Setelah Sepuluh Tahun Pernikahan 57Tuduhan Yang Tak Terbukti"Nggak ada salahnya hati-hati, toh kalau ada apa-apa juga kamu ngga bisa kerjain sendiri," ucapnya lembut. "Iya tapi jangan berburuk sangka lebih dulu sebelum tahu bagaimana sikap dan sifat seseorang," sanggahku. Aku tak ingin asal menuduh orang lain berbuat buruk sementara kita baru berkenalan. "Kamu memang polos," selanya. Mas Damar mendekat padaku lalu mengusap ujung rambutku asal. "Ck! Mas ihh!" kesalku. Namun yang bersangkutan malah tertawa puas. "Mbak sudah? Ditunggu Ayah, ini!" panggil ku pada Danisa saat Mas Damar berkali-kali melihat jam di pergelangan tangannya. Ia takut telat karena harus mengantar Danisa lebih dulu ke sekolahnya. Sementara ia sudah memiliki janji dangan seseorang di kantornya. "Nggak apa-apa, tunggu sebentar," sahutnya. Tak lama kemudian Danisa keluar dengan membawa tas sekolahnya. Ia lalu mengulurkan tangan padaku untuk bersalaman. Setelah mencium punggung tanganku Danisa berjalan lebih d
Baca selengkapnya