Penari jaipong, awalnya profesi itu adalah profesi yang diincar oleh banyak orang, tidaklah mudah bagi seseorang untuk menguasai tari jaipong yang populer di zaman tersebut. Gerakan yang harus selaras dengan kendang dan gamelan yang di bunyikan secara bersamaan, juga beberapa ketukan yang harus mereka kuasai, serta irama dan nada yang harus mereka pelajari dalam waktu yang cukup lama. Biasanya, para penari ini muncul secara turun-temurun dari keluarga yang menjunjung tinggi akan kesenian. Sang bapak biasanya adalah pemain gamelan, kendang, rebab, bonang, goong juga alat-alat yang lainnya, sang ibu adalah penari, yang ilmunya diturunkan kepada anaknya. Begitu pun Iceu saat masih kecil. Iceu yang sudah terbiasa pentas dari panggung ke panggung, juga ketika ada acara dan lomba-lomba yang sering dia ikuti sewaktu kecil, membuat namanya sedikit melambung, si ketuk tilu atau biasa disebut si tiga ketukan oleh masyarakat di sekitar selatan pada waktu itu. Gerakan tubuh dan lekuk tubuhnya
Read more