All Chapters of Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali : Chapter 1 - Chapter 10

194 Chapters

Bab 1. Salah Sebut Nama

Bab 1. Salah Sebut Nama   “Itu masa lalu, lupakanlah!”  Samar Alisya mendengar suara Deva saat berjalan menuju kamar. Wanita tiga puluh tiga tahun itu baru saja selesai mengontrol  ketiga anaknya. Tasya, Rena dan si bungsu Adante telah tidur lelap. Deva tengah berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon. Sedikitpun tak ada prasangka buruk dengan siapa sang suami tengah berbincang. Sebagai direktur utama, Deva pasti sibuk dengan urusan bisnis. Begitu Alisya menduga.  “Iya, aku juga sebenarnya sukar melupakan malam itu. Apalagi akhir-akhir ini sudah mulai timbul rasa jenuh. Dia mulai membosankan. Tapi bagaimana lagi, harus tetap dijalani, kan?” lanjut Deva lagi.  Alisya tercekat.  Langkahnya terhenti di ambang pintu kamar.  Siapa maksud Deva yang mulai membosankan? Dengan siapa sebenarny
Read more

Bab 2. Chat Mesra di W******p Deva

Bab 2. Chat Mesra di WhatsApp Deva  “Alisya!” Deva meninggikan suara.    Alisya sempat tersentak kaget. Dia yang seharusnya meninggikan suara karena marah, tetapi Deva yang malah membentak.  “Kamu jangan seperti anak ABG, dong! Sudah tua kok masih saja cemburuan! Malu sama umur!” sungut Deva  lagi.  Itu hanya untuk  menutupi perasaan yang sesungguhnya. Sebenarnya dia juga sangat terkejut. Bagaimana mungkin dia bisa salah sebut nama. Kenapa dia bisa menyebut nama Sonya, mantan istri yang sangat dibencinya itu.  “Tidak, aku tidak sedang cemburu. Dan aku  yakin aku tidak salah dengar. Tolong jelasin, kenapa tiba-tiba Mas ingat Sonya?  Apakah itu ada hubungannya dengan pembicaraan Mas ditelpon tadi?” Elma tak mau mengalah kali ini. Masalah ini
Read more

Bab 3. Pertengkaran di Pagi Buta

Bab 3. Pertengkaran di Pagi Buta  [Selamat pagi, akhirnya kamu  online juga. Gimana hari ini? Aku bisa lepas kangen enggak?]  Pesan itu diakhiri dengan emoticon kiss tiga buah. Alisya terpana. Mata teduhnya mengulang membaca berkali-kali. Pengirimnya adalah PT. Amor.  Salah bacakah dia? Pesan apa ini?  Alisya harus segera bergerak. Menanyakan pesan itu sekarang juga. Tapi, Deva pasti mengelak lagi.  Bimbang, Alisya belum bisa mengambil keputusan. Segera dia menghapus chat aneh itu, mematikan ponsel, lalu mengembalikannya  ke balik bantal Deva.  Dia  berusaha agar tetap tenang seolah semua baik-baik saja.  Ponsel Alisya tiba-tiba berdering. Buru-buru dia meraih ponsel di atas nakas. Wajah ibu mertuanya ada di layar. “Mama? Ada apa pagi-pagi buta sudah nelpon?”  batin Alisya, wanita itu&n
Read more

Bab 4. Alina Membandingkan Alisya Dengan Sonya

Bab 4. Alina Membandingkan Alisya Dengan Sonya   “Mama! Bantu sisirin  rambut Rena, dong, Ma!” Tiba-tiba Rena muncul di ambang pintu kamar.  “Iya, Sayang! Kemarilah!” Alisya menurunkan kedua tangan, memberi jalan untuk Rena.  Kemenangan ada di pihak Deva. Pria itu menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Dia  langsung buru-buru menuju mobilnya.  Alisya menghela napas panjang. Mencoba menentramkan hati yang gundah gulana. Menyembunyikan perasaan curiga di lubuk hati, agar anak-anak tak terpengaruh akan hal yang belum tentu kebenarannya.  Ritinitas pagi ini harus segera dia laksanakan. Membantu putri-putrinya menyiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Setelah Rena rapi, dia harus menuju kamar Tasya.  “Sudah cantik, sekarang sarapan, sana! Mama mau
Read more

Bab 5. Permintaan Mengejutkan Ibu Mertua

Bab 5. Permintaan Mengejutkan Ibu Mertua  “Mulai sekarang Tasya tinggal di rumah Mama! Sepertinya kamu sangat kerepotan mengurus anak-anak.” Alina semakin mengagetkan Alisya.  “Tidak! Saya tidak mengijinkan Tasya ikut Mama! Bik! Hentikan! Kembalikan koper itu ke atas  lemari!” tegas Alisya dengan suara kencang.  “Hey, kenapa? Mama hanya ingin meringankan beban kamu! Sepertinya kamu sangat repot mengurus semuanya. Mama tak bermaksud apa-apa!”  “Maaf, Ma! Nanti saja  kita lanjutkan pembicaraan ini! Saya tak mau kita berselisih di depan Tasya! Tasya cepat makannya, Nak! Lalu berangkat ke sekolah, ya!”  Alina terdiam beberapa saat. Alisya ternyata masih setegas dulu. Tetapi, kali ini dia tak akan mau kalah lagi.  Alina mengg
Read more

Bab 6. Café Seberang Kantor

Bab 6. Café Seberang Kantor  “Kamu?” Alisya mendelik tajam ke arah sang sekretaris. Gadis itu menunduk, menekuri lantai dengan hati yang berdebar.  “Apa maksudnya ini? Kenapa ruangan Pak Dirut kosong? Di mana dia?  Di mana tamu penting seperti yang kau sebutkan tadi? Di mana mereka? Apakah di toilet?” cecar Alisya menyerbu masuk ke dalam ruangan. Alisya memeriksa hingga ke toilet, namun tak menemukan siapa-siapa di sana. Dia juga mencari ke balik lemari tempat penyimpanan dokumen perusahaan, hasilnya juga nihil.  “Di sini tak ada siapa-siapa, Deby! Ke mana Pak Dirut, ha?” teriak Alisya kebingungan.  Deby masih menunduk. Ketakutan makin mendera. Sedikitpun dia tak menyangka kalau Alisya bakal datang ke kantor. Menurut keterangan Deva tadi pagi, Alisya tidak masuk kantor hari ini. Bila a
Read more

Bab 7. Wanita Dari Masalalu Deva

Bab 7. Wanita Dari Masalalu Deva Alisya segera menyapu seluruh ruangan café dengan netra. Benar saja, sepasang mantan suami istri sedang bercengkrama di sudut sana. Sonya.  Sesaat Alisya membeku di posisi berdirinya. Serasa tak percaya dengan apa yang disaksikan olehnya saat ini. Deva suami yang begitu dia percaya, ternyata menemui wanita lain di belakangnya. Lebih mengagetkan lagi karena wanita itu ternyata Sonya.  Wanita dari masalalu suaminya. Apa artinya ini? Jadi, tadi malam yang Deva sempat salah sebut nama itu benar adanya? Bahwa ternyata memang sudah ada nama Sonya di hatinya? Kenapa? Bagaimana bisa wanita itu kembali hadir di hati Deva? Bukankah Deva sangat membenci Sonya?  Alisya menatap lekat keduanya. Mata elang Deva terlihat begitu intens memandang wajah Sonya. Penampilan Sonya yang berubah setelah keluar dar
Read more

Bab 8. Jebakan Dalam Chat Mesra

Bab 8. Jebakan Dalam Chat Mesra “Aku milik Mas Deva! Kita nikah, ya, Mas! Tolong miliki aku!” Sonya merengek seraya meneteskan air mata.  “Maaf, Sonya. Tolong jangan menangis! Permintaanmu sangat berat untukku. Aku tidak bisa penuhi itu. Sebaiknya kamu pulang! Aku ada meeting setengah jam lagi,” bujuk Deva. Bujukan itu justru membuat tangis Sonya pecah.  Alisya merasa sedikit lega mendengar jawaban Deva.  “Jangan menangis, dong! Kamu tahu ‘kan watakku? Aku paling tidak suka melihat perempuan menangis. Kau tentu belum lupa itu!” sergah Deva mengingatkan Sonya.  “Ya, aku akan coba untuk tidak menangis. Tapi aku sangat kecewa dengan jawaban kamu, Mas.”  “Maaf, ini, hapus air matamu!” Deva mengulurkan beberapa lembar
Read more

Bab 9. Rahasia Sonya dan Ibu Mertua

Bab 9.  Rahasia Sonya dan Ibu Mertua “Ok, cukup! Angap saja chat mesra kalian sudah  sampai ke aku!” teriak Alisya  bangkit dari duduknya. Wanita itu berjalan menghampiri Deva dan Sonya yang sempat saling berebutan ponsel.  “Alisya?” Deva menoleh  ke arah Alisya. Wajah penuh emosi itu kini berubah tegang.  “Kau … di sini?” pekik Sonya tak kalah kaget.  “Ya, aku di sini! Senang bisa bertemu dengan kalian di sini.  Terutama dengan Ibu. Apa kabar, Bu Sonya?” tanya Alisya kini berdiri tepat di hadapan keduanya. Tatapannya lekat di wajah Sonya.  “Sejak kapan kamu di sini, Sya?” tanya Deva dengan suara bergetar.  “Apakah itu penting?” sahut Alisya melirik Deva sekilas seraya tersenyum  tipis.
Read more

Bab 10. Zina Lewat Chat Dianggap Biasa

Bab 10. Zina Lewat Chat Dianggap Biasa “Alisya, kau di sini? Aku sudah memintamu jangan ke kantor hari ini, kan?” Alina, sang ibu mertua menatap nanar ke arah mereka.  Wanita itu terlihat salah tingkah. Langkah kakinya tertahan seketika. Betapa dia juga sama terkejutnya. Semua yang dia rencanakan bersama sang mantan menantu kesayangan gagal total.  Tetapi itu hanya sesaat. Wanita itu kini berdiri tegak dengan wajah sangar. Menatap ke Alisya tanpa rasa bersalah sedikitpun.  “Ma, kenapa Mama bisa ke café ini juga? Dan Tasya?” Alisya masih tak percaya dengan penglihatannya.  Alina yang dulunya teronggok lemah di kursi roda, kini telah kembali ke watak aslinya. Sejak Alisya resmi menjadi menantu, kasih sayang tak terhingga senantiasa Alisya curahkan  kepadanya.  Perawatan paling sempurna dia lakukan pada
Read more
PREV
123456
...
20
DMCA.com Protection Status