Share

Perhatian Seorang Menantu

Setelah Sepuluh Tahun Pernikahan 54

Perhatian Seorang Menantu

Mas Damar membanting pintu mobil dengan keras setelah ia masuk ke dalamnya. Aku terperanjat melihat tingkah kasar itu. Ia lantas membanting tangannya di atas setir dengan frustasi. Aku hanya mampu mehatapnya dengan hati diselimuti rasa takut.

"Bagaimana bisa aku diusir dengan cara seperti itu?!" dengkusnya kesal. Ia memijit keningnya dengan tangan kanannya.

"Maklum lah, Mas. Namanya juga orang lagi emosi. Baru kehilangan anak di usia yang sudah dewasa. Tentu tak mudah bagi seorang Ibu menerima takdir yang menyakitkan ini," jawabku. Aku sedang mencoba memposisikan diri sebagai Mama Sindy.

Bagaimana jika aku berada di posisi itu, belum tentu bisa menjadi lebih baik dari Mama Sindy tadi.

"Ancamannya itu perlu diwaspadai, Dek!"

"Orang kalau lagi marah apapun bisa diucapkan, Mas. Belum tentu terjadi juga. Jadi kita jangan asal percaya begitu saja!" pintaku padanya. Tak akan ada habisnya jika terus mempercayai ucapan orang ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status