Home / Thriller / KUTUKAN LELUHUR / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of KUTUKAN LELUHUR: Chapter 121 - Chapter 130

279 Chapters

BAB 121-RUMAH MEGAH

“A, Iceu nanti berangkat nari lagi ya, kebetulan ada pentas lagi malam ini,” Kata Iceu dengan suara merdunya izin kepada suaminya yang terlihat sibuk menyiram tanaman di depan rumahnya yang dia rawat untuk menghabiskan waktu. “Pentas kemana Ceu?” Kata Bagja “Gak tahu A, soalnya yang punya pagelaran gak ngasih tahu, ” Katanya sambil duduk di kursi depan rumah. “Owh ya sudah, hati-hati ya di jalan, kalau sudah beres jangan langsung pulang, tunggu pagi aja dulu, takut ada apa-apa kalau pulang sendirian malem-malem, ” Kata Bagja sambil tersenyum kepada istrinya. “Asik, makasih ya A,” Katanya sambil memeluk Bagja dari belakang. “Iya Ceu, iya. ” Waktu terus berlalu, malam yang bicarakan Desi akhirnya tiba. Biasanya, ketika ada pementasan, akan ada sebuah truk besar dengan beberapa mobil tua berwarna biru muda yang sudah sangat kusam muncul di terminal kecil Kampung Parigi, untuk menjemput para penari, pemain gamelan, juga orang-orang yang membantu jalannya pertunjukan. Namun, kali ini
Read more

BAB 122-NYI MAYANG SARI

“Waaaahhh, luas sekali ruangannya.” Mata Iceu begitu terkesan, tepat ketika pintu rumah besar itu dibuka. Dia melihat sebuah ruangan yang besar dengan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu jadi di empat sisi. Ruangannya tampak sangat bagus, lampu-lampu minyak berjejer di dinding, juga ada sebuah lampu minyak besar yang menggantung layaknya lampu gantung orang kaya yang ada di kota-kota besar pada waktu itu. Sebuah karpet berwarna merah dengan corak-corak bunga menghiasi ruangan tersebut. Juga beberapa meja panjang di kiri dan kanan yang berisi makanan dan minuman yang bisa diambil dengan sesuka hati oleh mereka yang ada di ruangan itu. Mereka berjalan perlahan, melewati beberapa orang yang melihat mereka dengan seksama. Orang-orang yang memakai kemeja dan memakai pangsi hitam, juga para ibu-ibunya yang memakai kebaya menatap mereka dengan tatapan yang penasaran. “Yu, kita ketemu sama yang punya rumah dulu.” Kata Desi yang mengajak Iceu sambil tersenyum. Iceu hanya mengangg
Read more

BAB 123-PAK BRATA

Dua jam berlalu, akhirnya sesosok bayangan perempuan datang ke arah Desi yang sedang menunggunya di atas motornya di dalam kegelapan, seperti tidak ada rasa takut untuknya ketika menunggu di depan kampung yang gelap gulita dan tanpa ada penerangan sama sekali. Hanya bermodalkan lampu motor yang terus-menerus menyala untuk meneranginya pada malam itu. “Desss!” Kata Iceu yang datang ke arahnya, lengkap dengan pakaian tari yang belum sempat dia ganti sekarang. Desi pun tersenyum, tampaknya dia sukses untuk menari di dalam rumah besar itu. Rumah besar yang akan membantunya untuk membuat dia lebih sukses dari sebelumnya, dan akan bisa mendapatkan saweran dari para penonton yang menonton pertunjukannya kelak. “Bagaimana nari nya? Lancar,” Kata Desi sambil berdiri dan menyender ke arah motornya yang menyala. “Lancar Des, tapi benda yang tadi berikan ternyata ditanamkan ke wajahku dan akan berdampak pada tubuhku nantinya,” Kata Iceu yang masih ragu. “Tunggu aja Ceu, nanti keliatan ko perb
Read more

BAB 124-TERGERAK

“Haaaah, maksudnya gimana?” Aku malah bingung dengan apa yang dibicarakan Pak Brata pada saat itu. “Iya, ada sesuatu hal yang selama ini ditutup-tutupi oleh Iceu. Dan aku juga baru tahu dari Desi bahwa dia sengaja melakukan hal itu, seperti layaknya Desi dulu ketika aktif menari.” “Awalnya aku marah kepada Desi, kalau ada hal dibalik itu. Aku tidak akan melakukan hal itu dengan Iceu,” Kata Pak Brata yang melirik Desi yang duduk di sebelahnya. Sedangkan Desi, hanya tertunduk. Dia seperti takut untuk mengungkapkan semua di depanku pada saat itu, seperti ada suatu aib yang dia sembunyikan. “Iya Kang, jadi apa yang Akang bilang tentang Nyi Mayang Sari, sebenarnya dia bukanlah manusia, dia adalah makhluk yang menjadi penghuni dari salah satu tempat di Gunung Sepuh ini.” “Karena, pada malam-malam tertentu, Gunung Sepuh biasanya berubah. Menjadi perkampungan yang ramai, dan Iceu sengaja aku ajak untuk menghibur para makhluk yang ada disana dalam wujud manusia.” “Nyi Mayang Sari adalah s
Read more

BAB 125-JEMBATAN PEMBATAS DESA

Malam semakin larut, bintang-bintang yang berhamburan hanya bisa menjadi saksi bisu atas apa yang terjadi di Kampung Parigi pada waktu itu. Semua yang ditutup-tutupi oleh Iceu kini terkuak secara perlahan, dan ternyata itu ada hubunganya dengan sesuatu yang ada di Gunung Sepuh, dan itu adalah jawaban dari kejanggalan yang terjadi pada dirinya semasa hidup. Bagja, seorang suami yang sangat mencintai istrinya kini sedikit kecewa. Kecewa akan istrinya yang dianggap telah melakukan sesuatu di Gunung Sepuh seperti perkataan dari Abah Ido, karena tidak pernah sekalipun dia berkata bahwa dia bersentuhan dengan hal-hal yang gaib. Bahkan dia tidak pernah menemukan sesajen atau ritual tertentu di dalam rumah ketika mereka masih berumah tangga. “Lamun maneh nyaah ka pamajikan maneh, udag ka Gunung Sepuh peuting ayeuna. Pamajikan maneh aya anu kaiket ku salah sahiji makhluk Gunung Sepuh, makhluk anu osok di pake ku awewe jang menta susuk di jero gunung. (Kalau kamu sayang kepada istrimu, kejar k
Read more

BAB 126-PINTU MASUK GUNUNG

Kondisi malam hari di Kampung Parigi dan Kampung Sepuh sangatlah berbeda, Kampung Sepuh ketika malam seperti sudah menjadi milik para makhluk untuk berkeliaran. Mereka akan muncul dan mengganggu siapa saja yang pada malam itu masih berada diluar rumah, dan akan membuat mereka lari ketakutan dan tidak akan mau untuk keluar di malam-malam sesudahnya. Apalagi kondisi persawahan, sawah yang sudah berpuluh-puluh tahun tidak pernah didatangi oleh para manusia ketika malam hari. Kini menjadi surga bagi hewan-hewan malam untuk beraktivitas tanpa sekalipun diganggu oleh manusia. Belut, ikan gabus yang sering dicari oleh para warga untuk dimakan dan dijual pun bisa hidup bebas dan tenang disana, sehingga mereka bisa berkembang biak tanpa akan khawatir akan ada manusia yang mengambilnya setiap malam. Namun, ada saja yang menganggap hal itu sebagai tantangan. Ketika para warga Kampung Parigi yang sering ngadamar (mencari belut di malam hari), mencoba mencari belut dan ikan gabus di area persawa
Read more

BAB 127-BEREMPAT

“Amat!” Bagja tiba-tiba menoleh, sesaat ketika aku menepuk bahunya pada saat itu. Seperti muncul sebuah harapan dari dalam dirinya, wajahnya yang tampak kusam dan pucat tiba-tiba menangis, menangis dengan keadaan yang putus asa karena dia sudah tidak tahu harus meminta tolong siapa lagi akan hal ini. Dia mendekatiku sambil terduduk, bajunya yang kusam dengan banyak sekali lumpur sawah yang menempel disana, membuat aku yang melihat pun sedikit iba. Sepertinya banyak hal yang terjadi pada dirinya sehingga tubuhnya bisa seperti ini. “Mat, tolongin aku Mat, aku tahu kamu anaknya Pak Darsa, setidaknya kamu mempunyai kemampuan seperti Bapakmu untuk bisa menyematkan istriku Mat.” “Tolongin aku Mat, tolong. Aku tidak mau istriku gentayangan lagi meneror warga, sudah cukup dia dicap tidak baik oleh mereka semasa hidup, dengan profesi yang menurut mereka buruk.” “Tapi tolong, aku tidak mau ketika istriku meninggal, cap buruk yang melekat kepada istriku ini semakin bertambah dan tidak bisa d
Read more

BAB 128-KABUT PUTIH

Gunung Sepuh, adalah sebuah gunung yang paling misterius, hingga saat ini pun, Gunung Sepuh merupakan gunung yang paling dihindari untuk di daki. Dibalik terkenalnya Gunung Sepuh sebagai tempat ritual bagi para manusia yang ingin sekali mendapatkan kekayaan dan kejayaan semasa hidupnya. Gunung Sepuh juga banyak mempunyai tempat-tempat yang dikeramatkan, banyak tempat-tempat yang disakralkan, bahkan banyak tempat-tempat yang dilarang untuk dimasuki oleh manusia. Gunung Sepuh sangatlah tertutup dan gelap, dan hampir tidak ada warga yang mengetahui setiap jengkal dari Gunung Sepuh hingga ke dalamnya. Karena, selain menyimpan sebuah misteri yang gelap dan menakutkan di dalam sana. Gunung Sepuh juga terkadang memunculkan fenomena-fenomena aneh yang tak jarang terlihat dari Kampung Parigi sekalipun. Terkadang, Gunung Sepuh yang awalnya gelap menjadi terang benderang pada malam-malam tertentu, hingga titik-titik cahaya yang berhamburan layaknya langit malam terlihat oleh para warga Kampun
Read more

BAB 129-SENDIRIAN

Hutan hujan yang lebat membentang sepanjang jalan, menutupi langit malam yang kini semakin terang oleh bulan purnama yang ada di atasnya. Krosak, krosak, krosak, …. Krosak, krosak, krosak, Terdengar, sebuah langkah kaki yang berjalan, beberapa kali langkah kaki itu mempercepat langkahnya, dan beberapa kali pula langkah kaki itu terhenti sesaat sebelum akhirnya berjalan kembali. Sorot matanya yang tajam dan melihat ke segala arah, telinganya yang awas ketika mendengar suara-suara yang aneh di sebelah kiri dan jalanan setapak tersebut, juga senter yang terus-menerus menyorot jalanan tanpa henti di tengah-tengah kabut yang masih menemaninya hingga saat ini. Pak Brata kini terpisah denganku, dia sengaja melangkahkan kakinya karena dia yakin bahwa ada aku di depan sana, tertutup oleh kabut tebal yang terus-menerus menutupi pandangan Pak Brata pada malam itu. Hutan di Gunung Sepuh sebenarnya memiliki tumbuhan dan pohon-pohon yang sangat indah ketika dilihat di siang hari, beberapa bun
Read more

BAB 130-BERTEMU ICEU

Nyi Mayang Sari dan para makhluk yang membawa Pak Brata kini berjalan secara perlahan mendekati salah satu rumah besar yang letaknya paling ujung di kampung itu. Sebuah rumah dengan banyak sekali obor-obor yang menyala terang dibandingkan dengan rumah-rumah yang ada di sekitarnya.“Mau dibawa kemana aku ini, toloong, toloong, mau dibawa kemana aku?” Kata Pak Brata sambil meronta-ronta di tanah.Kedua tangannya kini ditarik oleh para makhluk yang pertama kali dia lihat adalah manusia. Namun sekarang, wujudnya benar-benar berubah menjadi menyeramkan untuk dia lihat dengan kedua matanya sendiri.Para manusia yang berjalan hilir mudik di kampung tersebut secara perlahan kulitnya memudar, tepat ketika Nyi Mayang Sari datang kehadapannya, dan mereka mengerubungi Pak Brata yang tersadarkan di bawah sebuah pohon besar disana.Kulitnya perlahan mengelupas menyisakan tubuh dengan daging tanpa kulit, rambutnya yang tadinya hitam berubah jadi putih, wajahnya muncul beberapa kerutan, benjolan bern
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
28
DMCA.com Protection Status