“Hm..., tak kusangka,” sambung Suro Joyo, “pemimpin bajaklaut yang selama ini dikenal kegarangannya, hanya serendah ini moralnya. Kamu ini bukan hanya tidak menepati janji, ingkar janji, tapi juga punya perilaku yang rendah. Ah, aku mau bilang yang lebih kasar, tapi tidak sampai hati.”Tumben Suro Joyo berkata serius. Begitu kata hati Lakseta. Biasanya Suro Joyo suka membanyol dan terkesan tidak serius kalau berkata kepada musuhnya. Apa perubahan penampilan warna pakaian juga mengubah wataknya? Ah, tidak mungkin! Watak itu bawaan lahir yang tidak bisa berubah.“Kamu ini bagaimana? Kok tingkah lakumu seperti kambing saja terhadap perempuan,” ejek Suro Joyo. “Blas tidak punya sopan santun. Kalau suka perempuan, boleh-boleh saja. Kalau mau begituan sama perempuan, silakan saja! Tapi..., lha mbok yang sopan gitu. Kalau perempuannya mau, tidak apa-apa. Itu namanya suka sama suka. Lha ini, yang perempu
Baca selengkapnya