Home / Romansa / Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali / Bab 5. Permintaan Mengejutkan Ibu Mertua

Share

Bab 5. Permintaan Mengejutkan Ibu Mertua

last update Last Updated: 2022-04-18 17:04:42

Bab 5. Permintaan Mengejutkan Ibu Mertua

“Mulai sekarang Tasya tinggal di rumah Mama! Sepertinya kamu sangat kerepotan mengurus anak-anak.” Alina semakin mengagetkan Alisya.

“Tidak! Saya tidak mengijinkan Tasya ikut Mama! Bik! Hentikan! Kembalikan koper itu ke atas  lemari!” tegas Alisya dengan suara kencang.

“Hey, kenapa? Mama hanya ingin meringankan beban kamu! Sepertinya kamu sangat repot mengurus semuanya. Mama tak bermaksud apa-apa!”

“Maaf, Ma! Nanti saja  kita lanjutkan pembicaraan ini! Saya tak mau kita berselisih di depan Tasya! Tasya cepat makannya, Nak! Lalu berangkat ke sekolah, ya!”

Alina terdiam beberapa saat. Alisya ternyata masih setegas dulu. Tetapi, kali ini dia tak akan mau kalah lagi.  Alina menggeleng beberapa kali, lalu melanjutkan menyuapi cucunya dengan penuh kelembutan.

“Sudah, sekarang berangkat, ya, Sayang!” Alina mengecup lembut kedua  pipi Tasya.

“Dadah, Nek!” Tasya terlihat begitu gembira.

“Ingat, Sya! Pulangnya dijemput Kakek Dadang, jangan ke mana-mana! Paham, kan, Sayang!?” Alisya mengingatkan.

Tasya hanya mengangguk lalu berjalan cepat  menuju halaman depan.

“Baik, Ma!  Sekarang sudah tak ada anak-anak! Kita langsung saja.  Kita bebas berbicara sekarang. Saya memang menghormati Mama, tapi saya tidak suka Mama menyindir-nyindir saya di depan anak-anak. Terutama di depan Tasya!” kata Alisya begitu Tasya berlalu.

“Mama tidak bermaksud menyindir kamu, Sya!  Apa yang  mama lihat, itu yang mama ucap!” sanggah Alina sambil keluar dari kamar Tasya.  Wanita yang tetap terlihat anggun  itu berjalan  menuju ruang keluarga.

“Apa yang Mama lihat, itu tak seperti yang Mama pikirkan, Ma! Saya  sudah jelaskan tadi, bahwa saya tidak pernah membedakan antara Rena dan Tasya. Bahkan saya selalu lebih mendahulukan Tasya karena  dia anak paling besar,”  tegas Alisya sambil berjalan mengikutinya.

“Ok, anggap saja mama percaya! Sudahlah, berhenti bahas itu!” Alina menghenyakkan bokongnya di sofa. 

“Maaf, Ma! Saya tidak bermaksud berkata kasar pada Mama. Saya hanya tidak mau ucapan sindiran Mama akan meracuni pikiran Tasya. Tasya itu bukan anak kecil lagi. Dia sudah mulai memasuki usia remaja. Sangat gampang terpengaruh dengan hasutan. Saya tidak mau dia membenci saya karena kalimat sindiran Mama tentang saya! Saya menganggap Tasya itu putri pertama saya. Mama tak perlu ragu akan kasih sayang saya padanya. Saya mohon, ya, Ma!”

“Ok, saya bilang cukup!  Kita sudahi pembicaraan tentang itu!” Alina menghentak napas dengan kasar.

“Baik, Ma. Terima kasih. Mama mau minum apa? Biar saya buatkan.” Alisya ikut duduk tak jauh dari ibu mertuanya.

“Tidak usah, saya sudah kenyang dengan situasi ini! Tak perlu repot!” Kembali kalimat sindirin yang terlontar.

Alisya menghela napas panjang. Sikap ibu mertuanya benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat.

“Kalau boleh tahu, ada apa Mama ke sini? Sepertinya ada hal yang sangat penting,”  tanya Alisya mencoba bersabar.

“Ya, mama ingin menyampaikan satu hal yang sangat penting. Meski sebenarnya Mama tak tega mengatakan ini pada kamu. Mama sudah menyuruh Deva untuk berbicara langsung sama kamu.  Tapi, katanya dia tak berani. Itu sebabnya Mama yang datang langsung ke sini menemui kamu.”

“Ada apa, Ma? Sepertinya serius sekali. Dan Mas Deva juga sebenarnya sudah tahu akan hal ini? Kenapa Mas Deva tidak mengatakan langsung kepada saya?” cecar Alisya dengan kedua alis tebalnya yang saling menaut. Pikirannya berkecamuk. Perasaan tak enak menyergap. Alisya semakin gelisah.

“Sudah mama bilang tadi, kan? Sebenarnya Deva tak enak mau ngomong langsung sama kamu! Jadi, dia meminta  mama yang bilang. Padahal mama juga tidak enak mau bilang sama kamu.”

“Ya, sudah, tak usah bertele-tele, bilang saja sekarang! Ada apa sebenarnya?”

“Begini, Sya. Deva menemui mama  beberapa hari yang lalu. Dia mengutarakan tentang keinginanya. Bahwa sebenarnya, dia sangat ingin punya anak  satu lagi  dari kamu.”

“Apa, Mas Deva pengen punya anak lagi, tapi  mintanya sama Mama?” Kening  Alisya mengernyit kencang.

“Ya, karena dia segan ngomong langsung sama kamu.”

“Lho, saya ini istrinya, Ma! Bagaimana mungkin Mas Deva segan meminta itu pada saya? Ini sama sekali tak masuk akal, lho!”

“Karena ini ada kaitannya dengan pekerjaan kamu, Sya!”

“Maksud Mama?”

“Sepertinya kamu sangat kerepotan dengan  semu aktivitas kamu selama ini! Ngurus anak-anak, ke kantor, di kantor juga urusan tak ada hentinya. Kamu gak akan bisa hamil kalau terus menerus capek seperti saat ini!”

“Jadi, maksud Mama … aku … aku harus berhenti kerja, begitu?”

“Ya, itu juga sebabnya, Tasya akan mama bawa untuk tinggal di rumah mama.”

“Ok, saya paham sekarang.  Saya akan bicarakan ini dengan Mas Deva. Kami adalah pasangan. Segala sesuatunya harus kami bicarakan bersama. Tetapi tentang Tasya, saya mohon maaf kepada Mama. Saya tidak akan melepas dia. Dia adalah anak suami saya. Artinya anak saya juga. Hanya saya yang berhak mengasuhnya.”  Alisya berkata tegas.

“Baik, tapi mama yakin tentang pekerjaan kamu, Deva akan berkeras. Sebab mama juga kurang setuju kamu  masih saja bekerja, padahal anak-anak butuh kamu di rumah.”

“Saya akan bicarakan hal itu dengan  Mas Deva, Ma! Saya akan ikuti keputusannya.”

“Kalau tentang pekerjaan, keputusan  ada di tangan mama, kau lupa, ya, kalau perusahaan itu milik mama?”

Alisya tercekat, mata cantiknya menatap lekat wajah  sang mertua.

“Mama tegaskan saja, bahwa mama memintamu mundur dari perusahaan, ini terpaksa mama lakukan,  demi cucu-cucu mama! Harap kamu maklum! Permisi!”

Alina bangkit dari duduknya, langsung beranjak pergi.

Alisy terhenyak. Tiba-tiba seluruh tubuhnya terasa lemas. Jadi ini  tujuan mertuanya yang sebenarnya. Alina memecatnya dari pekerjaan. Kenapa? Apakah benar karena Deva ingin punya anak satu lagi darinya?  Artinya, yang dilakukan ibu mertua adalah murni demi kebahagiaan Deva dan Alisya? Tetapi, kenapa Alisya menangkap ada yang tak beres? Sepertinya ada yang mereka  sembunyikan. Tetapi apa?

Chat mesra yang dikirim PT. Amor ke W******p suaminya tadi pagi kembali terlintas di pikiran. Apakah ini ada kaitannya? Tak perlu menunggu lama, Alisya bukanlah type perempuan yang suka menunda-nunda. Sekarang juga dia akan cari tahu segalanya.

Gegas wanita itu berganti pakaian,  langsung bergerak menuju kantor.

**

“Maaf, Bu! Pak Dirut sedang ada tamu penting. Beliau berpesan, jangan diganggu dulu!” Deby, sang sekretaris menghentikan langkah Alisya.

“Oh, ya? Tapi saya tidak akan lama,” ucap Alisya tetap melanjutkan langkah. Tak biasanya sang sekretaris melarang dia memasuki ruangan suaminya.  Itu membuat Alisya makin curiga.

“Kalau begitu akan saya tanya Pak Dirut dulu, Bu! Boleh atau  tidak Ibu masuk, sabar, ya, Bu! Tunggu di sini saja!” kata gadis itu lagi.

“Biar saya tanyakan sendiri, kamu tenang saja! Kembali ke mejamu!” tegas Alisya menekan handel pintu lalu mendorongnya dengan kencang.

“Kamu?” Alisya mendelik tajam ke arah sang sekretaris.

*****

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yayu Tinah
yaaa istri gak curiga gimana keadaan juga memungkinkan buat curiga kok ya Deva juga Alena mencurigakan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 6. Café Seberang Kantor

    Bab 6. Café Seberang Kantor“Kamu?” Alisya mendelik tajam ke arah sang sekretaris. Gadis itu menunduk, menekuri lantai dengan hati yang berdebar.“Apa maksudnya ini? Kenapa ruangan Pak Dirut kosong? Di mana dia? Di mana tamu penting seperti yang kau sebutkan tadi? Di mana mereka? Apakah di toilet?” cecar Alisya menyerbu masuk ke dalam ruangan. Alisya memeriksa hingga ke toilet, namun tak menemukan siapa-siapa di sana. Dia juga mencari ke balik lemari tempat penyimpanan dokumen perusahaan, hasilnya juga nihil.“Di sini tak ada siapa-siapa, Deby! Ke mana Pak Dirut, ha?” teriak Alisya kebingungan.Deby masih menunduk. Ketakutan makin mendera. Sedikitpun dia tak menyangka kalau Alisya bakal datang ke kantor. Menurut keterangan Deva tadi pagi, Alisya tidak masuk kantor hari ini. Bila a

    Last Updated : 2022-04-19
  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 7. Wanita Dari Masalalu Deva

    Bab 7. Wanita Dari Masalalu DevaAlisya segera menyapu seluruh ruangan café dengan netra. Benar saja, sepasang mantan suami istri sedang bercengkrama di sudut sana. Sonya.Sesaat Alisya membeku di posisi berdirinya. Serasa tak percaya dengan apa yang disaksikan olehnya saat ini. Deva suami yang begitu dia percaya, ternyata menemui wanita lain di belakangnya. Lebih mengagetkan lagi karena wanita itu ternyata Sonya.Wanita dari masalalu suaminya. Apa artinya ini? Jadi, tadi malam yang Deva sempat salah sebut nama itu benar adanya? Bahwa ternyata memang sudah ada nama Sonya di hatinya? Kenapa? Bagaimana bisa wanita itu kembali hadir di hati Deva? Bukankah Deva sangat membenci Sonya?Alisya menatap lekat keduanya. Mata elang Deva terlihat begitu intens memandang wajah Sonya. Penampilan Sonya yang berubah setelah keluar dar

    Last Updated : 2022-04-19
  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 8. Jebakan Dalam Chat Mesra

    Bab 8. Jebakan Dalam Chat Mesra“Aku milik Mas Deva! Kita nikah, ya, Mas! Tolong miliki aku!” Sonya merengek seraya meneteskan air mata.“Maaf, Sonya. Tolong jangan menangis! Permintaanmu sangat berat untukku. Aku tidak bisa penuhi itu. Sebaiknya kamu pulang! Aku ada meeting setengah jam lagi,” bujuk Deva. Bujukan itu justru membuat tangis Sonya pecah.Alisya merasa sedikit lega mendengar jawaban Deva.“Jangan menangis, dong! Kamu tahu ‘kan watakku? Aku paling tidak suka melihat perempuan menangis. Kau tentu belum lupa itu!” sergah Deva mengingatkan Sonya.“Ya, aku akan coba untuk tidak menangis. Tapi aku sangat kecewa dengan jawaban kamu, Mas.”“Maaf, ini, hapus air matamu!” Deva mengulurkan beberapa lembar

    Last Updated : 2022-04-19
  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 9. Rahasia Sonya dan Ibu Mertua

    Bab 9. Rahasia Sonya dan Ibu Mertua“Ok, cukup! Angap saja chat mesra kalian sudah sampai ke aku!” teriak Alisya bangkit dari duduknya. Wanita itu berjalan menghampiri Deva dan Sonya yang sempat saling berebutan ponsel.“Alisya?” Deva menoleh ke arah Alisya. Wajah penuh emosi itu kini berubah tegang.“Kau … di sini?” pekik Sonya tak kalah kaget.“Ya, aku di sini! Senang bisa bertemu dengan kalian di sini. Terutama dengan Ibu. Apa kabar, Bu Sonya?” tanya Alisya kini berdiri tepat di hadapan keduanya. Tatapannya lekat di wajah Sonya.“Sejak kapan kamu di sini, Sya?” tanya Deva dengan suara bergetar.“Apakah itu penting?” sahut Alisya melirik Deva sekilas seraya tersenyum tipis.

    Last Updated : 2022-04-22
  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 10. Zina Lewat Chat Dianggap Biasa

    Bab 10. Zina Lewat Chat Dianggap Biasa“Alisya, kau di sini? Aku sudah memintamu jangan ke kantor hari ini, kan?” Alina, sang ibu mertua menatap nanar ke arah mereka. Wanita itu terlihat salah tingkah. Langkah kakinya tertahan seketika. Betapa dia juga sama terkejutnya. Semua yang dia rencanakan bersama sang mantan menantu kesayangan gagal total.Tetapi itu hanya sesaat. Wanita itu kini berdiri tegak dengan wajah sangar. Menatap ke Alisya tanpa rasa bersalah sedikitpun.“Ma, kenapa Mama bisa ke café ini juga? Dan Tasya?” Alisya masih tak percaya dengan penglihatannya.Alina yang dulunya teronggok lemah di kursi roda, kini telah kembali ke watak aslinya. Sejak Alisya resmi menjadi menantu, kasih sayang tak terhingga senantiasa Alisya curahkan kepadanya. Perawatan paling sempurna dia lakukan pada

    Last Updated : 2022-04-23
  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 11. Ancaman Alina

    Bab 11. Ancaman Alina“Mama Alisya …. Tungguin Tasya!”Alisya tercekat, Tasya mengejarnya. Langkah kaki Alisya terhenti seketika.“Mama, Tasya ikut pulang bareng Mama ….” Langkah kaki kecil gadis menjelang remaja itu terdengar kian mendekat.“Tasya! Sayang!” panggil Sonya dan Alina bersamaan. Mereka tersentak kaget. Keduanya segera mengejar Tasya. “Tasya! Tunggu!” Alina berteriak.“Sayang, ini Mama, Nak! Tasya …!” Sonya ikut berseru.Namun, Tasya tak peduli. Gadis itu menubruk Alisya, memeluk sang mama sambung dengan erat. “Ma, jangan tinggalin Tasya. Maaf, tadi pagi Mama udah berpesan agar Tasya pulang sekolah bareng Kek Dadang. Tapi, Nene

    Last Updated : 2022-04-24
  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 12. Big Bos Tertampan Tapi Arrogant

    Bab 12. Big Bos Tertampan Tapi Arrogant“Apa? Surat cerai untuk Alisya? Dari Mama? Mama yang menceraikan dia?” Deva terperangah.Alisya tak kalah kaget. Ucapan ibu mertuanya bagai petir menyambar di siang bolong. Tak ada lagi praduga-praduga. Ungakapan Alina adalh suatu kejelasan yang tak perlu diragukan lagi. Ini adalah jawaban dar semua tanda tanya yang berseliweran di benak Alisya. Ibu mertuanya ingin menyingkirkannya.“Maksud Mama, Mama ingin aku menikahi Sonya meskipun aku sudah memiliki Alisya? Mama ingin aku memiliki dua orang istri? Dan kalau Alisya tidak setuju, Mama akan menceraikannya?” ulang Deva menatap ibunya dengan mata membulat tajam.“Iya, kenapa? Apakah ada yang aneh dengan rencana mama ini?” Alina balas menatap tak kalah tajam. Sonya tersenyum samar di balik pung

    Last Updated : 2022-04-25
  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab. 13 Permintaan Maaf Ala Deva

    Bab. 13 Permintaan Maaf Ala Deva“Lepas! Aku jijik! Aku bisa muntah, awas!” sergah Alisya berusaha melepaskan diri.Namun di detik berikutnya, bibirnya tak lagi mampu berkata-kata. Mulutnya telah di sumbat secara paksa. Semakin Alisya meronta, semakin kencang Deva mengunyahnya.Terpaksa Alisya pasrah, diam itu lebih baik baginya sekarang.Di lantai tiga lif berhenti, seseorang hendak menggunakan lif juga, namun urung masuk saat melihat sang Big Bos ada di dalamnya. Telunjuk Deva segera menekan tombol. Lif kembali bergerak naik. Alisya membeku di dalam pelukan suaminya.Gerakan Deva melemah. Lumatan bibirnya berubah lembut, sangat lembut. Namun, Alisya hanya diam. Tak ada balasan sama sekali. Wanita itu sedang berjuang menekan rasa sakit di dalam hati. Meski s

    Last Updated : 2022-04-25

Latest chapter

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 195. Tamat

    Bab 195. TamatSidang ditutup, Alisya duduk lemas di bangkunya. Sidang pertama kasus perceraiannya ini terpaksa ditunda. Terggugat tidak menghadiri sidang. Entah Deva ke mana. Pengadilaan agama memutuskan sidang ditunda dua minggu mendatang.“Ayo, pulang, Ca! Nunggu apa lagi?” Bu Ainy menepuk lembut bahu Alisya.“Iya, Ibu pulang diantar Pak Arul, ya! Ica mau langsung ke kantor.” Alisya meraih tas lalu bangkit perlahan.“Iya, mungkin Deva sudah ada di kantor. Ibu menjadi mikir seribu kali untuk perceraian kalian ini.”“Ibu mikir apa? Kok sampai seribu kali?” tanya Alisya lemas, lalu berjalan keluar ruang sidang. Bu Ainy mengiring di sisinya.“Entahlah, yang jelas Ibu merasa sedih. Akhir-akhir ini Deva sangat berubah. Dia juga terlihat sangat pasrah. Ibu enggak tega, Ca. Apalagi Rena dan Tasya seringkali Ibu pergoki menangis berdua, diam-diam menelpon Deva. Sepertinya mereka juga sangat terpukul dengan rencana perpisahan kalian ini.”“Ya. Tapi itu hanya sebentar. Selanjutnya merek

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 194. Alisya Menolak Damar

    Bab 194. Alisya Menolak Damar“Naik apa, Pak Deva?” tanya Damar mengedarkan pandangan ke sekeliling halaman.“Naik ojek saja, Pak. Mari!” sahut Deva tersenyum, lalu melangkah cepat menuju gerbang. Dengan sigap Pak Arul membuka pintu gerbang untuknya. Deva berdiri sambil celingukan ke kanan dan ke kiri. Menunggu ojek yang melintas. Dia harus berhemat. Persediaan uang di dompet sudah semakin menipis. Untuk menyewa taksi terlalu mahal baginya saat ini.Damar dan Alisya menatapnya dengan tatapan miris.“Sebentar, Pak Damar!” ucap Alisya lalu berjalan menuju garasi. Buru-buru membuka pintu mobil, dan masuk ke dalamnya.“Mbak Alisya mau ke mana?” tanya Damar mengikutinya.“Sebentar,” sahut Alisya memundurkan Alphard putih itu, kemudian memutar pelan.Damar hanya menatap bingung, saat mobil itu melaju ke luar gerbang dan berhenti di dekat Deva yang masih menunggu ojek di sana.Pintu samping mobil terbuka. Alisya turun dan berjalan menghampirinya. “Bawa saja mobilnya! Besok pagi cepat d

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 193. Alisya Mulai Dilema

    Bab 193. Alisya Mulai Dilema“Papa mau ke mana?” Rena menghentikan langkah Deva. Mereka baru tiba di kota setelah melakukan perjalanan jauh ke desa Fajar. Deva berniat langsung pulang ke kontrakannya setelah memasukkan mobil ke dalam garasi.Alisya yang sudah berjalan masuk ke dalam rumah ikut menghentikan langkah, menoleh kepada putrinya di teras depan.“Papa pulang dulu, ya, Sayang! Udah hampir malam. Rena mandi, makan, lalu istirahat, ya!” sahut Deva setelah membalikkan badan menghadap gadis kecil yang kini berstatus sebagai putri majikan itu.“Jangan pergi! Papa udah janji sama Rena! Papa akan menjadi pengganti Papa Fajar! Papa udah janji enggak akan pernah pergi lagi! Papa udah janji enggak akan pisah lagi sama Mama! Papa udah janji enggak akan –““Rena! Masuk!” sergah Alisya menghentikan rengekannya.“Tapi, Mama! Papa mau pergi lagi! Papa enggak boleh pergi lagi! Rena mau sama Papa!” Rena tak menghiraukan. Dia malah nekat mengejar Deba, lalu memeluk lengan pria itu.“Rena, m

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 192. Jangan Jatuh Cinta Lagi, Alisya!

    Bab 192. Jangan Jatuh Cinta Lagi, Alisya!“Pak Deva, hati-hati nyetirnya, ya! Titip Mbak Alisya dan Rena!” titah Damar kepada Deva.“Baik, Pak.” Deva menjawab patuh. Meski cemburu menggigit hati, namun Deva berusaha mengerti. Alisya bukan miliknya lagi. Melainkan milik Damar sesaat lagi. Begitu perceraian mereka diputuskan oleh Pengadilan Agama.“Saya baik-baik saja, Pak Damar. Kalau Bapak sibuk, sebiknya tidak usah ke rumah! Selesaikan saja kasus Sonya!” Alisya berusaha menolak niat Damar secara halus.“Tentu, Mbak. Kasus Bu Sonya akan usut sampai tuntas. Kalau dibiarkan, dia akan tetap menjadi ancaman bagi ketenangan Mbak Alisya. Mbak tenang saja, ya!” Damar tetap berkeras. Alisya hanya bisa diam. Sudah beberapa kali dia mengusir pria ini bila datang ke rumhnya. Berkali sudah dia menunjukkan sikap bahwa dia sama sekali tak membuka hati. Bahkan dia juga sudah menjalin kerja sama dengan Luna, tunangan Damar. Namun, Damar tak surut juga. Pria itu selalu mencari cara dan alasan untu

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 191. Kehancuran Sonya di Tangan Sang Selingkuhan

    Bab 191. Kehancuran Sonya di Tangan Sang Selingkuhan“Aku gak selingkuh, Lex, beneran. Aku berani bersumpah, aku enggak mungkin suka sama supirku sendiri,” lirih Sonya membuat Alex makin geram. Tetapi dia tak boleh tunjukkan sekarang. Sonya harus dia taklukkan dulu.“Baik, Sayang! Aku percaya padamu,” ucapnya seraya memeluk wanita itu.“Kamu percaya padaku, Lex?” ulang Sonya melonjak lega. Ada harapan tumbuh di sanubarinya.“Iya, Sayang! Aku percaya. Maaf, jika tadi aku sempat berbuat kasar. Itu kulakukan karena aku sempat begitu cemburu buta. Aku terlalu cinta sama kamu, Sonya. Maafkan aku!”“Iya, Lex. Aku tahu. Aku juga cinta sama kamu. Aku tetap setia hingga detik ini. Aku mau nikah sama kamu. Kamu udah janji mau nikahin aku, kan, Lex?”“Iya, Sayang! Tapi secara siri dulu, ya! Kamu tahu aku belum bisa menceraikan istriku, kan? Meski begitu, kamu adalah wanita yang paling istimewa bagiku. Kau adalah ratuku, Sayang!”“Ya, udah. Nikah siri juga gak apa-apa. Tolong selamatkan aku, y

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 190. Polisi Mengejar Sonya

    Bab 190. Polisi Mengejar Sonya“Sakit, Lex! Ammpun …!” rintih Sonya saat Alex menghujamkan miliknya di bagian sensitif tubuh Sonya. Pria itu bergerak dengan cepat dan liar di atas tubuh wanita itu. Semakin Sonya merintih kesakitan, semakin kencang gerakannya. Kesakitan Sonya adalah hiburan baginya. Semakin kencang tangis Sonya, semakin terbang dia ke surga kenikmatan. Alex bagai kesetanan. Terbang semakin tinggi, hingga rintihan Sonya terdengar hanya sayup-sayup samar.Dan saat dia sampai pada pelepasan yang ke sekian kalinya, baru dia menyudahinya. Pria itu ambruk di samping tubuh telanj*ng Sonya denga peluh membasahi sekujur badan. Alex merasa harga dirinya kembali setelah dikhianati. Senyum penuh kepuasan tersungging di bibirnya.“Bagaimana, lebih hebat siapa? Aku atau supir kesayanganmu itu, hem?’ bisiknya seraya menggigit daun telinga Sonya.Wanita itu bergeming. Jangankan untuk bersuara, bernafas saja dia merasa sangat tersiksa. Sakit di sekujur tubuh terutama di areal kewan

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 189. Sonya Di Markas Alex

    Bab 189. Sonya Di Markas Alex“Terima kasih ya, Allah! Engkau telah mengembalikan Papa buat Rena. Semoga papa dan mama tidak pernah berpisah lagi, aamiin,” ucap Rena menengadahkan kedua tangannya ke langit, lalu mengusap wajah dengan telapak tangan setelah kata amin.“Sayang, ada yang mau mama bilang, tolong Rena dengar baik-baik, ya!” kata Alisya ingin menjelaskan kesalah pahaman putrinya.“Iya, Ma. Rena akan dengar.” Rena segera memasang wajah serius.“Begini sebenarnya, antara mama dan papa Deva, kami ….”“Maaf, Bu Alisya, tolong pikirkan dulu sebelum mengatakan apa-apa!” Deva memotong ucapan Alisya. Alisya tercekat. Bibirnya terkatup rapat.“Ingat, kita ke sini untuk menjemput Rena dan membawanya ke rumah sakit, bukan? Bagaimana perasaannya bila tahu yang sebenarnya, sedangkan kondisi Fajar tak mungkin kita tutupi darinya. Dia akan sangat kecewa. Tentang kita, kita bisa menunda menjelaskan padanya. Tapi tentng Fajar, kita harus jujur,” lanjut Deva lagi.Alisya menelan saliva. A

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 188. Binar  Bahagia Di Mata Rena

    Bab 188. Binar Bahagia Di Mata Rena“Beberapa personil akan menjemput Bu Sonya, Mbak Alisya mau ke mana sekarang?” tanya Damar mengiringi langkah Alisya keluar dari kantor polisi itu. Deva sengaja berjalan agak jauh, pria itu belum bisa berucap apa-apa pada Alisya. Rencana Sonya yang hendak melenyapkan Alisya masih sangat mengejutkannya, juga membuatnya merasa sangat bersalah pada Alisya.“Saya mau pulang, mau menenangkan diri dulu. Terima kasih atas bantuan Bapak, selanjutnya saya mau Sonya diproses segera. Hari ini mungkin dia gagal melenyapkan saya, tapi besok, bisa saja dia mengulanginya!” jawab Alisya langsung menuju mobilnya.Deva buru-buru membukakan pintu mobil untuknya. Alisya masuk dan menyenderkan tubuh lemasnya di sandaran kursi.“Baik, Mbak pulang dulu! Istirahat saja di rumah. Saya akan urus semuanya. Tolong nanti kirim nomor keluarga Pak Fajar, ya!” pinta Damar berdiri tepat di samping jendela mobil, pria itu melongokkan kepalanya ke dalam, ke dekat Alisya.Deva yang

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 187. Pengkuan Ayu di Kantor Polisi

    Bab 187. Pengkuan Ayu di Kantor Polisi“Saya ikut?” tanya Deva menunjuk dadanya. Alisya tak menyahut, dia langsung berjalan mendahului ke luar ruangan. Memberi instruksi kepada Deby lalu langsung menuju lif. Seperti orang bingung, Deva mengikutinya. Namun, saat Alisya menuju areal parkir, pria itu menghentikan langkah.“Bapak nunggu apa?” tanya Alisya kembali menghampirinya.“Eeem, saya lupa kalau saya sudah tak punya mobil. Maaf, saya naik taksi saja. Kita jumpa di kantor polisi. Saya duluan,” jawab Deva lalu melangkah pergi.“Maaf, Pak Deva! Pakai mobil saya saja!” Alisya menghentikannya. Deva berbalik. “Bapak yang nyetir!” titah Alisya menyodorkan kunci mobilnya.Ragu Deva meraihnya. Betapa harga dirinya serasa remuk redam. Akan lebih terhormat rasanya bila dia naik angkot saja, daripada menumpang di mobil mantan istrinya. Namun, ini adalah perintah dari sang Direktur Utama. Jika membantah, dia khawatir kehilangan pekerjaan.Dengan langkah berat dia berjalan menuju areal parkir VI

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status