Home / Romansa / Antara Dilema & Cinta / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Antara Dilema & Cinta: Chapter 111 - Chapter 120

140 Chapters

111. Kukira Keren, ternyata Bikin Kesal

Mobil jemputan Ananta berjalan dengan lancar di atas jalanan aspal. Udara Jakarta saat malam hari terasa dingin. Padahal baru saja jam 19:50."Jakarta ternyata seperti ini ya?" Ananta berseru."Iya, gitu bu. Banyak yang merantau kesini. Salah satunya saya,""Bapak hebat. Bapak bisa memutuskan untuk merantau jauh-jauh ke Jakarta. Bahkan saya aja ngga berani,""Yah, tuntutan Bu. Oh ya, ibu kalau mau istirahat, istirahat saja ya. Di jok belakang ada bantal dan selimut yang sudah disiapkan oleh Pak Nicho,""Baik pak, terima kasih."'Apa? Pak Nicho siapkan bantal dan selimut untuk aku? Apa ini memang berlaku untuk semua orang atau memang Pak Nicho .... Ah, udalah. Itu nggak mungkin. Ana. Ana. Jangan berekspektasi tinggi. Wanita yang disukai Pak Nicho adalah Gracia, sahabatmu sendiri.'Setelah perjalanan yang kurang lebih menghabiskan 10 menit, mereka telah sampai di hotel tempat Pak Nicho dan Gracia nginap. Cepat-cepat Pak Cahyo membuka bagasi mobil dan mengeluarkan koper Ananta. "Maaf, p
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

112. Ternyata Nicho Bisa Romantis juga

"Apa kamu bilang? Ananta sekarang sudah di Jakarta dan dia ada di hotel ini juga?" Gracia berteriak histeris. Nicho sampai menutup kedua gendang telinganya."Apakah boleh, tuan putri yang terhormat. Kalau kaget, kaget aja. Tidak perlu teriak seperti itu. Kamu mau semua tamu bisa mendengar teriakan kamu itu. Lalu, kamu akan dimarahi oleh mereka. Ini sudah malam Gracia. Pelan sedikit suaranya," Nicho pergi menjauh dari kamarnya."Sekarang kamu mau kabur kemana?""Mau ke bawah. Saya mau ke supermarket sebentar. Kenapa? Mau ikut?""Boleh,"Gracia mengikuti Nicho masuk ke dalam elevator."Cobalah berbaikan dengan Ananta atau nggak setidaknya kamu memaafkan dia," Nicho menawarkan sebotol susu coklat siap minum. Mereka telah sampai di supermarket sebelah hotel. Duduk di meja yang memang disediakan disana."Memangnya maaf itu gampang apa? Nanti kalaupun memaafkan, semuanya pasti akan aneh,""Lebih baik aneh daripada asing seperti sekarang. Memaafkan buka
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

113. Awal Bertemunya dengan Dia, Malah bikin Kesal

"Selamat pagi, Gracia!" Ananta menyapa Gracia di lobi. Ia celingak-celinguk kesana kemari. Ia tidak melihat keberadaan Nicho."Pak Nicho sedang berada di toilet," Gracia menjawab.'Ini Nicho kencing apa berak sih? Lama amat,' komentar Gracia dalam hati."Oh, gitu ya. Cia, aku-""Gimana kalau kita tunggu di lobi aja. Sepertinya Pak Nicho tidak akan keberatan," Ia memotong pembicaraan Ananta. Gracia lebih dulu berjalan ke luar lobi."Sepertinya Gracia menghindari topik. Mungkin waktunya juga belum tepat. Lebih baik fokus kerja dulu,""Ana! Gracia mana?" Nicho memanggil dari belakang.Nicho menggunakan kemeja berwarna biru muda. Celana hitam panjang. Sepatu pantofel yang mengkilap. Dengan gaya rambut comma hair, rambut yang bentuknya melengkung seperti tanda koma di satu sisi juga nampak cocok dengannya."Mm, Gracia sudah di depan, pak,""Okelah. Lalu, kenapa kamu menatap saya seperti itu? Ada yang aneh dengan wajah saya?""Tidak pak. Tidak
last updateLast Updated : 2022-12-30
Read more

114. Kenapa Harus Mengucap Maaf Berulang Kali?

Pria itu terdiam saat Ananta bilang jika dirinya juga adalah tamu, sedangkan Ananta tersenyum lantas menyeruput tehnya.Drrt. Nicho menelepon."Hallo, pak!""Kamu dimana?""Maaf pak, saya masih di bawah. Saya tertinggal dan tidak tahu arah jalan Pak Nicho dan Gracia,""Kamu gimana sih? Kenapa sampai tertinggal. Lalu, kenapa kamu nggak telepon saya?" "Saya takut ganggu rapat bapak. Lalu, tadi saya juga sudah tanya ke meja informasi, mereka tidak yakin jika saya ikut Bapak tadi. Jadinya saya nggak diberi akses untuk ketemu bapak. Maaf pak!""Kalau itu memang wajar, karena sudah banyak orang yang mengaku-ngaku kenal saya. Jadi, saya minta mereka untuk lebih ketat. Sekarang kamu tunggu disana. Teman saya yang akan jemput kamu. Kamu tunggu di dekat meja informasi ya,""Baik pak. Terima kasih dan maaf pak!""Kamu sudah menyebutkan 3 kali kata maaf. Itu kata favorit kamu ya?" Pria itu bertanya saat Ananta telah selesai menjawab telepon."Bukan
last updateLast Updated : 2022-12-31
Read more

115. Stanley Menyusul Ke Jakarta

Rapat PT Sentosa dan PT Nicho masih berjalan di ruang rapat. Atmosfer yang dirasakan di sana terasa panas dan tegang.Pak Marwan, sosok yang dikagumi dari banyak golongan. Para pemangku jabatan sampai masyarakat umum, siapa yang tidak tahu namanya? Pak Marwan juga adalah seorang penulis, yang karyanya sudah masuk ke mancanegara."Baiklah, Pak Nicho. Kali ini saya suka dengan apa yang sudah tercantum di surat perjanjian. Saya menerima kerja sama ini. Untuk penulis dan editor pertama, saya akan meminta mereka untuk berkunjung kesini mulai besok,""Baik pak, kami juga akan siapkan desain promosi,""Alangkah lebih baik desain promosi juga menggabungkan kedua belah pihak. Saya bisa mengutus desain grafis saya untuk ke kantor Bapak juga mulai besok,""Baik, pak. Saya juga sependapat dengan Bapak,"Pak Marwan membuka map yang ada di depannya. Ia membaca surat perjanjian itu dengan cepat namun tetap teliti. Lalu, setelah itu Pak Marwan dan Nicho bertukar tanda t
last updateLast Updated : 2022-12-31
Read more

116. Saya Bukan Perebut Pacar Orang

"Hallo, kita perlu bicara Ana!" Stanley berseru dengan sangat cepat. Napasnya terengah-engah."Iya, boleh. Tapi bolehkah malam hari aja, karena sekarang-""Sekarang. Aku perlunya kita bicara sekarang. Aku sudah di Jakarta. Aku ingin ketemu kamu sekarang,""Tapi aku lagi-""Sekarang Ana! Aku mohon! Atau aku akan menderita dan akan menjadi mayat hidup seumur hidup aku,""Ley, jangan ngomong gitu dong! Mulut kamu itu jangan suka berkata sembarangan,""Justru itu, makanya kita ketemuan sekarang. Bagikan lokasi kamu sekarang, aku akan ke sana. Please!""Oke. Tapi ... setelah aku tanya dengan Pak Nicho ya,""Apa kamu bilang barusan? Pak Nicho! Kamu ke Jakarta bareng Pak Nicho, atasan kamu itu?""I-iya. Maaf, kemarin aku belum sempat jelasin. Lalu, dari tadi pagi aku sudah harus ke kantor dan bantuin Pak Nicho. Jadinya, aku belum sempat jelasin ke kamu,""Aku nggak mau tahu alasannya. Bagikan lokasimu sekarang!""Iya.""Kenapa Stanley jadi seram begini? Dia ke Jakarta? Aku nggak habis pikir,
last updateLast Updated : 2022-12-31
Read more

117. Tanu Wijaya, Pria Kopi

Nicho dan Stanley masih berada di dalam restoran."Saya pergi dulu!" Nicho beranjak pergi. Stanley tak menggubris. Namun, ia berniat untuk menyusul Nicho. Dengan begitu dia masih bisa bertemu dengan Ananta.Cepat-cepat ia keluar, mencari ojek atau pun taksi. Ada sebuah taksi yang berhenti tak jauh dari sana."Pak, kita ikutin mobil di depan sana,""Baik, pak!""Kenapa lama banget sih di dalam? Pacaran sama Ana?" Gracia menggerutu kesal saat Nicho masuk ke dalam mobil."Tidak seperti yang kamu pikirkan. Memangnya kalau aku pacaran sama dia, kamu nggak cemburu?" Nicho memasang sabuk pengaman. Lalu, menstarter mobilnya."Bukan gitu, tetapi dia itu sudah punya pacar,""Saya tahu. Tadi baru saja saya ketemu pacarnya,""Lalu, dia keluar sama pacarnya dan nggak kerja? Dan kamu izinin? Nggak bisa gitu dong. Itu namanya nggak tanggung jawab dengan pekerjaan,""Lalu kamu mau juga, kalau hari ini saya bebaskan dari pekerjaan?" Nicho melihat ke arahn
last updateLast Updated : 2023-01-02
Read more

118. Apa Semua Pria di Jakarta Berbadan Kekar?

Hujan semakin ganas menghujam bumi. Bahkan awan tetap saja berkumpul dengan warna kelam. Mereka enggan untuk memberikan cahaya matahari untuk melintas. Dari 10 menit yang lalu, mobil Tanu tidak maju 1 sentimeter juga."Jakarta memang begini. Apalagi ini jam sibuk," Pak Tanu melihat gerak-gerik Ananta yang tidak tenang. Ananta melihat gawai, beralih melihat ke luar kaca mobil di samping, depan, maupun belakang. Kadang kakinya bergoyang kecil."Kamu-"Drrt.Seseorang menghubungi Tanu, membuyarkan kalimat pertama yang ingin ditanyakannya kepada Ananta. Ananta menoleh sesaat ke arah Tanu, tetapi kemudian kembali memperhatikan gawainya."Halo ... kamu gimana sih? ... jika dia nggak mau ubah akhir kisah dari skenarionya itu, perjanjian batal ... kontrak apa? Jelas-jelas dia yang nggak baca ... oke deh, kalau dia tetap kekeuh nggak mau ubah, kita cari penulis lain,"Sepanjang pembicaraan Tanu di telepon, Ananta mendengar dengan seksama. Kesimpulan yang didapat, sepertinya Tanu ini orang yang
last updateLast Updated : 2023-01-05
Read more

119. Lo yang buat Tanu Jadi Macan Ganas

Ananta terasa kaku saat ia di dalam dekapan Tanu. Di pikirannya saat ini hanya sedang mengatakan, jangan sentuh apapun dan jangan bergerak. Berulang kali ia mengatakan pada dirinya sendiri."Maaf, Pak Tanu. Saya masuk tanpa mengetuk pintu," Pria yang membuka pintu ruangan Tanu itu meminta maaf. Bahkan sekarang ia tak berani untuk menatap atasannya itu. Ia adalah asisten pribadi Tanu.Tanu cepat-cepat membantu Ananta untuk berdiri stabil. Dengan jarak sedekat ini, ia dapat mencium aroma rambut Ananta yang wangi. Walaupun, juga bercampur dengan bau air hujan."Maaf, Tanu. Aku tidak sengaja," mohon Ananta. Ia berjalan beberapa langkah ke belakang."Kamu! Cepat jelaskan ada masalah apa?" Tanu menurunkan lengannya yang sedari tadi memegang kemeja barunya. "Dan kamu, cepat pakai ini. Jangan cerewet. Ada toilet di sebelah sana," lanjutnya pada Ananta. Ia melempar kemeja itu ke arah Ananta yang hanya berjarak sekitar 30 sentimeter darinya.Tentu saja Ananta bisa men
last updateLast Updated : 2023-01-07
Read more

120. Akankah Ananta Berhasil Membujuk?

"Yes, akhirnya aku jalan-jalan juga di Jakarta!" seru Gracia hampir berteriak. Beberapa mata pengunjung mall melirik ke arah Gracia."Kayak nggak pernah ke Jakarta aja," Nicho yang sadar langsung berlari kecil di samping Gracia. Jangan sampai ia akan berteriak lagi."Bukannya nggak pernah. Tapi kalau pun ke Jakarta, pasti nggak kemana-mana. Namanya juga menemani seorang Kepala Keluarga yang bekerja,""Nggak sempat ke mall juga?""Paling cuman makan doang. Mana ada sempat untuk kulineran, belanja, main-main,""Emang sekarang kita kulineran, belanja, atau main-main yang seperti kamu harapkan?""Memangnya bukan?""Saya ada tujuan kesini. Temani saya ketemu seseorang dulu,""Tuh kan. Beneran ini? Lagi? Nggak sama Papa, nggak sama Mama, sama kamu juga? Ngeselin deh,""Nanti kamu juga tahu. Ayo," Nicho berjalan mendahului Gracia. Gracia mengikutinya dengan gerakan super malas. Bahkan mengangkat kaki aja susah baginya."Tante?""Ternyata Nicho beneran bawa kamu kesini,""I-iya, Tante!""Ini,
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status