Share

BAB 114-MENUJU MAKAM

Waktu terus berlalu, kelelawar-kelelawar yang biasanya tampak berkumpul dan keluar sarangnya ketika sore tiba, kini tidak terlihat dari arah Gunung Sepuh. Yang ada hanyalah sinar matahari yang perlahan-lahan redup dan menghilang, digantikan oleh bintang dan bulan yang menerangi kampung dengan sinarnya yang kini tertutup awan hitam yang menutupi langit.

Kampung Parigi sudah beberapa malam ini seperti kampung mati, tidak ada satu manusiapun yang terlihat keluar rumah dan beraktivitas pada malam itu. Orang-orang yang biasanya mencari nafkah dengan ngadamar (mencari belut pada malam hari di sawah) lebih memilih untuk berdiam diri di rumah dan mengunci pintu rumahnya dengan sangat rapat.

Suasana kampung menjadi sangat hening, warung-warung dan toko grosir yang biasanya masih buka hingga jam sepuluh malam. Kini tampak menutup toko dan warungnya lebih dini, mereka semua takut akan teror Iceu yang masih bergentayangan di kampung mereka, mereka hanya bisa berdoa agar jiwa Iceu sudah bisa dimu
pujangga manik

terima kasih ya atas dukungannya kutukan leluhur kini sudah menjadi peringkat 10 besar untuk novel terbaru jangan lupa gems, vote, dan komen ya, terutama di page depan agar ramai

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status