mau keluar dan terlonjak kaget saat keluar dari kamar setelah membuka pintu. "Kau di sini?" Hans bangun dari duduk tepat di depan pin
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

113 - Produksi Kue Mochi

Pagi ini, Raya sudah memeluk suaminya sedih, ada sesuatu mendadak yang membuat Andro harus pergi besok pagi ke Amerika. "Sayang....." Raya mengeratkan pelukannya pada dada Andro. Keduanya berbaring di atas ranjang. "Sayang... aku janji akan pulang secepat mungkin." Raya merasakan firasat aneh, dia tidak ingin Andro pergi jauh darinya. "Sayang...." "Hans bilang kalian akan disana selama beberapa minggu," ucap Raya dengan suara serak menahan tangis. "Apa yang sebenarnya terjadi?" Andro mencium puncak kepala istrinya. "Salah satu pimpinan cabang terjerat sebuah kasus, ada pengadilan yang menunggunya dan aku juga harus kesana sendiri, tidak bisa diwakilkan." Raya menengadah, menatap manik Andro. "Itu memakan banyak waktu." "Hei... aku akan pulang sebelum bayi bayi kita lahir. Aku janji." Raya merasa sangat berat. Membayangkannya saja, seperti saat dirinya kabur dari rumah, tidur tanpa Andro, tanpa disambut oleh gombalan dan kenarsisan suaminya yang begitu hangat. Berbulan bulan m
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

114 - Kesedihan Raya

Raya mengusap tangan Andro yang memeluknya dari belakang, rasanya Raya enggan membiarkan Andro pergi. Dia tidak ingin berpisah, apalagi perutnya semakin berat. Berjalan saja Raya kesusahan, dan bayi bayi mereka semakin aktif dalam kandungan. Seperti saat ini, Andro yang mengusap perut Raya merasakan tendangan. "Astaga, Sayang, aku merasakan tendangan mereka." Raya tersenyum. Satu kali pergulatan saja kali ini, Andro mengurangi aktivitas berduaan bersama Raya dan memperbanyak berada di kamar mandi. Nafsu Andro pada istrinya tidak pernah berhenti mengalir, tapi kini dia mulai bisa menahan. Karena Andro lebih menyayangi istrinya daripada mementingkan nafsunya, meskipun sedikit sulit mengendalikan. "Sayang... apa kau tahu, hubungan suami istri membuatmu tampak awet muda?" "Benarkah? Apa karena itu kamu ingin sering melakukannya?" Tanya Raya dengan polosnya. "Astaga," gumam Andro, dia melanjutkannya dalam hati, 'Aku pikir setelah mengatakan itu dia ingin awet muda, tapi dia malah be
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

115 - Tolong Mama

Indonesia dan Amerika memiliki perbedaan waktu yang sangat mencolok. Saat tiba di Amerika, Andro langsung ke hotel yang sudah dipesan oleh Hans. Dia merebahkan diri di sana merasa lelah. "Kopernya saya simpan di sini, Tuan." "Ya, simpan saja," ucap Andro yang sedang terlentang di atas ranjang. "Apakah ada hal lain yang anda perlukan, Tuan Muda?" Andro diam berpikir sebentar. "Berikan aku alkohol." "Saya akan meminta mereka membawakannya, Tuan." "Di mana kau tidur?" Kali ini Andro menatap Hans. "Di kamar sebelah." "Pergilah, suruh mereka kesini segera membawa alkohol." Hans mengangguk, dia keluar dari sana. Andro memejamkan matanya sebentar, dia ingin terlelap tapi butuh sesuatu yang mendorong. Biasanya, pendorong itu adalah Raya yang selalu mengusap kepalanya. Kenyataannya, kini tidak ada. Dan ketika mendengar ketukan pintu, Andro membukanya. Dia menerima alkohol yang dipesan. "Thank you," ucap Andro kembali ke dalam. Dia duduk di balkon sambil meminum itu, juga sambil mem
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

116 - Bayi Rupawan Dan Kaya Raya

Satu bulan kemudian.Raya mengurung diri di kamar, dia menangis karena Andro kembali mengundur kepulangannya."Raya...., Sudah jangan menangis," ucap Oma dari luar. Tapi kenyataannya itu tidak membantu.Raya sesenggukan di sana sambil mengusap perutnya. Bukan hanya pulang terlambat, tapi Andro juga jarang menghubunginya. Jika menghubungi pun, itu hanya dua hari sekali, terkadang sekali sehari."Aku hanya ingin tidur sebentar, Oma.""Baiklah, panggil Oma jika butuh sesuatu," ucap Oma dari balik pintu.Di sana Oma terlihat sedih, dia kembali ke lantai bawah dan menuju dimana Jeta berada. "Apa yang sedang kau lakukan, Jeta?""Mencoba menghubungi Hans sesuai yang anda inginkan, Nyonya Besar. Namun tidak ada jawaban.""Mereka sibuk mengeluarkan wanita siluman itu dari penjara. Dan seharusnya Teresa sadar akan hal itu sekarang ini. Dia tidak bisa apa pun tanpa Andro."Oma duduk di sofa, dia membuka kacamatanya dan memejamkan mata sesaat sambil bersandar."Raya menangis saat tahu itu. Selama
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

117 - Sumringah

Andro menatap keluar pintu kaca yang masih memperlihatkan badai. Dia membuang napas gusar, dirinya tidak bisa ke mana mana. Bahkan beberapa bandara ditutup karena badai. Ini adalah hal yang mana membuat Amerika disoroti beberapa media. Apalagi persidangan ibunya ditunda, membuat Andro harus lebih lama berada di sini. Ya, yang meninggal dalam kecelakaan beberapa tahun silam adalah ibu tirinya. Namun selama ini, Andro lebih menyayangi Ibu tirinya dibanding ibu kandungnya yang meninggalkan dirinya dan ayahnya sejak Andro masih bayi untuk meraih kesenangan dirinya sendiri. Suara ketukan pintu membuat Andro membukanya. Di sana ada Hans yang membawa alkohol. "Tuan Muda?" "Masuklah, dan minum bersamaku." Hans menurut, dia menyiapkan gelas untuk majikannya sembari duduk di sofa. Tapi dia tidak menuangkan untuk dirinya sendiri. "Kenapa kau tidak minum?" "Terima kasih, Tuan. Saya minum beberapa saat yang lalu." "Ayolah, Hans. Ini sopan karena aku mengizinkan," ucap Andro menuangkan minu
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more

118 - Sumringah

Andro menatap keluar pintu kaca yang masih memperlihatkan badai. Dia membuang napas gusar, dirinya tidak bisa ke mana mana. Bahkan beberapa bandara ditutup karena badai.Ini adalah hal yang mana membuat Amerika disoroti beberapa media. Apalagi persidangan ibunya ditunda, membuat Andro harus lebih lama berada di sini.Ya, yang meninggal dalam kecelakaan beberapa tahun silam adalah ibu tirinya. Namun selama ini, Andro lebih menyayangi Ibu tirinya dibanding ibu kandungnya yang meninggalkan dirinya dan ayahnya sejak Andro masih bayi untuk meraih kesenangan dirinya sendiri.Suara ketukan pintu membuat Andro membukanya. Di sana ada Hans yang membawa alkohol."Tuan Muda?""Masuklah, dan minum bersamaku."Hans menurut, dia menyiapkan gelas untuk majikannya sembari duduk di sofa. Tapi dia tidak menuangkan untuk dirinya sendiri."Kenapa kau tidak minum?""Terima kasih, Tuan. Saya minum beberapa saat yang lalu.""Ayolah, Hans. Ini sopan karena aku mengizinkan," ucap Andro menuangkan minuman itu.
last updateLast Updated : 2023-05-24
Read more

119 - Harusnya bab 118

Andro tertawa saat istrinya dengan cepat menutup panggilan. Dia masih saja malu padahal sudah pernah melakukan lebih.Rindu dengan anak anaknya, Andro mendekati Hans. "Kita pulang minggu depan."Banyak sekali karangan bunga dengan ucapan selamat. Oma tersenyum melihat temannya datang dan memberi hadiah. Sementara pada kolega Andro, Oma menyuruh orang Andro agar tidak perlu datang karena akan mengadakan pesta saat Andro pulang.Alhasil, banyak hadiah berdatangan."Omaaa... yuhu."Oma yang hendak naik lift terkejut, dia berbalik. "Kau! Cucu gila ke dua! Kenapa di sini? Bukannya Amerika ada badai?""Astaga, Oma tidak tahu? Selama ini aku sembunyi di sebuah tempat misterius dan tidak kembali ke Amerika," ucap Prabu datang dengan paperbag di tangannya. Dia mendekat dan mencium pipi Oma."Jangan bilang di dalamnya ada sayuran.""Aku ingin melihat keponakanku.""Si penyihir gila," gumam Oma. "Ayo ikuti Oma."Prabu mengikuti, dia menaiki lift sebelum melangkah di lantai dua. Langkah Oma yang
last updateLast Updated : 2023-05-25
Read more

119 - Salah Upload jangan di buka

Andro tertawa saat istrinya dengan cepat menutup panggilan. Dia masih saja malu padahal sudah pernah melakukan lebih. Rindu dengan anak anaknya, Andro mendekati Hans. "Kita pulang minggu depan." Banyak sekali karangan bunga dengan ucapan selamat. Oma tersenyum melihat temannya datang dan memberi hadiah. Sementara pada kolega Andro, Oma menyuruh orang Andro agar tidak perlu datang karena akan mengadakan pesta saat Andro pulang. Alhasil, banyak hadiah berdatangan. "Omaaa... yuhu." Oma yang hendak naik lift terkejut, dia berbalik. "Kau! Cucu gila ke dua! Kenapa di sini? Bukannya Amerika ada badai?" "Astaga, Oma tidak tahu? Selama ini aku sembunyi di sebuah tempat misterius dan tidak kembali ke Amerika," ucap Prabu datang dengan paperbag di tangannya. Dia mendekat dan mencium pipi Oma. "Jangan bilang di dalamnya ada sayuran." "Aku ingin melihat keponakanku." "Si penyihir gila," gumam Oma. "Ayo ikuti Oma." Prabu mengikuti, dia menaiki lift sebelum melangkah di lantai dua. Langkah
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status