Home / Pernikahan / DIKIRA MISKIN / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of DIKIRA MISKIN: Chapter 61 - Chapter 70

87 Chapters

61. Bab 61

DIKIRA MISKIN 61Geram rasanya melihat foto itu. Di sana terlihat dengan jelas Mas Wahyu tengah berhadapan dengan seorang wanita. Mereka terlihat sangat bahagia, tampak dari wajahnya yang tersenyum lebar.Dasar lelaki, istri di rumah mengurus anak, capek, dianya malah asyik berduaan dengan wanita lain. Awas saja kalau pulang, aku akan membuat perhitungan. Akan kuulek sampai lumat.Aku sudah tidak sabar rasanya menunggu kakak iparku itu pulang. Tidak berapa lama, terdengar deru sepeda motor berhenti di depan rumah. Itu pasti lelaki tidak tahu diri itu. Dengan amarah yamg menguasai dada, aku membuka pintu dan melihat keluar. Sesuai dugaanku, Mas Wahyu pulang, namun tidak sendiri melainkan dengan seorang wanita yang tadi kulihat ada di dalam foto. Oh my God, dia bahkan berani membawa pulang wanita tidak tahu diri itu. Ternyata benar kalau pelakor sudah merajalela, bahkan berani mendatangi rumah istri sah. Tanganku mengepal, gigi gemeletuk, segera kusisingkan lengan baju untuk menghadap
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more

62. Bab 62

DIKIRA MISKIN 62Melihat Mbak Ranti bangun dan berteriak, refleks tangan Mas Wahyu melepaskan pegangannya sehingga aku pun terjatuh. Aduh, tega sekali dia menjatuhkan bidadari cantik yang turun dari kayangan ini."Dia yang menggodaku, Ma," ucap Mas Wahyu tanpa mau membantuku untuk bangun.Aku meringis kesakitan, karena Mas Wahyu mendorongku cukup keras sehingga pantat ini membentur lantai yang keras, semoga saja tidak lecet."Adik enggak tahu diri, bisa-bisamya menggoda suamiku, mentang-mentang suami sendiri tidak punya kaki." Mbak Ranti mendorong tubuhku sehingga aku jatuh untuk yang kedua kali."Aduh, sakit, Mbak," ucapku kembali meringis kesakitan."Sakit mana dengan hati ini yang dikhianati oleh adik sendiri." Mbak Ranti semakin membabi buta, ia kembali menarik dan menjambak rambutku. Aku tidak terima dan balik menjambak rambutnya. Adegan jambak menjambak tidak terelakkan lagi."Cukup! Kenapa kalain malah bersikap seperti anak kecil gini?" Mas Wahyu melerai kami.Mbak Ranti kembal
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more

63. Bab 63

DIKIRA MISKIN 51Dengan lincah tangan ini membalas pesan dari Mas Wahyu. Bibir ini senyum-senyum sendiri saat membaca pesan dari kakak iparku itu. Padahal ia cuma bilang minta maaf karena tidak membantuku saat aku terjatuh tadi.Aku maklum, ia pasti tidak ingin Mbak Ranti salah paham dan membuatnya semakin marah. Hm, apa mungkin Mas Wahyu adalah salah satu anggota Ikatan Suami Takut Istri? Yang berbuat manis di depan istri, namun berubah jika berada di luar pengawasan? Aku tidak peduli. "Sayang, makanannya mana?" teriak Mas Ajun dari luar ruangan dapur.Aku menghela napas perlahan, ganggu saja. Dengan kesal, aku meletakkan ponsel dan berniat melanjutkan menggoreng telur yang sempat tertunda.Alangkah terkejutnya aku, saat mendapati teflon yang ada di atas kompor sudah mengepulkan asap. "Uhuk, uhuk, uhuk." Dengan tangan gemetar, aku mematikan kompor, terlambat satu detik saja bisa meledak. Ruangan dapur kini sudah dipenuhi asap yang mengepul. Aduh, gara-gara berbalas pesan dengan Ma
last updateLast Updated : 2022-05-31
Read more

64. Bab 64

DIKIRA MISKIN 64Back to POV Antika"Alhamdulillah, resto cabang yang ketiga semakin maju. Ini berkat kamu, Sayang," ucap Mas Yudi seraya mengusap pundakku dengan lembut. "Ciee, sekarang sudah panggil sayang-sayang. Kenapa enggak dari dulu panggil begitu biar kayak orang-orang itu," celetuk itu yang tengah menyisir rambut Sasya dan hendak menguncirnya."Refleks aja, Bu?" Mas Yudi nyengir."Lanjutkan saja panggilan sayang itu. Istri seperti Antika memang pantas bukan hanya dipanggil sayang, tapi harus disayang betulan," ucap ibu."Ih, Ibu apaan, sih?" Mukaku merah karena malu."Mas Yudi hanya memanggil sayang hanya saat di rumah saja kok, Bu. Kalau di luar ya, enggak," ucapku seraya berjalan mendekati Sasya dan membawanya dalam pangkuan."Di luar memanggil sayang juga enggak apa-apa. Biar terlihat romantis sebagai pasangan suami istri," ucap ibu dengan menautkan jempol dan jari tengah membentuk huruf 'O'"Malu, Bu," kata Mas Yudi."Kenapa mesti malu. Kalian, kan sudah sukses dan puny
last updateLast Updated : 2022-05-31
Read more

65. Bab 65

DIKIRA MISKIN 65"Mas Wahyu, ayo katakan sekarang juga. Talak aku sekarang, Mas!" Mbak Ranti menggoyangkan lengan Mas Wahyu meski air matanya terus saja luruh di pipinya."Enggak. Aku enggak mau mengucap kata terlarang itu," jawab Mas Wahyu."Kenapa? Kamu takut kalau berpisah denganku akan menggelandang di jalanan!" ucap Mbak Ranti sinis."Itu tidak mungkin akan terjadi. Meski aku tidak punya rumah, tapi aku punya pekerjaan tetap. Aku hanya tidak mau anak-anak menjadi korban," kata Mas Wahyu."Pokoknya aku tetap ingin pisah denganmu, Mas. Sekian lama aku pendam penderitaan ini, namun aku sadar, kesabaran itu ada batasnya," ucap Mbak Ranti."Penderitaan? Penderitaan mana yang Mbak Ranti maksud?" Mulut ini tidak tahan lagi untuk bertanya karena penasaran."Baiklah, sepertinya memang sudah saatnya aku jujur dengan keadaan rumah tanggaku yang sebenarnya," ucap Mbak Ranti sambil sesekali menghela napas panjang."Mas Wahyu tidak pernah menghargaiku sebagai seorang istri. Dia tidak pernah ma
last updateLast Updated : 2022-05-31
Read more

66. Bab 66

DIKIRA MISKIN 66Ibu masih terduduk lemas mengetahui kenyataan yang ada. Air matanya ia biarkan luruh begitu saja membasahi pipinya. Sesekali tangan keriputnya mengusap bulir bening yang terus mengucur tiada henti.Mbak Ranti masih menatap Mbak Wiwid dan Mas Wahyu dengan tatapan nyalang. Tangannya mengepal, rahangnya mengeras, serta gigi gemeletuk menandakan bahwa ia benar-benar marah dengan dua orang di hadapannya itu.Ucapan Mbak Ranti yang disertai guntur, membuatku takut, jika ucapannya menjadi kenyataan. Bukankah do'a orang yang teraniaya akan terkabul?"Apa kamu bilang, Mbak? Aku dan Mas Wahyu tidak akan hidup bahagia? Mbak pikir aku akan takut dengan ucapan kamu itu? Ucapan yang keluar dari mulut orang jelek seperti Mbak Ranti tidak mungkin akan menjadi nyata," ucap Mbak Wiwid disertai tawa lebar dan tangan menggandeng lengan Mas Wahyu."Jangan pikir ucapanmu itu akan menyurutkan langkahku untuk meninggalkan kamu dan menikahi adikmu ini," timpal Mas Wahyu juga dengan tertawa le
last updateLast Updated : 2022-05-31
Read more

67. Bab 67

DIKIRA MISKIN 67Meski kesal, tapi aku tetap kasihan juga dengan Mbak Wiwid yang harus kehilangan uangnya. Mungkinkah hukum tabur tuai juga mulai berlaku padanya?"Bagaimana ini, Mas?" tanya Mbak Wiwid pada Mas Wahyu.Wajahnya mendongak dengan tatapan memelas pada lelaki yang telah ia rebut dari kakak kandungnya itu."Bagaimana apanya?" sahut Mas Wahyu."Kamu tidak akan ninggalin aku, kan, meski aku tidak punya uang?" tanya Mbak Wiwid lagi."Enggak dong, Sayang. Aku kan masih bekerja." Mas Wahyu tersenyum.Ia mendekati Mbak Wiwid dan mengusap pundaknya dengan lembut."Benar, Mas?" Mata Mbak Wiwid berbinar."Iya, Sayang," ucap Mas Wahyu dengan mengedipkan mata."Terima kasih ya, Mas," ucap Mbak Wiwid.Mbak Wiwid kembali menyenderkan bahunya di lelaki berkumis tipis yang belum berstatus sebagai suami tetsebut."Aku mencintai kamu bukan karena uang yang kamu miliki, tetapi karena memang dari sini." Mas Wahyu memegang tangan Mbak Wiwid dan meletakkan di dadanya.Oh my God. Apa-apaan ini?
last updateLast Updated : 2022-05-31
Read more

68. Bab 68

DIKIRA MISKIN 68"Ada apa ini? Oh, ada Wiwid?" ucap ibu tiba-tiba muncul. Beliau baru bangun dari istirahat siang.Tangan ibu terulur, berharap Ranti segera meraih dan menciumnya dengan takzim, tetapi tangan ibu ia biarkan begitu saja."Wid, kamu enggak kangen sama ibu?" Dahi ibu berkerut saat saat melihat Mbak Wiwid tidak meresponnya, padahal dari sorot matanya aku tahu kalau ibu sangat merindukannya. Ia pasti ingin memeluk anak yang ia lahirkan itu. Walau bagaimanapun juga ia adalah anak yang sangat disayanginya."Untuk saat ini aku hanya merindukan Mas Wahyu ini. Makanya aku sudah tidak sabar untuk segera bersanding di pelaminan," kata Mbak Wiwid. Tangannya kini mengusap lengan lelaki berkumis tipis itu.Ibu menghela napas perlahan dan menurunkan uluran tangan yang diabaikan Mbak Wiwid."Wid, kalian itu belum sah." "Aku tahu, Bu. Yang penting kami sudah sama-sama single, jadi tidak akan ada yang keberatan jika kami lengket seperti ini," ucap Mbak Wiwid. Kini ia malah menyandarkan
last updateLast Updated : 2022-05-31
Read more

69. Bab 69

DIKIRA MISKIN 69Semenjak anak-anak berada di rumah ini, aku tidak pernah sekalipun mendengar mereka memanggil Mas Wahyu atau ayahnya. Itu menjadi salah satu bukti bahwa mereka memang tidak dekat dengan sosok ayahnya itu. Selama itu pula Mas Wahyu tidak pernah menanyakan anak-anak meski hanya melalui telepon Mbak Ranti benar, suaminya adalah tipe orang yang cuek dan tidak pernah dekat atau tidak mau tahu dengan urusan anaknya. Saat melihat ayahnya datang pun, baik Nina atau Fia tidak ada yang bersemangat menyambutnya. Hm, pantas Mbak Ranti menerima begitu saja tantangan Mas Wahyu untuk menceraikannya."Mas, kamu tidak mau peluk atau apa gitu sama anak-anak?" tanyaku saat pasangan puber kedua itu berpamitan."Yang ingin kupeluk hanya satu, yaitu kekasihku, pujaanku--Wiwid," jawab Mas Wahyu. Ia melirik wanita yang ia sebut pujaan hatinya itu."Ingat ya, Mas. Kamu masih punya tanggung jawab untuk menafkahi anak-anak dan jangan lupa perabotan yang sudah dijual itu kamu ambil kembali!" k
last updateLast Updated : 2022-05-31
Read more

70. Bab 70

DIKIRA MISKIN 70Kami berjalan beriringan. Aku menggendong Sasya dan Mbak Ranti menggendong Fia. Suasana belum begitu ramai dan acara belum dimulai karena kami datang lebih awal dari undangan. Mbak Wiwid pasti tengah menunggu kedatangan Mas Yudi. Ya, mau tidak mau, dia lah yang akan menjadi wali nikahnya nanti karena bapak sudah meninggal dan Mas Yudi adalah satu-satumya saudara laki-laki di sini.Aku sudah membayangkan kalau pesta pernikahan Mbak Wiwid mewah sesuai dengan kartu undangan yaang bertulis dengan tinta emas, tapi ... Kami memasuki tenda yang sudah terpasang rapi dengan aneka makanan yang sudah berjejer di atas meja. Seketika mata ini berembun melihat kenyataan pernikahan kakak iparku ini? Bagaimana tidak? Mbak Wiwid mempunyai saudara kaya seperti Mas Yudi, tetapi menggelar acara pernikahan sesederhana ini. Ini bukan salah kami, semenjak aku menolak untuk menyediakan makanan secara gratis dan dia menawarkan jasa endorse, Mbak Wiwid tidak pernah mau menghubungi kami lag
last updateLast Updated : 2022-05-31
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status