Share

119 - Harusnya bab 118

Andro tertawa saat istrinya dengan cepat menutup panggilan. Dia masih saja malu padahal sudah pernah melakukan lebih.

Rindu dengan anak anaknya, Andro mendekati Hans. "Kita pulang minggu depan."

Banyak sekali karangan bunga dengan ucapan selamat. Oma tersenyum melihat temannya datang dan memberi hadiah. Sementara pada kolega Andro, Oma menyuruh orang Andro agar tidak perlu datang karena akan mengadakan pesta saat Andro pulang.

Alhasil, banyak hadiah berdatangan.

"Omaaa... yuhu."

Oma yang hendak naik lift terkejut, dia berbalik. "Kau! Cucu gila ke dua! Kenapa di sini? Bukannya Amerika ada badai?"

"Astaga, Oma tidak tahu? Selama ini aku sembunyi di sebuah tempat misterius dan tidak kembali ke Amerika," ucap Prabu datang dengan paperbag di tangannya. Dia mendekat dan mencium pipi Oma.

"Jangan bilang di dalamnya ada sayuran."

"Aku ingin melihat keponakanku."

"Si penyihir gila," gumam Oma. "Ayo ikuti Oma."

Prabu mengikuti, dia menaiki lift sebelum melangkah di lantai dua. Langkah Oma yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ulfa Zulfah
prabu lucu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status