Share

BAB 121-RUMAH MEGAH

“A, Iceu nanti berangkat nari lagi ya, kebetulan ada pentas lagi malam ini,” Kata Iceu dengan suara merdunya izin kepada suaminya yang terlihat sibuk menyiram tanaman di depan rumahnya yang dia rawat untuk menghabiskan waktu.

“Pentas kemana Ceu?” Kata Bagja

“Gak tahu A, soalnya yang punya pagelaran gak ngasih tahu, ” Katanya sambil duduk di kursi depan rumah.

“Owh ya sudah, hati-hati ya di jalan, kalau sudah beres jangan langsung pulang, tunggu pagi aja dulu, takut ada apa-apa kalau pulang sendirian malem-malem, ” Kata Bagja sambil tersenyum kepada istrinya.

“Asik, makasih ya A,” Katanya sambil memeluk Bagja dari belakang.

“Iya Ceu, iya. ”

Waktu terus berlalu, malam yang bicarakan Desi akhirnya tiba. Biasanya, ketika ada pementasan, akan ada sebuah truk besar dengan beberapa mobil tua berwarna biru muda yang sudah sangat kusam muncul di terminal kecil Kampung Parigi, untuk menjemput para penari, pemain gamelan, juga orang-orang yang membantu jalannya pertunjukan.

Namun, kali ini
pujangga manik

Apakah itu beneran kampung sepuh? Vote dan komen ya, terutama page depan, agar ramai hehe

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yani Putrisari Msi
kaya nya itu tempat nya c kala itu Thor,yg waktu menir Belanda jg pernah kerumah itu to,d cerita WTM klo tdk salah shi...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status