All Chapters of Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali : Chapter 41 - Chapter 50

194 Chapters

Bab 41. Rencana Deva

Bab 41. Rencana DevaDeva menatap nanar pakaian yang menumpuk di kakinya. Pakaian miliknya, yang telah dicampakkan dengan begitu hina oleh Alisya. Betapa dia ingin meneriaki wanita itu. Bagaimana bisa Alisya memperlakukan pakaiannya seperti seonggok sampah. Namun lidahnya seketika kelu, demi menyadari apa penyebab kemarahan Alisya.“Aku meminta Bik Iyah, kenapa kau yang mengambilnya?” selidiknya dengan nada begitu dingin kepada Sonya.“Aku sudah mencari Bik Iyah, Mas. Tapi, aku tidak melihatnya. Jadi, aku inisiatif mengambilnya sendiri karena khawatir Mas telat ke kantornya. Tapi ternyata, Alisya sudah gila. Dia menamparku, menjambak rambutku, sakit, Mas!”Bukan merasa bersalah, Sonya malah mencari kesempatan untuk mencuri simpati Deva.“Sekarang tolong pergi!” tegas Deva tetap dingin.“Mas! Kenapa kau tidak marah pada Alisya, dia menghinamu dengan melemparkan pakaianmu seperti sampah! Ini rumahmu. Siapa dia berani berbuat begitu kasar padamu? Dia tidak menghargaimu, Mas!” sergah
Read more

Bab 42. Kedatangan Ibu Mertua

Bab 42. Kedatangan Ibu Mertua Alisya tengah menyuapi Adante. Meski dia tak diizinkan oleh Deva keluar rumah, wanita itu tetap berativitas seperti biasa di dalam rumah. Tak ingin mengurung diri di dalam kamar, apalagi menangis menyesali semuanya. Itu tak akan ada ujungnya.Selama Rena dan Adante masih bisa bersamanya, dia akan tetap bertahan. Seiring berjalannya waktu, dia pasti akan menemukan jalan. Mengakhiri pernikahan ini adalah tekatnya sekarang. Buat apa dipertahankan, kalau Deva tak pernah bisa berubah. Cukup sudah lima tahun dia berjuang. Alisya sudah sampai pada titik jenuh.Masalahnya sekarang adalah Deva sengaja menggantungnya. Entah apa maksudnya. Sedikitpun Alisya tak tahu kalau Deva sebenarnya masih sangat mencintainya. Tak ada sedikitpun niat pria untuk berpisah. Namun cemburu belum juga sembuh.Sebuah mobil mewah memasuki halaman. Alisya menoleh ke arah sana. Deg! Jantungnya seketika berdebar cepat. Itu mobil ibu mertuanya. Mau apa dia datang ke sini. Saat ini, set
Read more

Bab 43. Kesepakatan Alisya Dengan Alina

Bab 43. Kesepakatan Alisya Dengan Alina“Apa? Kau … kau setuju berpisah dengan Deva?” Alina mengernyitkan kening tak percaya.“Hem, kita sepahaman,” sahut Alisya tetap tenang.“Apa maksudmu kita sepemahaman, ha?”“Maksud saya, saya juga mau berpisah dengan Mas Deva. Sudah bolak-balik saya meminta talak, tapi dia menolak. Mama mau membantu saya?”“Kau minta talak?” sergah Alina tak percaya.“Ya, sudah berulangkali.”“Artinya kau …. Astaga? Artinya kau mengaku kalau kau benar-benar selingkuh dengan mantan suamimu itu?”Alina kebingungan. Jelas dia tahu kalau Alisya sebenarnya tak pernah selingkuh dengan siapapun. Pertemuan Alisya dengan Fajar di dekat gerbang sekolah waktu itu adalah rekayasa Sonya yang bekejasama dengan Fajar. Tapi, kenapa Alisya tak membantah? Kenapa dia tak membela diri, atau membersihkan nama baiknya, misalnya?Perempuan itu justru meminta pisah. Kenapa? Bukankah seharusnya dia sangat takut berpisah dengan Deva? Bukankah dia sangat mencintai Deva? Atau jangan-jang
Read more

Bab 44. Kembali Pulang

Bab 44. Kembali Pulang“Tiketnya sudah aku pesan! Tak perlu pesan lagi!”Alisya tersentak, wanita itu menoleh ke samping kiri. “Mas Deva,” lirihnya tak percaya.“Papa Deva?” Rena juga baru sadar akan kedatangan pria itu.“Papa jangan ikut! Nanti Kak Tasya marah! Kami mau pergi jauh, biar Kak Tasya enggak marahin Rena lagi. Rena sama Mama bukan pencuri. Kami gak nyuri Papa Deva, kok! Tapi, kalau Papa Deva ikut, Kak Tasya pasti tambah marah. Nanti dia bilang Rena dan Mama nyulik Papa Deva! Papa Deva jangan ikut, ya!”Ucapan Rena membuat kedua alis Deva saling menaut. Pria itu menatap Alisya penuh tanya, namun Alisya segera berpaling ke arah lain. Deva lalu berjongkok di hadapan Rena, menyamakan tinggi tubuh mereka.“Sayang, Rena dan Mama tak pernah mencuri Papa. Kak Tasya hanya bercanda, Sayang. Kita pulang sekarang! Kamu dan Mama tak akan pernah ke mana-mana!” ucap Deva mengelus kedua pundak Rena.“Enggak mau, Papa! Rena mau pergi aja sama Mama! Rena enggak mau pulang!” Rena berge
Read more

Bab 45. Perjuangan Sonya Untuk Deva

Bab 45. Perjuangan Sonya Untuk DevaAlisya masih mematung di ruang tamu, saat Sonya mengetuk halus pintu kamar tamu.“Mas, buka sebentar, ada yang mau aku sampaikan,” ucap wanita itu dengan suara lembut. Alisya terkesiap. Beraninya Sonya mengetuk pintu kamar suaminya. Apakah wajar seorang mantan istri mengetuk pintu kamar mantan suami? Andai saat ini situasinya bukan sedang perang dingin begini, pasti Alisya sudah menyeret perempuan itu keluar. Tapi apa daya, sedang pernikahan mereka pun sudah berada di ambang kehancuran, Alisya merasa tak perlu ikut campur.Yang penting sekarang baginya adalah, bagaimana cara membawa kedua anaknya keluar dari rumah ini. Bahkan hingga detik ini, Alisya tak punya jalan keluar.‘Apa yang harus aku lakukan sekarang?’ gelisah, batin wanita itu remuk redam. Perlahan dia bergerak menuju sofa, duduk lemas menatap putranya yang sedang tenggelam dengan permainan mobilannya.“Mas, buka bentar aja pintunya, aku mau nyampaikan pesan Pak Cahor tadi, lho, Mas.
Read more

Bab 46. Tawaran Sonya Untuk Fajar

Bab 46. Tawaran Sonya Untuk Fajar“Astaga! Kalian!” Alisya membeku di depan pintu menyaksikan pemandangan di sana. Sonya tengah meraba dada Deva. Sementara Deva terpejam, begitu menikmati sentuhan Sonya, yang dalam khayalannya adalah Alisya.“Alisya! Astaga! Ini … Sonya, kamu!” Deva tersentak kaget, spontan tubuh Sonya dia dorong kuat.“Mas!” protes Sonya lebih kaget dengan perlakuan Deva. Hampir saja tubuhnya terjerembab ke lantai. Untung dia segera berpegangan pada sudut nakas.“Terima kasih makanannya. Sekarang kamu pulang saja!” perintah Deva tegas.Alisya segera berpaling. Pikirannya campur aduk antara percaya, curiga, dan prasangka. Otaknya tak sanggup berpikir. Entah apa yang baru saja dilakukan oleh Deva dan Sonya.“Mammmmma …. mamma ….” Adante berjalan ke arahnya dengan dua buah mobilan di tangannya.“Adante? Sayang? Kamu dari mana?” Alisya menoleh.“Mobilannya meluncun jauh, Dante kejan, Ma. Mama … papa Bobok, ya?” Adante hendak masuk ke dalam kamar Deva.“Iya, Sayan
Read more

Bab 47 Tenggelam Di Dalam Kubangan Dosa

Bab 47 Tenggelam Di dalam Kubangan Dosa“Ya, aku kunci dulu pintunya!” Fajar bangkit dari kasur, lalu berjalan ke arah pintu. Dua buah kancing pintu dia geser, atas dan bawah. Pintu kamar kini tertutup rapat.Sonya menatap lekat tubuh tinggi Fajar. Benar, kalah jauh dengan fostur Deva. Fajar terlihat lebih kurus, kumal dan tak terawat. Kulitnya lebih hitam dari aslinya. Beban hidup dan pikiran ruwet membuat penampilan Fajar makin tak karuan.Namun, Sonya yakin Fajar pasti bisa memberinya kehangatan. Fajar pasti sangat tangguh di atas ranjang. Dia bisa menangkap jejak kejantanan dari bahasa tubuh mantan suami Alisya itu. Khayal liar Sonya makin mengembara. Dia yakin permainan kali ini pasti sangat berbeda dengan permainan Alex.Sonyalah yang akan menguasai Fajar, bukan dikuasai. Fajar membutuhkan dia, tentu Fajar akan memperlakukannya dengan sangat baik. Tidak seperti Alex. Bos preman itu selalu memperlakukan Sonya tak ubah barang. Sonya melayani juga bukan dari hati, tetapi sela
Read more

Bab 48. Rena Dikunci di Toilet Sekolah

Bab 48. Rena Dikunci di Toilet Sekolah“Baik-baik belajarnya ya, Non! Jangan ke mana-mana kelar sekolah, kakek akan menunggu di sini! Gak boleh pulang bareng siapapun selain kakek. Ingat pesan Papa dan Mama, kan?” Dadang melepas kedua putri majikannya pagi itu.“Baik, Kakek. Rena masuk kelas, ya?” sahut Rena lalu menyalam sang supir. Sementara Tasya sama sekali tak peduli. Dengan langkah angkuh dia berjalan ke arah gerbang sekolah.Dadang menghela napas panjang. Tasya sudah sangat berubah. Padahal dulu dia begitu sopan, ramah dan selalu menghargai siapapun. Alisya selalu mengajarkan kebaikan dan budi pekerti. Namun, sejak Sonya dan Alina mendekat, Tasya berubah total.“Semoga Non Tasya bisa kembali seperti dulu,” gumam Dadang sambil melajukan mobil kembali pulang.Rena berhenti di depan kelasnya. Menatap lurus ke arah rumah kecil di sudut halaman sekolah. Mengenang saat-saat indah dahulu. Biasanya pagi begini dia akan berlari ke rumah penjaga sekolah itu dengan wadah bekal di tanga
Read more

Bab 49. Ancaman Fajar

Bab 49. Ancaman Fajar Sonya tengah menyiapkan berkas-berkas yang diminta oleh Deva saat sebuah notifikasi pesan chat masuk ke dalam ponselnya. Segera wanita itu mengusap layar. Pesan dari Tasya putrinya.[Ma, Rena Tasya kunci di dalam Toilet sekolah, hehehe ….Tasya keren, kan Ma?][Oh, ya! Keren banget. Tasya memang anak Mama!]Sonya mengetik pesan balasan. Terkirim, namun tak berubah warna. Ponsel Tasya tak aktif lagi. Wanita itu lalu memutar otak. Dia harus memanfaatkan kesempatan langka ini. Segera dia menghubungi nomor Fajar.“Hallo, Mas! Mas Fajar di mana?” sapanya begitu ponselnya terhubung.“Ada apa, Sayang? Oh, iya. terima kasih yang tadi malam, ya? Tapi, maaf, aku belum dapat ide untuk mendekati Alisya. Sabar, ya, Sayang!” terdengar jawaban mesra dari seberang sana.“Iya, aku paham. Sekarang Mas posisinya di mana?”“Bu Mawar sedang arisan. Aku nunggu di mobil, kenapa, Sayang?”“Em, bagus kalau begitu! Mas Fajar izin sama Mama, bilang alasan apa, kek, gitu! Lalu, segera k
Read more

Bab 50. Pesan Suara Rena Kepada Alisya

Bab 50. Pesan Suara Rena Kepada Alisya“Apa? Tasya menganiayaya adik tirinya? Maksudnya Rena? Fitnah apa ini? Usir mereka!” perintah Deva.“Mereka punya buktinya, Pak. Tolong Bapak segera datang ke kantor, mereka menunggu!” nada suara Sonya terdengar sangat panik.“Siapa, mereka? Jangan cari masalah sama saya!”“Mereka dua orang. Satu pengacara dan satu lagi perwakilan dari komisi perlindungan anak.”“Apa? Siapa yang mengirim mereka?”“Sepertinya Pak Fajar.”“Fajar? Gembel itu berani menantang saya?”“Sepertinya Pak Fajar punya relasi orang hebat. Makanya Bapak cepat datang ke kantor, ya!”“Wah, ngajak ribut dia! Baik! Aku datang!”Deva menutup ponsel. “Cari tahu tempat tinggal si berengsek itu! Bawa Rena pulang! Segera!” perintahnya kepada anak buahnya.“Baik, Pak!” Empat orang pria berseragam safari segera bergerak pergi.“Kita pulang, aku harus bicara dengan Tasya sebelum ke kantor.” Deva menoleh ke arah Alisya.“Aku akan ikut cari Rena! Aku gak akan bisa tenang kalau Rena belum di
Read more
PREV
1
...
34567
...
20
DMCA.com Protection Status