Share

119 - Harusnya bab 118

Penulis: Qeqe Sunarya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-25 22:09:13

Andro tertawa saat istrinya dengan cepat menutup panggilan. Dia masih saja malu padahal sudah pernah melakukan lebih.

Rindu dengan anak anaknya, Andro mendekati Hans. "Kita pulang minggu depan."

Banyak sekali karangan bunga dengan ucapan selamat. Oma tersenyum melihat temannya datang dan memberi hadiah. Sementara pada kolega Andro, Oma menyuruh orang Andro agar tidak perlu datang karena akan mengadakan pesta saat Andro pulang.

Alhasil, banyak hadiah berdatangan.

"Omaaa... yuhu."

Oma yang hendak naik lift terkejut, dia berbalik. "Kau! Cucu gila ke dua! Kenapa di sini? Bukannya Amerika ada badai?"

"Astaga, Oma tidak tahu? Selama ini aku sembunyi di sebuah tempat misterius dan tidak kembali ke Amerika," ucap Prabu datang dengan paperbag di tangannya. Dia mendekat dan mencium pipi Oma.

"Jangan bilang di dalamnya ada sayuran."

"Aku ingin melihat keponakanku."

"Si penyihir gila," gumam Oma. "Ayo ikuti Oma."

Prabu mengikuti, dia menaiki lift sebelum melangkah di lantai dua. Langkah Oma yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ulfa Zulfah
prabu lucu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   119 - Salah Upload jangan di buka

    Andro tertawa saat istrinya dengan cepat menutup panggilan. Dia masih saja malu padahal sudah pernah melakukan lebih. Rindu dengan anak anaknya, Andro mendekati Hans. "Kita pulang minggu depan." Banyak sekali karangan bunga dengan ucapan selamat. Oma tersenyum melihat temannya datang dan memberi hadiah. Sementara pada kolega Andro, Oma menyuruh orang Andro agar tidak perlu datang karena akan mengadakan pesta saat Andro pulang. Alhasil, banyak hadiah berdatangan. "Omaaa... yuhu." Oma yang hendak naik lift terkejut, dia berbalik. "Kau! Cucu gila ke dua! Kenapa di sini? Bukannya Amerika ada badai?" "Astaga, Oma tidak tahu? Selama ini aku sembunyi di sebuah tempat misterius dan tidak kembali ke Amerika," ucap Prabu datang dengan paperbag di tangannya. Dia mendekat dan mencium pipi Oma. "Jangan bilang di dalamnya ada sayuran." "Aku ingin melihat keponakanku." "Si penyihir gila," gumam Oma. "Ayo ikuti Oma." Prabu mengikuti, dia menaiki lift sebelum melangkah di lantai dua. Langkah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   120 - Andro Yang Bodoh

    "Sampai kapan badai ini reda?" Gumam Andro menatap keluar, dia berdecak sambil merokok. Yang Andro hanya bisa lakukan adalah merokok di sana. Sampai terdengar suara ketukan, Andro membuka dan melihat Hans ada di sana. "Ada apa?" "Tuan....., landasan dibuka untuk dua jam ke depan." "Kau mendapatkan pilotnya?" "Ya." Andro menimang sebentar, sampai dia menanyakan, "Bagaimana rumah?" "Kami sudah siap sejak dua hari lalu." "Kita pulang sekarang." Kalimat Hans terputus karena Andro menutup pintu dan berbalik seketika. Andro tersenyum senang. Dia segera menghubungi Oma di sana. "Hallo? Disini malam, apa kau tidak punya pikiran?" "Astaga, Oma. Beritahu Raya aku akan pulang hari ini. Kemungkinan akan sampai besok pagi." "Yang benar?" Tanya Oma seolah dipermainkan. "Benar, Oma. Beritahu istriku, aku tidak ingin mengganggunya." "Lalu?" Tanya Oma malas. "Kau pikir Oma ke kamarnya jam malam begini tidak mengganggunya?" "Ayolah, Oma. Nanti aku pulang berikan jam tangan limited edition.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-27
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   121 - Bermain Dengan Kematian

    Raya menatap jengkel pria yang sedang menggendong Baby Mentari dalam pangkuannya. Sesekali dia melihat dan menggelitik Baby Gala yang ada di dalam box bayi. Mereka berada di dalam kamar, dan orang orang di luar sana sedang menyiapkan makan malam besar. Tidak ada rasa bahagia sedikit pun untuk Raya melihat rumah dua tingkat yang mewah ini. Dirinya benar benar ingin memakan Andro bulat bulat. "Astaga, Sayang, Gala sangat calm and cool sepertiku," ucap Andro membanggakan diri. "Dan si kecil mungil cantik ini mirip denganmu, dia sangat ekspresif." "Oh ya," ucap Raya malas. Raya menarik napas dalam dan melangkah menuju Baby Gala. Dia ingat belum menyusui bayi laki lakinya. "Apa yang akan kau lakukan?" "Menyusuinya," jawab Raya dingin dan cuek. Dia duduk di pinggir ranjang sambil menyusui Baby Gala. Yang mana membuat bayinya perlahan memejamkan mata. Berbeda dengan Baby Mentari yang beberapa kali menangis. "Uhh... My Baby... ini Daddy, Sayang. Kau merindukan Daddy bukan? Ayo beri Dad

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   122 - Ungkapan Cinta Andro

    Semua orang telah pulang, meninggalkan Raya, Andro, anak anak dan juga dua pengasuh paruh baya khusus untuk Baby Gala dan Baby Mentari. Raya tidak ingin memasak dibantu oleh orang lain. Dia ingin berguna bagi anak anak dan suaminya juga. Dan kedua pengasuh itu hanya diperbolehkan datang saat Andro pergi. Raya ingin merasakan menjadi sosok seorang ibu dan istri yang sebenarnya. Seperti sekarang, Raya sedang menimang Baby Mentari yang lebih rewel daripada kakaknya. Baby Gala sudah terlelap di dalam box bayi mungil miliknya. "Sayang...., mau bergantian?" "Tidak usah," jawab Raya masih dingin. Raya sengaja membuka tirai kamar, yang memperlihatkan kolam ikan dan gazebo di halaman belakang. "Sayang...., Aku merindukanmu," ucap Andro memeluk dari belakang. "Kita berdamai ya?" "Aku bilang aku masih butuh waktu." "Sampai kapan." "Sampai aku bisa mencerna semua apa yang terjadi. Kau tahu kematian bukan untuk main-main." Andro mengangguk. "Aku paham, maaf." "Periksa Gala dulu, aku seda

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   123 - Daun Muda yang Tua

    Andro lebih banyak diam sambil menggendong Baby Mentari, memikirkan apa yang telah dia lakukan. Andro baru sadar kalau Prabu mempermainkannya. "Bunga apa ini?" Tanya Raya yang melihat buket di nakas. "Hah? Untukmu," jawab Andro dengan masih terbengong. Dirinya sendiri tidak percaya telah menyatakan cinta pada orang yang salah. Dan itu merupakan suatu aib. Jeta melihatnya bertingkah konyol di depan wanita selain Oma. "Kenapa kau belum berganti pakaian, Andro?" Tanya Raya yang membereskan jas milik suaminya. "Hah?" "Belum mandi? Aku dan Oma membuatkan cemilan sebelum makan malam." "Kenapa Oma di sini?" Tanya Andro. "Membantuku masak, dia rindu pada cicitnya. Sekarang Oma sedang bersama Baby Gala." "Ah ya...., Aku akan mandi nanti, Baby Mentari belum ingin melepaskan pegangannya padaku." Raya penasaran, dia mendekat pada bayinya yang merengek dalam pangkuan dan kenyataanya, Baby Mentari diam ketika sang ibu menggendongnya. "Aku pikir dia ingin menyusu. Kau mandi saja." "Sayang,

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   124 - Rencana Publikasi

    "Kamu mau ke kantor lagi?" Tanya Raya yang berbaring sambil menyusui Baby Gala. Sementara Baby Mentari sedang Andro gendong sambil membelakangi Raya. "Iya, Sayang. Aku akan pulang sebelum jam makan malam. Kau ingin sesuatu?" "Ya, aku ingin kamu pulang dengan selamat." Andro merasa disindir, dia tersenyum menatap Raya. "Aku akan memandikan Baby Mentari." "Tapi kamu kan sudah mandi." "Aku ingin mencobanya, Sayang. Aku pernah melihat kau melakukannya," ucap Andro memberikan ciuman di dahi Raya sebelum pergi ke kamar mandi. Raya menarik napas dalam. Kehadiran Baby Gala dan Baby Mentari berpengaruh besar. Baru beberapa minggu saja, Raya merasa perannya sebagai istri semakin berkurang. Dia tidak bangun lebih awal, tidak menyiapkan baju untuk Andro dan membuatkan hidangan sarapan. Bahkan, beberapa hari terakhir ini, Andro yang memasak sendiri, atau hanya sekedar membuat roti bakar. Raya selalu begadang semalaman karena bayi bayinya tidak kunjung terlelap, apalagi Baby Mentari. Saat i

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   125 - Terjebak Di Kamu

    Jeta membereskan kediaman Prakarsa seperti biasa. Setelah mendengar dari bawahannya kalau majikannya datang, Jeta segera mendekat. "Nyonya Besar, bagaimana?" Oma terlihat frustasi, dia mengusap rambutnya yang penuh dengan uban. "Misi gagal, ternyata idenya datang dari Ria. Aku harus bicara dengan Andro." "Ingin saya buatkan teh, Nyonya Besar?" "Buatkan aku rencana, Jeta!" Jeta diam bingung, untuk hal seperti ini dia tidak bisa mengeluarkan ide. "Kapan anda akan menemui Tuan Andro?" "Siang ini." "Bagaimana jika anda membawakan makanan kesukaannya?" "Astaga, Jeta," gumam Oma sambil berdecak, dia berdiri. "Itu yang hendak aku katakan." Kemudian Oma menuju ke dapur untuk mempersiapkan makan siang cucunya. Oma tahu apa yang disukai Andro, yakni masakan barat yang melegenda. Saat kecil Andro hanya mau makan dengan itu setiap kali makan. Setelah selesai, Oma langsung mengepaknya dengan sangat rapi. "Aku akan berangkat, Jeta." "Baik, Nyonya Besar." Oma dengan semangat empat lima

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   126 - Kebun Kutu

    Empat tahun kemudian. Suara keributan terdengar jelas di dalam sebuah rumah. Pagi yang sangat heboh, dimana ada banyak teriakan, tawa bahkan jeritan dari dua orang anak kecil yang saling berkejaran. "Aaaaa! Mommy!" Teriak Mentari yang dikejar oleh kakaknya, Gala mengambil belalang lalu menakut nakuti Mentari. Dan... HAP! Mentari memeluk kaki ibunya saat dia datang. "Mommy! Help me! Help me!" Raya menggendong putrinya seketika. Gala yang sedang berlari mendekat langsung berhenti, dia menyembunyikan belalang di belakangnya. "Gala," ucap Raya memperingati. "No," ucap Gala seolah menolak apa yang ada dalam pikiran ibunya. "lam just..... ingin kebun binatang." "Kau ingin kebun binatang?" Gala mengangguk. Dalam pangkuan Raya, Mentari mengadu dengan kalimat, "Dala menyimpan belalang belalang itu di kepala Tari, Mom." Anak tampan itu mengangkat bahu. "Rambut Tari sangat cocok untuk jadi kebun binatang." Dan saat itulah Mentari menangis membayangkan kepalanya akan dijadikan kebun bin

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30

Bab terbaru

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status