Beranda / Romansa / (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh / 116 - Bayi Rupawan Dan Kaya Raya

Share

116 - Bayi Rupawan Dan Kaya Raya

Penulis: Qeqe Sunarya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-22 23:22:51
Satu bulan kemudian.

Raya mengurung diri di kamar, dia menangis karena Andro kembali mengundur kepulangannya.

"Raya...., Sudah jangan menangis," ucap Oma dari luar. Tapi kenyataannya itu tidak membantu.

Raya sesenggukan di sana sambil mengusap perutnya. Bukan hanya pulang terlambat, tapi Andro juga jarang menghubunginya. Jika menghubungi pun, itu hanya dua hari sekali, terkadang sekali sehari.

"Aku hanya ingin tidur sebentar, Oma."

"Baiklah, panggil Oma jika butuh sesuatu," ucap Oma dari balik pintu.

Di sana Oma terlihat sedih, dia kembali ke lantai bawah dan menuju dimana Jeta berada. "Apa yang sedang kau lakukan, Jeta?"

"Mencoba menghubungi Hans sesuai yang anda inginkan, Nyonya Besar. Namun tidak ada jawaban."

"Mereka sibuk mengeluarkan wanita siluman itu dari penjara. Dan seharusnya Teresa sadar akan hal itu sekarang ini. Dia tidak bisa apa pun tanpa Andro."

Oma duduk di sofa, dia membuka kacamatanya dan memejamkan mata sesaat sambil bersandar.

"Raya menangis saat tahu itu. Selama
Qeqe Sunarya

Jangan lupa vote dan komen

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ulfa Zulfah
sweet banget raya diapit bayi kembar nya...bahagia selalu raya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   117 - Sumringah

    Andro menatap keluar pintu kaca yang masih memperlihatkan badai. Dia membuang napas gusar, dirinya tidak bisa ke mana mana. Bahkan beberapa bandara ditutup karena badai. Ini adalah hal yang mana membuat Amerika disoroti beberapa media. Apalagi persidangan ibunya ditunda, membuat Andro harus lebih lama berada di sini. Ya, yang meninggal dalam kecelakaan beberapa tahun silam adalah ibu tirinya. Namun selama ini, Andro lebih menyayangi Ibu tirinya dibanding ibu kandungnya yang meninggalkan dirinya dan ayahnya sejak Andro masih bayi untuk meraih kesenangan dirinya sendiri. Suara ketukan pintu membuat Andro membukanya. Di sana ada Hans yang membawa alkohol. "Tuan Muda?" "Masuklah, dan minum bersamaku." Hans menurut, dia menyiapkan gelas untuk majikannya sembari duduk di sofa. Tapi dia tidak menuangkan untuk dirinya sendiri. "Kenapa kau tidak minum?" "Terima kasih, Tuan. Saya minum beberapa saat yang lalu." "Ayolah, Hans. Ini sopan karena aku mengizinkan," ucap Andro menuangkan minu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-23
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   118 - Sumringah

    Andro menatap keluar pintu kaca yang masih memperlihatkan badai. Dia membuang napas gusar, dirinya tidak bisa ke mana mana. Bahkan beberapa bandara ditutup karena badai.Ini adalah hal yang mana membuat Amerika disoroti beberapa media. Apalagi persidangan ibunya ditunda, membuat Andro harus lebih lama berada di sini.Ya, yang meninggal dalam kecelakaan beberapa tahun silam adalah ibu tirinya. Namun selama ini, Andro lebih menyayangi Ibu tirinya dibanding ibu kandungnya yang meninggalkan dirinya dan ayahnya sejak Andro masih bayi untuk meraih kesenangan dirinya sendiri.Suara ketukan pintu membuat Andro membukanya. Di sana ada Hans yang membawa alkohol."Tuan Muda?""Masuklah, dan minum bersamaku."Hans menurut, dia menyiapkan gelas untuk majikannya sembari duduk di sofa. Tapi dia tidak menuangkan untuk dirinya sendiri."Kenapa kau tidak minum?""Terima kasih, Tuan. Saya minum beberapa saat yang lalu.""Ayolah, Hans. Ini sopan karena aku mengizinkan," ucap Andro menuangkan minuman itu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-24
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   119 - Harusnya bab 118

    Andro tertawa saat istrinya dengan cepat menutup panggilan. Dia masih saja malu padahal sudah pernah melakukan lebih.Rindu dengan anak anaknya, Andro mendekati Hans. "Kita pulang minggu depan."Banyak sekali karangan bunga dengan ucapan selamat. Oma tersenyum melihat temannya datang dan memberi hadiah. Sementara pada kolega Andro, Oma menyuruh orang Andro agar tidak perlu datang karena akan mengadakan pesta saat Andro pulang.Alhasil, banyak hadiah berdatangan."Omaaa... yuhu."Oma yang hendak naik lift terkejut, dia berbalik. "Kau! Cucu gila ke dua! Kenapa di sini? Bukannya Amerika ada badai?""Astaga, Oma tidak tahu? Selama ini aku sembunyi di sebuah tempat misterius dan tidak kembali ke Amerika," ucap Prabu datang dengan paperbag di tangannya. Dia mendekat dan mencium pipi Oma."Jangan bilang di dalamnya ada sayuran.""Aku ingin melihat keponakanku.""Si penyihir gila," gumam Oma. "Ayo ikuti Oma."Prabu mengikuti, dia menaiki lift sebelum melangkah di lantai dua. Langkah Oma yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-25
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   119 - Salah Upload jangan di buka

    Andro tertawa saat istrinya dengan cepat menutup panggilan. Dia masih saja malu padahal sudah pernah melakukan lebih. Rindu dengan anak anaknya, Andro mendekati Hans. "Kita pulang minggu depan." Banyak sekali karangan bunga dengan ucapan selamat. Oma tersenyum melihat temannya datang dan memberi hadiah. Sementara pada kolega Andro, Oma menyuruh orang Andro agar tidak perlu datang karena akan mengadakan pesta saat Andro pulang. Alhasil, banyak hadiah berdatangan. "Omaaa... yuhu." Oma yang hendak naik lift terkejut, dia berbalik. "Kau! Cucu gila ke dua! Kenapa di sini? Bukannya Amerika ada badai?" "Astaga, Oma tidak tahu? Selama ini aku sembunyi di sebuah tempat misterius dan tidak kembali ke Amerika," ucap Prabu datang dengan paperbag di tangannya. Dia mendekat dan mencium pipi Oma. "Jangan bilang di dalamnya ada sayuran." "Aku ingin melihat keponakanku." "Si penyihir gila," gumam Oma. "Ayo ikuti Oma." Prabu mengikuti, dia menaiki lift sebelum melangkah di lantai dua. Langkah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   120 - Andro Yang Bodoh

    "Sampai kapan badai ini reda?" Gumam Andro menatap keluar, dia berdecak sambil merokok. Yang Andro hanya bisa lakukan adalah merokok di sana. Sampai terdengar suara ketukan, Andro membuka dan melihat Hans ada di sana. "Ada apa?" "Tuan....., landasan dibuka untuk dua jam ke depan." "Kau mendapatkan pilotnya?" "Ya." Andro menimang sebentar, sampai dia menanyakan, "Bagaimana rumah?" "Kami sudah siap sejak dua hari lalu." "Kita pulang sekarang." Kalimat Hans terputus karena Andro menutup pintu dan berbalik seketika. Andro tersenyum senang. Dia segera menghubungi Oma di sana. "Hallo? Disini malam, apa kau tidak punya pikiran?" "Astaga, Oma. Beritahu Raya aku akan pulang hari ini. Kemungkinan akan sampai besok pagi." "Yang benar?" Tanya Oma seolah dipermainkan. "Benar, Oma. Beritahu istriku, aku tidak ingin mengganggunya." "Lalu?" Tanya Oma malas. "Kau pikir Oma ke kamarnya jam malam begini tidak mengganggunya?" "Ayolah, Oma. Nanti aku pulang berikan jam tangan limited edition.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-27
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   121 - Bermain Dengan Kematian

    Raya menatap jengkel pria yang sedang menggendong Baby Mentari dalam pangkuannya. Sesekali dia melihat dan menggelitik Baby Gala yang ada di dalam box bayi. Mereka berada di dalam kamar, dan orang orang di luar sana sedang menyiapkan makan malam besar. Tidak ada rasa bahagia sedikit pun untuk Raya melihat rumah dua tingkat yang mewah ini. Dirinya benar benar ingin memakan Andro bulat bulat. "Astaga, Sayang, Gala sangat calm and cool sepertiku," ucap Andro membanggakan diri. "Dan si kecil mungil cantik ini mirip denganmu, dia sangat ekspresif." "Oh ya," ucap Raya malas. Raya menarik napas dalam dan melangkah menuju Baby Gala. Dia ingat belum menyusui bayi laki lakinya. "Apa yang akan kau lakukan?" "Menyusuinya," jawab Raya dingin dan cuek. Dia duduk di pinggir ranjang sambil menyusui Baby Gala. Yang mana membuat bayinya perlahan memejamkan mata. Berbeda dengan Baby Mentari yang beberapa kali menangis. "Uhh... My Baby... ini Daddy, Sayang. Kau merindukan Daddy bukan? Ayo beri Dad

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   122 - Ungkapan Cinta Andro

    Semua orang telah pulang, meninggalkan Raya, Andro, anak anak dan juga dua pengasuh paruh baya khusus untuk Baby Gala dan Baby Mentari. Raya tidak ingin memasak dibantu oleh orang lain. Dia ingin berguna bagi anak anak dan suaminya juga. Dan kedua pengasuh itu hanya diperbolehkan datang saat Andro pergi. Raya ingin merasakan menjadi sosok seorang ibu dan istri yang sebenarnya. Seperti sekarang, Raya sedang menimang Baby Mentari yang lebih rewel daripada kakaknya. Baby Gala sudah terlelap di dalam box bayi mungil miliknya. "Sayang...., mau bergantian?" "Tidak usah," jawab Raya masih dingin. Raya sengaja membuka tirai kamar, yang memperlihatkan kolam ikan dan gazebo di halaman belakang. "Sayang...., Aku merindukanmu," ucap Andro memeluk dari belakang. "Kita berdamai ya?" "Aku bilang aku masih butuh waktu." "Sampai kapan." "Sampai aku bisa mencerna semua apa yang terjadi. Kau tahu kematian bukan untuk main-main." Andro mengangguk. "Aku paham, maaf." "Periksa Gala dulu, aku seda

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   123 - Daun Muda yang Tua

    Andro lebih banyak diam sambil menggendong Baby Mentari, memikirkan apa yang telah dia lakukan. Andro baru sadar kalau Prabu mempermainkannya. "Bunga apa ini?" Tanya Raya yang melihat buket di nakas. "Hah? Untukmu," jawab Andro dengan masih terbengong. Dirinya sendiri tidak percaya telah menyatakan cinta pada orang yang salah. Dan itu merupakan suatu aib. Jeta melihatnya bertingkah konyol di depan wanita selain Oma. "Kenapa kau belum berganti pakaian, Andro?" Tanya Raya yang membereskan jas milik suaminya. "Hah?" "Belum mandi? Aku dan Oma membuatkan cemilan sebelum makan malam." "Kenapa Oma di sini?" Tanya Andro. "Membantuku masak, dia rindu pada cicitnya. Sekarang Oma sedang bersama Baby Gala." "Ah ya...., Aku akan mandi nanti, Baby Mentari belum ingin melepaskan pegangannya padaku." Raya penasaran, dia mendekat pada bayinya yang merengek dalam pangkuan dan kenyataanya, Baby Mentari diam ketika sang ibu menggendongnya. "Aku pikir dia ingin menyusu. Kau mandi saja." "Sayang,

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28

Bab terbaru

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status