Home / Pernikahan / Bukannya Udah Mantan? / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Bukannya Udah Mantan? : Chapter 101 - Chapter 110

152 Chapters

bab 101

Ceklek. suara pintu dibuka. Arana melebarkan matanya terkejut melihat siapa yang membuka pintu. "Halo Keysa. Apa kabar? Maaf lama baru bisa menjemputmu" sapa Rendra sambil tersenyum kepada Arana. "Rendra?" tanya Arana terkejut dengan ponsel masih menempel di telinganya. "Iya. Ini aku. Apa aku terlalu lama? Sampai membuatmu terkejut seperti itu" Rendra berjalan mendekat ke Arana dengan cepat mengambil ponsel yang Arana pegang. "Kamu mau apa?" tanya Arana setelah merubah mimik tegang wajahnya dengan wajah datar dan tenang.'Tenang Arana! Kamu harus tenang!' suara hati Arana."Mematikannya." jawab Rendra sambil menonaktifkan ponsel Arana. "Kamu pasti tidak ingin Saga menelfon mu kan?" jawab Rendra dengan tersenyum yang tidak luntur sejak masuk kamar Arana lalu melempar ponsel Arana ke atas tempat tidur. "Apa kamu nyaman disini?" tanya Rendra sambil mengamati Kamar yang Arana tempati."Iya. Aku nyaman disini" Arana menjawab dengan ekspresi datar. Pandangan Rendra berhenti pada foto
Read more

Bab 102

"Dan satu hal yang harus aku luruskan. Aku tidak pernah meminta kamu membatalkan pernikahanku tapi kamu sendiri yang berjanji, aku hanya menagih janjimu." terang Arana. Rahang Rendra mengeras, wajahnya memerah. "Jadi seperti ini rasanya" kata Rendra lalu tertawa keras. "Seperti ini rasanya di permainkan" teriaknya didepan Arana. Jantung Arana berdetak sangat cepat. Jujur dia takut tapi dia tetap mempertahankan ekspresi tenang dan datarnya agar tetap terlihat di wajahnya. "Banyak sekali perempuan yang aku jadikan mainan. Aku menyuruh mereka melakukan hal-hal bodoh. Setelah itu aku bilang kalau aku sama sekali tidak menyuruh mereka. Kamu tahu mereka semua menangis, memohon. Meminta agar aku memberi perintah dan akan mereka lakukan asalkan aku tidak meninggalkannya." Tanpa sadar Rendra menceritakan perbuatannya pada mantan-mantan kekasihnya selama ini.Rendra mendengus kesal "Demi kamu aku melakukan segalanya. Tapi apa balasan kamu keysa" bentak Rendra di akhir kalimat. Arana menut
Read more

bab 103 di bawa ke rumah sakit.

Door.. Terdengar suara tembakan dari halaman rumah. "Astaga" pekik Arana. "Siapa yang tertembak" Miranda panik. "Tetap disini!" perintahnya pada Arana, "Biar aku yang lihat" ujar Jordan berlari keluar.Karena merasa khawatir Arana tidak mengindahkan perintah Jordan dia ikut berlari keluar. Miranda hendak ikut menyusul tapi tidak tega meninggalkan Rendra yang sejak tadi hanya diam membatu. Langkah Jordan dan Arana terhenti ketika melihat Saga muncul di depan pintu."Arana kamu gak papa?" tanyanya saat melihat Arana berada dibelakang Jordan. "Mas Saga" seru Arana lega. "Alhamdulillah Mas gak papa" ucapnya bersyukur lalu memeluk Saga erat sambil menangis. "Jangan khawatir semuanya sudah aman" Saga mengurai pelukannya. "Aku takut Mas" Arana sempat berpikir buruk setelah mendengar suara tembakan. Arana merasa tubuhnya tiba tiba terasa lemah, perutnya sakit dan kepala pusing. Dengan Sigap Saga memegang tubuh Arana yang hampir terjatuh kemudian menggendong Arana membawanya duduk di
Read more

bab 104 kekecewaan Saga pada Mamanya

Arana menghela nafas panjang. "Mas Marah?" Saga membuang pandangannya keluar jendela kamar. Ada rasa sesak menyeruak dalam dadanya."Aku kecewa sama Mama. Aku tidak menyangka Mama bisa mengkhianati aku. Bahkan hampir membuat kita kehilangan anak kita" jawab Saga mengungkapkan perasaan nya. "Aku hampir tidak bisa bernafas melihat kamu kesakitan sambil memegang perut tanpa berkata apa-apa tapi air matamu terus mengalir dari kedua bola mata kamu." Saga mendengus "Pikiran buruk sudah berputar-putar di pikiranku. Membuat aku panik dan takut kehilangan kamu dan bayi kita." sambungnya sambil memegang tangan Arana erat. "Maaf sudah membuat Mas Khawatir" ucap Arana sendu. "Tidak. Bukan kamu yang harus minta maaf. Tapi aku yang salah karena tidak bisa menjaga kamu. Maafin aku ya sayang, karena lengah menjaga kamu." ucap Saga lalu menciumi pipi dan bibir Arana bergantian. "Iya." kata Arana sambil terkekeh karena Saga yang terus mengecupi wajahnya. "Sudah Mas." rengek Arana mendorong Saga. "
Read more

bab 105 sudah pulang dari rumah sakit.

Sudah sejak kemarin Arana keluar dari rumah sakit. Dia hanya perlu rawat inap selama 2 hari, setelah keadaannya membaik dokter sudah mengizinkan nya pulang, akan tetapi untuk bepergian naik pesawat dokter belum memberi izin. "Silahkan datang dua minggu lagi, nanti kita lihat apa kondisi ibunya sudah siap untuk berpergian naik pesawat" kata dokter ketika Saga menanyakan apakah kondisi Arana memungkinkan untuk berpergian naik pesawat. Sejak tiga hafi yang lalu Rendra sudah berada di Madrid. Di sana Rendra menjalani terapi untuk penyakit kejiwaannya di sebuah rumah sakit di kota Madrid. Miranda memutuskan untuk ikut menemani Rendra di sana. Dia ingin menebus semua kesalahan nya yang dulu kurang memperhatikan Rendra karena kesibukannya sebagai desainer dan pemilik butik ternama. Sebelum berangkat ke Madrid, Miranda sempat menjenguk Arana di rumah sakit untuk meminta maaf dan melihat kondisi menantunya yang baru di ketahui nya sedang hamil dari Ferdy. Dia sangat menyesal sudah membuat me
Read more

bab 106 pulang kembali.

Aku merasa dia bukan seorang ibu. Mana ada seorang ibu yang membenci anak yang dilahirkannya sendiri hanya karena bertengkar dengan suaminya. Bagiku dia hanya seorang wanita yang ditakdirkan melahirkan aku""Kamu membencinya?" Saga menatap Arana dalam. Seakan sedang menyelami pikiran Arana melalui matanya. "Sangat" jawab Arana singkat lalu tersenyum. "Makan yuk Mas, lapar" ajaknya sambil menarik tangan Saga. Saga menghela nafas, "Baiklah. Kita makan sekarang" jawab Saga lalu mengikuti Arana yang sudah berjalan didepannya. Saga tahu banyak luka yang Arana simpan rapi dihatinya. Arana tidak membiarkan siapapun untuk melihat luka yang di rasakan nya. Arana memang seperti itu, tidak ingin orang lain tahu rasa sakitnya. •••Hari ini Saga dan Arana beserta bi Sarti pulang kembali ke kota asal mereka. Setelah kemarin mereka memeriksakan kondisi Arana dan dokter memberikan izin untuk melakukan penerbangan. Tanpa menunggu lama Saga segera memerintahkan anak buahnya agar menyiapkan privat je
Read more

bab 107 Terpaksa berpisah.

"Tapi bukan berarti ibu mau menerima Saga" ujar Lastri tegas. "Kamu tinggal sama Ibu dan Bapak. Kami datang kesini untuk menjemput kamu Na." sambungnya. "Loh kok gitu Bu. Ini rumah suami aku Bu, sudah seharusnya akan tinggal disini." tolak Arana. "Kamu mau tinggal sama orang jahat seperti dia. Ibu tidak mau nanti kejadian kamu kegu.." "Bu!" tegur Jatmiko menajamkan pandangannya pada istrinya agar tidak melewati batas saat berbicara. "Bu. Mas Saga gak sejahat yang Ibu pikirkan" Arana membela suaminya. "Semuanya cuma salah faham Bu" "Kamu sudah lupa? sama janji kamu Na. Kamu sendiri yang bilang kamu tidak akan kembali bersama Saga." tanya Lastri dengan nada pelan, mempertanyakan janji yang Arana katakan dulu. "Tapi itu.." Arana tidak melanjutkan kalimatnya karena sentuhan tangan Saga di bahunya. "Saya tidak pernah berselingkuh Bu." kata Saga tegas. "Arana istri saya dan saya akan menjaganya dengan baik. Ibu tidak perlu khawatir." lanjutnya dengan memandang Lastri serius. Lastri m
Read more

bab 108 Alasan kemarhan Lastri 1

Sesampainya di rumah, Jatmiko meminta istrinya untuk mengantar Arana ke kamarnya yang ada di lantai Atas untuk beristirahat. "Isthatlah dulu. Nanti dibicarakan lagi." perintah Lastri yang langsung diangguki oleh Arana. "Ibu dan Bapak tidak ada niat buruk sama kamu. Kamu harus ingat itu ya" Lastri menggenggam erat tangan Arana. "Iya Bu. Arana percaya dan selalu ingat" jawab Arana sambil tersenyum membalas genggaman tangan ibunya. "Istirahat lah" kata Lastri sambil mengelus kepala Arana sayang, lalu beranjak keluar dari kamar Arana. Arana merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang dulu dia tempati. "Sudah lama sekali." gumamnya sambil menghirup aroma harum bantalnya.Sepertinya Lastri baru saja mengganti sprei dan sarung batalnya di kamar Arana. Arana baru saja hendak memejamkan matanya, terdengar ponselnya didalam tasnya bergetar. Sebuah panggilan masuk dari kontak 'My Husband'. Arana hanya menatap ponsel yang di pegang nya tanpa berniat menerima panggilan telfon dari suaminya itu.
Read more

bab 109 Alasan kemarahan Lastri 2

Lastri membeli 2 botol air mineral ukuran sedang dan satu botol ukuran besar juga beberapa bungkus roti rasa coklat kesukaan Arana. Setelah membayar Lastri segera kembali ke ruang rawat Arana karena khawatir jika Arana siuman dan merasa haus. Dia berjalan cepat dan sedikit berlari agar cepat sampai. Lastri mengernyit saat pintu kamar tidak tertutup rapat. Terdengar suara Rendra dan Saga sedang berdebat. "Berhenti berpura-pura jadi suami yang baik. Aku jijik melihatnya" suara Rendra menghentikan tangan Lastri yang hendak mendorong pintu. "Apapun yang aku lakukan bukan urusan mu!" kata Saga lalu menarik tangan Rendra "keluarlah. Arana tidak membutuhkan" "Lepas!" sentak Rendra. Karena penasaran Lastri mendorong pelan pintu kamar agar bisa mengintip kedalam. "Rendra, pergilah! Aku sangat lelah. Kumohon jangan buat masalah lagi." pinta Saga frustasi. "Kamu lelah karena membela wanita sialan itu. Wanita yang sudah mencelakai Keysa. Kenapa kamu tidak datang padanya lalu nikmati tubuh
Read more

baba 110 perjuangan Saga.

Arana sedang sarapan ketika terdengar suara pekikan ibunya. Arana mengernyit saat suara seseorang yang dikenalnya masuk ke gendang telinganya. "Mas Saga" gumamnya. Sudah satu minggu Arana tinggal di rumah Bapaknya dan sudah satu minggu ini juga setiap pagi Saga datang untuk menemui Arana. Saga berusaha menjelaskan dan membawa bukti video penhakuan Tania akan tetapi usahanya itu tak membuahkan hasil dia selalu di usir oleh Lastri. "Bu. Saya mohon izinkan saya bertemu Arana. Dia istri saya." mohon Saga sambil menakutkan kedua tangannya. Saga sudah tak perduli lagi dengan harga diri dan gengsinya baginya hal terpenting adalah bisa bersama istrinya kembali, jika perlu di bersedia bersujud dan mencium kaki ibu mertuanya itu. "Sekarang baru sadar dia istri kamu?" tanya Lastri yang seperti sebuah sindiran, "Kalau kamu sadar sudah punya istri harusnya kamu gak berpelukan dengan wanita lain ditempat umum. Kamu gak sadar kan sudah dilihatin banyak orang, ditempat umum aja kayak gitu apalagi
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status