All Chapters of Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali : Chapter 51 - Chapter 60

194 Chapters

Bab 51. Pengakuan Tasya

Bab 51. Pengakuan Tasya“Rena! Ini suara Rena, Rena ….” gugup Alisya demi mendengar pesan suara yang masuk ke ponselnya. Buru-buru dia menekan symbol panggil di layar.“Hallo …. Rena jawab mama, Nak! Di mana alamat Tante Intan, Sayang! Hallo …!” Alisya berulang-ulang memanggil nomor Intan. Namun, panggilannya tak tersambung. Ponsel Intan tak aktif lagi.“Rena … kamu baik-baik aja, kan, Nak! Kamu di mana? Mama mau peluk, tolong jangan trauma lagi, ya, Sayang! Rena … jawab telpon mama!” Alisya ngeracau, berulang-ulang memanggil nomor Intan di ponselnya.Deva masih berdiri kaku di posisinya. Suara Rena yang terdegar jelas di telinga masih belum bisa dia percaya. Rena bilang dia tak mau lagi pulang ke rumah, tak mau lagi ke sekolah, itu karena takut pada Tasya. Takut karena Tasya sempat menguncinya di toilet.Apakah ini bagian dari rencana Fajar untuk menyerang dirinya, dengan cara memfitnah Tasya? Lalu Fajar menyuruh Rena berkata dusta? Astaga Rena, kenapa kau mau mengikuti ide g
Read more

Bab 52. Deva Kalah Dalam Ancaman Fajar

Bab 52. Deva Kalah Dalam Ancaman FajarSuasana terasa begitu tegang di rumah kediaman Deva. Seluruh penghuni rumah larut dalam kegelisahan. Para ART tak luput dari kekalutan. Semua turut sedih akan kejadian yang menimpa Rena. Mereka sangat membenci perbuatan Tasya. Namun, tak ada yang berani menghujat.Tasya merasa kalau dia dibenci oleh seluruh penghuni rumah. Itu membuatnya merasa tidak nyaman. Gadis itu segera mengadu kepada Sonya dan Alina. Tentu saja kedua wanita itu membujuk dan membesarkan hatinya. Sonya berjanji akan segera datang setelah pulang kantor. Alina bahkan segera memanggil supir untuk mengantarnya ke rumah cucu kesayangan.Alisya berjalan hilir mudik di teras rumah. Tak sabar menunggu kepulangan Deva. Wanita itu sangat berharap Deva bisa menyelesaikan masalah ini dengan utusan Fajar. Bukankah selama ini Deva bisa menyelesaikan masalah apapun. Dengan uang dan nama besarnya, Deva dengan gampang mengatasi segalanya. Konon lagi hanya seorang Fajar.Alisya yakin, D
Read more

Bab 53. Rena Tak Mau Dijemput Alisya

Bab 53. Rena Tak Mau Dijemput Alisya“Talak aku sekarang! Aku akan keluar dari rumah ini dengan membawa Adante! Akan kurebut putriku Rena dengan caraku!” sergah Alisya balas menatap Deva dengan tak kalah tajam tajam.“Sampai matipun aku tak akan pernah menalak kamu! Camkan itu!” tegas Deva.“Kenapa, Mas? Pernikahan ini sudah tak sehat! Rumah tangga kita sudah tak layak dipertahankan! Aku sudah muak dengan semua kejadian ini!”“Aku sudah berusaha memaafkan kesalahanmu, Alisya! Aku akan lupakan kejadian waktu itu! Masih kurangkah menurutmu pengorbananku, ha?”“Aku tidak butuh maaf darimu, Mas! Itu sebab aku tak pernah minta maaf padamu. Sebab aku tidak bersalah! Buat apa aku meminta maaf! Tapi, itu tak penting! Aku hanya ingin keluar dari rumah ini! Aku ingin sudahi pernikahan ini!”“Tidak akan pernah! Jika kau tak ingin memperbaiki keadaan ini, terserah! Tapi jangan harap kau bisa melewati pintu pagar rumah ini! ingat itu!” pungkas Deva lalu masuk ke dalam rumah.“Baik, kalau kau tida
Read more

Bab 54.Permintaan Maaf Dari Deva

Bab 54.Permintaan Maaf Dari Deva“Maaf, Alisya. Rena sangat trauma ikut bersamamu. Kalau kau sayang pada Rena, berpisahlah dengan Deva, dan kembali padaku, hem?” kata Fajar agak berbisik.“Kembalikan hapenya kepada Rena! Aku belum selesai bicara!” kata Alisya ketus.“Sayang sekali, Rena tak mau lagi bicara. Dia tidak suka bila kau memintanya pulang. Kau tahu, dia sangat trauma karena perbuatan anak suami barumu itu. Anakku hampir mati ketakutan terkunci di dalam toilet. Belum lagi deraan mental yang dia alami selama ini. Maaf, Alisya, jangan pernah berharap putriku kembali ke rumah megahmu itu!”“Aku tidak mau dengar ocehamu, Mas! Aku mau bicara dengan Rena! Aku akan menjemputnya!”“Tidak bisa Alisya! Maaf!”“Bilang sama dia, aku tak akan membawa dia ke rumah ini lagi. Tolong katakan padaku, di mana aku bisa menjemput Rena!”“Apa? Kau … tak akan membawa Rena ke rumah itu lagi? Lalu, ke mana kau akan membawanya?”“Bukan urusanmu! Aku akan melakukan yang terbaik buat anak-anakku. Kat
Read more

Bab 55. Alisya Menjemput Rena

Bab 55. Alisya Menjemput Rena“Maaf, Mas! Sepertinya sudah terlambat. Aku tak bisa lagi!” gumam Alisya pelan. Begitu pelan, namun mampu membuat Deva bagai tersengat aliran listrik bertegangan tinggi.“Sya?” lirihnya dengan mata membola.“Aku sudah tidak tertarik untuk melanjutkan pernikahan ini. Aku minta maaf! Ibarat kata talak, sebenarnya Mas Deva sudah menjatuhkan talak satu untukku, saat memutuskan kita pisah ranjang waktu itu. Dan maaf sekali, aku tak mau lagi rujuk.”“Aku tidak pernah talak kamu, meskipun itu talak seperempat, Alisya! Aku tidak minta rujuk! Aku hanya meminta kita berbaikan!”“Mas telah memilih pisah ranjang denganku! Bagiku, itu sama saja dengan talak!”“Tidak, Sayang! Tolong jangan begini! Waktu itu aku emosi, sakit sekali hatiku saat melihat kau disentuh oleh Fajar! Tolong mengerti, Sya! Aku mohon!”“Aku tidak bisa mengerti lagi. Aku sudah memberi Mas Deva kesempatan selama ini. Sudah berjuta kali bahkan sampai tak terhitung. Lima tahun bukan waktu singkat.
Read more

Bab 56. Tendangan Alisya Menghajar Fajar

Bab 56. Tendangan Alisya Menghajar Fajar“Papa ….”Rena spontan memeluk pinggang Fajar. Wajah mungilnya yang tadi begitu riang seketika muram. “Papa, Rena enggak mau ikut Mama pulang! Suruh Mama tinggal bareng kita di sini aja! Ya, Papa! Boleh, kan, Pa, Mama juga tinggal di sini bareng kita?” lirihnya mendongah, menatap wajah Fajar penuh harap.“Boleh, Mama boleh tinggal di sini, Sayang! Masalahnya, Mama yang enggak mau. Coba Rena yang tanya tanya Mama, mau enggak dia tinggal di sini bareng kita!” jawab Fajar lembut.“Tuh, boleh, kok, Ma! Kita di sini aja, ya! Biar enggak dimarahi lagi sama Kak Tasya! Ayo, Mama! Kita bobok di kamar Papa Fajar! Kamarnya sempit, sih, tempat boboknya juga kecil! Papa bobok di lantai, Rena bobok di kasur. Kalau Mama tinggal di sini, Mama aja yang bobok di kasur, Rena enggak apa-apa, kok, bobok di lantai juga bareng Papa,” celoteh Rena panjang lebar. Dia tetap tak berani dekat dengan Alisya, khawatir Alisya nekat memaksanya pulang.“Sayang, Rena it
Read more

Bab 57. Maaf Untuk Deva

Bab 57. Maaf Untuk Deva“Maaf, Mas! Aku mau istirahat! Selamat malam!” ucap Alisya menutup pintu kamar.Deva tersentak, mematung di luar kamar. Ternyata Alisya belum mengijinkannya tidur sekamar. Alisya menguncinya dari dalam.“Mas Deva, sedang apa di situ? Mas butuh sesuatu?”Deva kembali tersentak. Kali ini lebih kaget lagi. Sonya sudah berdiri tepat di sampingnya, tanpa dia sadari. “Kamu? Kenapa masih di sini? Ini udah jam sebelas malam, lho? Kenapa tidak pulang?” tanya Deva dengan dahi mengernyit kencang.“Aku sebenarnya mau pulang setelah amkam malam tadi, Mas. Tapi Tasya merengek aja, aku gak dibolehin pulang. Dia minta aku sesekali nginap di sini,” jawab Sonya dengan santainya.“Kamu itu aneh, Sonya! Apa kata orang kalau tahu kamu tidur di rumah mantan suamimu. Tolong kamu pulang sekarang!” tegas Deva.“Aku enggak tega ninggalin Tasya, Mas. Seisi rumah ini menyudutkan dia. Jiwanya sedang tertekan. Ok, dia salah karena telah mengunci Rena di dalam toilet, tapi dia kan khilaf, M
Read more

Bab 58. Sentuhan Pertama Setelah Berbaikan

Bab 58. Sentuhan Pertama Setelah Berbaikan“Sya, beri aku kesempatan sekali lagi, aku mohon! Ya?” pinta pria itu semakin memelas.Alisya mencoba menentramkan jiwanya yang mulai gundah. Merayu hati lembutnya agar mau menerima kata maaf dari bibir sang suami.“Baiklah, tapi, tolong lepaskan pelukan ini!” ucapnya kemudian.Deva melonjak kegirangan. Sorot mata sayu berubah begitu berbinar, meski kedua mata elang itu mengembun di sudutnya karena menahan haru. “Terima kasih, Sayang!” ucapnya melepas pelukan, lalu mengecup dalam jemari Alisya.“Tidurlah di sini, jangan di sofa! Aku janji tak akan macam-macam!” ucap Deva segera menyisi, lalu menepuk kasur di sampingnya.“Baik. Besok pagi aku mau melihat sekolah baru Rena. Mas Deva tidak keberatan, kan? Aku enggak apa-apa, meski harus dikawal oleh salah seorang anggota kamu,” jawab Alisya langsung menodong dengan satu permintaaan yang begitu sulit untuk Deva kabulkan.Pria itu tercekat.“Aku hanya akan melihat dari kejauhan, dan kembali men
Read more

Bab 59. Akting Sonya Gagal Total

Bab 59. Akting Sonya Gagal Total“Aaaaauw …. Tolooooong …!”“Sonya, kenapa dia?” tanya Deva menahan kecewa.“Lihat dulu, Mas!” usul Alisya seraya mengancingkan kembali gaunnya yang sudah terbuka di bagian dada.Deva beringsut turun, lalu berjalan menuju pintu kamar dengan perasaan yang tak karuan. Pening di kepala menyerang, aliran darah sangat tidak normal. Beberapa saat lagi, hasratnya akan tersalurkan, Alisya juga sudah siap menerimanya. Namun, terpaksa semua tertunda. Dengan enggan dia membuka pintu kamar.Bik Iyah yang juga terbangun karena suara jeritan tadi datang tergopoh-gopoh.“Kamu? Kenapa kamu?” Deva tersentak kaget saat melihat sesosok tubuh perempuan tergeletak di depan pintu.“Sonya? Dia … kenapa, Mas?” Alisya terpaksa menghampiri juga.“Enggak tahu ini, kenapa dia tidur di sini?” sergah Deva bingung. “Eh, Sonya! Bangun! Kenapa kamu ini! Bangun!” Deva menyepak kaki Sonya.“Jangan kasar gitu, Mas! Biar aku yang lihat.” Alisya berjongkok. “Sonya! Kamu kenapa? Sonya! Ba
Read more

Bab 60. Ada Apa Dengan Perusahaan Haga Wibawa?

Bab 60. Ada Apa Dengan Perusahaan Haga Wibawa?“Aku duluan, ya! Majikanku akan diangkat menjadi manager keuangan jam sepuluh nanti, permisi!” ucap Fajar lalu pergi.Alisya tersentak. Manager Keuangan? Bu Mawar? Di Mana? Alisya segera masuk ke dalam mobil. “Ke kantor, ya, Pak!” perintahnya kepada Pak Dadang. Setengah jam perjalanan, mobil yang dikemudikan oleh sang supir memasuki areal parkir gedung perkantoran di mana kantor milik perusahaan sarung tangan itu berada.Para karyawan yang berpapasan dengan Alisya mengangguk sopan saat wanita itu memasuki gedung. Alisya langsung menuju lif. Beberapa orang pengguna lif langsung menyisi memberi kesempatan untuk sang nyonya direktur untuk memakai lif duluan.“Bareng aja, ayo, masuk!” Alisya berkata dengan ramah. Namun hanya dijawab dengan anggukan penuh kesopanan, Alisya sendirian di dalam.Namun, saat pintu lif hampir tertutup, seseorang meneriaki namanya.“Tunggu Bu Alisya!”Sontak Alisya menekan tombol, menahan pintu agar kembali terb
Read more
PREV
1
...
45678
...
20
DMCA.com Protection Status