Share

67. Bab 67

DIKIRA MISKIN 67

Meski kesal, tapi aku tetap kasihan juga dengan Mbak Wiwid yang harus kehilangan uangnya. Mungkinkah hukum tabur tuai juga mulai berlaku padanya?

"Bagaimana ini, Mas?" tanya Mbak Wiwid pada Mas Wahyu.

Wajahnya mendongak dengan tatapan memelas pada lelaki yang telah ia rebut dari kakak kandungnya itu.

"Bagaimana apanya?" sahut Mas Wahyu.

"Kamu tidak akan ninggalin aku, kan, meski aku tidak punya uang?" tanya Mbak Wiwid lagi.

"Enggak dong, Sayang. Aku kan masih bekerja." Mas Wahyu tersenyum.

Ia mendekati Mbak Wiwid dan mengusap pundaknya dengan lembut.

"Benar, Mas?" Mata Mbak Wiwid berbinar.

"Iya, Sayang," ucap Mas Wahyu dengan mengedipkan mata.

"Terima kasih ya, Mas," ucap Mbak Wiwid.

Mbak Wiwid kembali menyenderkan bahunya di lelaki berkumis tipis yang belum berstatus sebagai suami tetsebut.

"Aku mencintai kamu bukan karena uang yang kamu miliki, tetapi karena memang dari sini." Mas Wahyu memegang tangan Mbak Wiwid dan meletakkan di dadanya.

Oh my God. Apa-apaan ini?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status