Home / Thriller / KUTUKAN LELUHUR / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of KUTUKAN LELUHUR: Chapter 231 - Chapter 240

279 Chapters

BAB 231-HITAM PEKAT

Haaaaaaaaahhhhh Haaaaaaaaahhhhh “Astaga,dimana ini?” “Bukannya tadi kita sedang ada di depan gerbang?” “Ini sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Mas Parto, Mang Yayat, Yuyun, serta Parman tiba-tiba terbangun di dalam warung. Entah apa yang terjadi, mereka seperti tiba-tiba dipindahkan begitu saja ke dalam warung oleh sesuatu. “Bukannya, ki-kita tadi disuruh tutup mata?” “Terus?” Arggggghhh Mang Yayat yang baru tersadar kembali mengingat kejadian yang menimpanya, namun ketika otaknya yang berusaha untuk mengingat kejadian itu, tiba-tiba dia merasa pusing sehingga tangannya dia letakan di atas kepalanya. Yuyun dan Parman pun merasa bingung, kenapa dia berada disini. Namun, Yuyun yang tahu bahwa Mang Ba'a, Epul dan Omes masih belum ada di warung, kini langsung berlari kembali ke sekitar warung. Mencoba mencari tahu keberadaan mereka sekarang. Meskipun, Wussssshhhhhh Ketika pertama kali dia menginjakan kakinya di luar warung, tiba-tiba muncul sebuah angin yang kencang, yang be
Read more

BAB 232-SIMA

Srak, Srak, Srak, Terlihat dua orang sedang berjalan melewati jalan setapak bersama dengan diterangi oleh sinar dari bulan purnama yang muncul di antara pepohonan yang rindang di kedua sisi jalan. Meskipun jalan setapak itu disinari oleh sinar bulan tapi mereka tetap ditemani cahaya dari lampu sebagai penerang jalan. Mengingat jalan setapak yang mereka lalui itu berbatu dan tak jarang berlumpur. Kedua orang itu adalah Esih dan Yoga berjalan bersama pada malam itu, Yoga yang tidak tahu kenapa dirinya tiba-tiba ada di hutan masih merasa kebingungan atas apa yang terjadi pada malam ini. Meskipun, ada perasaan aneh yang kini terasa olehnya ketika mereka berjalan berdua. Semuanya terasa tenang seolah-olah ada yang sedang menjaga mereka malam itu yang bisa membuatnya tidak ketakutan lagi. Meskipun, Yoga merasa bahwa di belakangnya seperti ada yang mengikuti, karena terlihat beberapa kali ketika Yoga melihat ke dalam hutan yang gelap gulita, dia melihat beberapa pasang mata dari sela-sel
Read more

BAB 233-SIKSAAN

Hutan di Gunung Sepuh yang sangat lebat itu kini terasa gaduh di salah satu titik, dimana ada satu tempat yang berbentuk sebuah mata air kecil yang keluar dari dalam gua yang nantinya berkumpul di sebuah danau kecil di ujung sebelah kanan gunung, yang kini danau kecil itu akan diteruskan untuk dibuat irigasi yang nantinya akan digunakan oleh para warga.Di dalam gua itu tampak ramai, terdengar banyak sekali suara tertawa dari para makhluk-makhluk dengan nada yang berat, para makhluk itu tertawa terbahak-bahak sambil sesekali mengangkat sebuah akar pohon yang lentur dan panjang yang akan dia gunakan untuk.CtassssssARGGGGGGGGHHHHHHHAkar pohon tersebut dia pecutkan ke arah jiwa Omes dan Epul yang sekarang terkurung di sana, akar-akar dan dahan pohon berduri tajam yang dililit satu sama lain mereka pecutkan beberapa kali dengan diiringi suara tertawa karena mereka puas bisa menyiksa jiwa-jiwa yang telah merusak tempat-tempat ritual yang mereka tinggali hingga saat ini.HahahahahaHahah
Read more

BAB 234-MENGHADANG

Hosh hosh hosh,Aku berdiri dengan tubuhku yang tampak sudah sedikit letih sekarang, aku yang kini sudah mulai membiarkan tubuhku untuk bergerak sendiri. Kini hanya bisa berteriak kepada para makhluk yang ada di dalam gua untuk mengeluarkan Omes dan Epul, yang aku yakini ada di dalam sana dengan keadaan yang terluka.Hosh hosh hosh,Nafasku terasa sangat berat, aura yang dikeluarkan oleh para makhluk yang ada di sekitar gua ini sungguh sangat kuat membuat aura di sekitarnya menjadi sulit untuk bernafas.Tekanan yang membebani tubuhku mulai terasa, sehingga tubuhku yang awalnya berdiri tegak kini menjadi agak bungkuk, karena seperti ada sesuatu yang menempel di pundakku yang membuat tubuhku terasa berat.Mereka yang ada di dalam gua bukan makhluk yang sering aku temui di dalam warung, mereka telah hidup lama dengan memanfaatkan energi dan tumbal dari manusia yang datang kepadanya. Sehingga mereka tidak perlu dilayani layaknya para makhluk yang sering datang ke warung ketika malam tiba.
Read more

BAB 235-BANYAK KORBAN

Teriakan itu menggema ke seluruh gunung, Aku yang sedang berusaha untuk mengambil jiwa Omes dan Epul tiba-tiba terhenti, aku mendadak tidak bisa menggerakan tubuh dan kakiku, bahkan pandangan mata yang seharusnya bisa aku kendalikan kini hanya menatap lurus ke arah makhluk besar yang ada di depanku pada saat itu.Aku hanya bertanya-tanya dalam pikiranku, kenapa hal ini terjadi. Sebelum akhirnya pandanganku mulai gelap, dan aku tidak tahu apa yang terjadi pada saat itu.Lain halnya dengan Esih dan Yoga yang matanya terpejam. Wajah mereka berdua tampak berusaha untuk menghiraukan suara hewan buas yang mengaum di dekat mereka, Yoga yang penasaran ingin sekali membuka mata, namun Esih dengan cekatan langsung menutup mata Yoga agar tidak melihat atas apa yang terjadi.Meskipun akhirnya, tubuh mereka sama seperti yang aku rasakan, mereka mendadak kaku dan tidak bisa bergerak. Suasana di sekitarnya mendadak hening dan tidak ada suara auman yang mereka dengar pada saat itu.Sima juga merasaka
Read more

BAB 236-PINDAH

HahahahahaHahahahahaHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAKala yang mendengar hal itu dari sosok wanita cantik yang ada di depannya langsung tertawa terbahak-bahak. Bahkan tubuhnya langsung bergetar dengan kaki yang dia injak-injak ke tanah.“Nyi Ratu Kidul memang beda, kepintaran, kekuatan, juga keanggunan dan kecantikan yang bisa membuat manusia terpikat semuanya sempurna.”“Bahkan Nyi Ratu sampai menyusul ke tempat ini dan ikut campur masalah manusia itu di rumahku.”HahahahahaHahahahahaHAHAHAHAHAPlak, plak, plak,Kala menepuk tangan, dia tertawa di tengah-tengah amarah yang menyelimutinya pada saat ini. Suara tawa yang dipaksakan, yang berusaha dia keluarkan agar dia tidak menyinggung lebih jauh sosok yang ada di depannya. Dia kini bermain aman, dia tahu takaran kekuatan yang ada di dalam dirinya, yang bisa membuatnya menghilang dalam sekejap mata.“Aku tidak sempurna Raja Gunung, kamu, juga para makhluk yang kamu bawa semuanya tidak mempunyai kesempurnaan.”“Hanya bangsa seperti dia yan
Read more

BAB 237-PULANG

PLAK, PLAK,Aku melihat tamparan itu dengan sangat keras, tepat ketika Omes dan Epul baru saja tersadar dan bangun dari tidur panjangnya. Aku jujur tidak tahu apa yang terjadi, siapa dia, kenapa aku sudah berada di depan gerbang dengan Yoga dan Esih.Hingga, Esih yang melihat bahwa Pamannya ada di depan gerbang langsung berteriak sambil sedikit berlari menghampirinya.“Emanggggg!” Kata Esih sambil berlari.Mang Ba'a yang berada di dekat Epul dan Omes langsung membalikan badannya ke arah Esih, dan tiba-tiba ketika melihat Esih mendekat. Semua amarahnya mendadak hilang, dan menyambut Esih dengan pelukan hangat.Sekilas, Mang Ba'a melihat ke arah Sima yang tak jauh dari tempatnya dia berdiri. Sima yang kini berubah kembali menjadi wujud kakek-kakek tua dengan pakaian yang serba hitam hanya mengangguk beberapa kali ke arah Mang Ba'a. seperti yang sudah mengerti apa yang dimaksud Sima, Mang Ba'a pun membalasnya dengan sedikit anggukan, sebelum akhirnya dia melihat kembali ke arah Esih yang
Read more

BAB 238-PAMIT

Tak terasa, malam yang begitu panjang dan menegangkan kini berakhir tanpa ada satu korban satupun. Mereka yang mengalami kejadian di malam itu pulang dengan selamat meskipun dua dari mereka kini menghilang kembali karena dibawa Mang Ba'a.Yoga dan Yuyun yang menjadi perwakilan dari kelompok KKN mereka menyetujui atas apa yang Mang Ba'a lakukan, membawa Omes dan Epul keluar kampung untuk sementara waktu, agar tidak terjadi kecurigaan terhadap apa yang terjadi di malam itu.Mang Ba'a berjanji akan membantu mereka mencari bapak dan pamannya, dia meminta waktu beberapa hari untuk mencari jejak mereka. Dan di saat itu juga Mang Ba'a menyarankan untuk Epul dan Omes ikut dan menginap beberapa hari di rumahnya yang ada di Selatan, mencoba memberitahu atas sisi gelap pekerjaan bapak dan paman mereka semasa hidup.Yoga, Esih dan Yuyun sepakat untuk menutup rapat-rapat kejadian ini, sebuah kejadian yang membuat mereka terutama Yoga yang menjadi pengalaman yang tidak mungkin dia lupakan selama hi
Read more

BAB 239-GENERASI BARU

Di tengah-tengah kesibukanku dengan kondisi Kampung Sepuh yang hingga saat ini masih terikat oleh perjanjian yang membelenggunya, aku masih fokus mencari semua petunjuk yang ada, dan kini hampir seluruh Gunung Sepuh sudah aku singgahi meskipun tetap saja aku tidak pernah menemukan sesuatu yang bisa membuat kutukan ini berakhir.Makhluk yang harus aku temukan pun tampaknya memang sengaja menjauh dariku, dia sudah mengetahui apa yang sedang aku lakukan, berusaha membuat perjanjian ini mengikat ku semakin kencang di setiap harinya.Karena, setelah kejadian KKN tersebut, semakin banyak para makhluk yang datang ke warung. Para makhluk yang awalnya mempunyai tempat ritual sendiri kini sudah tidak punya lagi tempat untuk mereka berdiam diri sehingga datang ke warung untuk dilayani olehku.Bahkan, jiwa-jiwa yang bergentayangan tak tentu arah yang seringkali membicarakan tentang kehidupannya kepadaku di belakang warung.Jiwa-jiwa tersebut biasanya datang dengan cara tertentu, mereka tidak lang
Read more

BAB 240-PENANTIAN PANJANG

Kampung Sepuh semuanya telah berubah, Mas Parto kini sudah tiada. Dia sudah berpulang ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Awalnya Mas Parto akan kita pulangkan ke rumah yang sebenarnya di Jawa bagian Timur, namun istri dan anaknya menyarankan untuk memakamkan dia di Kampung Sepuh, karena Mas Parto sudah tidak mempunyai siapa-siapa sekarang. Dia telah membuang kehidupannya yang dahulu dan memulai kehidupan yang baru di Kampung Sepuh seperti halnya asep. Mang Mumu dan Mang Yayat sekarang lebih sering di rumah karena umur mereka sudah tidak muda lagi dan kesehatan mereka yang memaksa mereka untuk tidak banyak beraktivitas seperti dulu. Generasi ku sekarang yang memimpin Kampung Sepuh, Parman bahkan yang umurnya lebih muda dariku kini sudah menikah dan mempunyai anak laki-laki yang bernama Wawan. tampaknya Rusdi juga yang telah menikah lebih dahulu pun merasakan hal yang sama, dia hingga saat ini belum mempunyai momongan seperti halnya keluarga kecilku yang hingga saat ini masih
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
28
DMCA.com Protection Status