Home / Romansa / Oh...Jandaku tersayang. / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Oh...Jandaku tersayang.: Chapter 81 - Chapter 90

179 Chapters

81. Tak ingin membuat cemas

'Kau masih peduli padaku Een..Aku tahu, cintamu tidak mungkin secepat itu menghilang.' Pikir Bagas dalam diam, ketika melihat wanita itu berjalan semakin mendekat kearah ranjang. Membayangkan kenyataan tersebut, tanpa sadar sebuah senyum tersembul di bibir Bagas. "Tidak perlu, sebentar lagi juga dokter akan datang untuk melakukan pemeriksan." Jawabnya tenang. "Baiklah. " Angel menarik salah satu kursi yang berada tak jauh dari sana, dan membawanya lebih mendekat ke tepi ranjang, sebelum mendudukkan tubuh seraya kembali berkata. "Bagaimana ini bisa terjadi?, bukankah seharusnya Mas berada di kota S?." Mendengar pertanyaan tersebut, senyum Bagas sedikit memudar dan sekilas resah serta kecewa melintas. "Aku datang dua hari yang lalu, maksudku setelah dari kantor kemarin aku langsung balik ke sini sore harinya." Bagas mengingat bahwa wanita di sana tengah marah untuk diri sendiri. Oleh karena itu tidak menyebutkan bahwa ia tidak kembali ke kota S ketika menjelang malam dan justru m
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

82. Cantika, ayah dan ibu.

"Bisakah kita kembali seperti dulu?, beri satu kesempatan lagi untuk kita Een.....bisakah?." Mata Angel menggeliat sejenak, benar inilah akhirnya dan wanita itu sudah menebak sejak awal jika memutuskan untuk datang. Angel bukan tak bisa menebak arah dari ujung keputusan yang di ambilnya dengan datang memberikan perhatian kepada Bagas. Sudah barang tentu, pria tersebut akan menjadi kembali yakin tentang kemungkinan baik diantara keduanya. Angel masih melihat sosok di depannya dengan lekat ada kenangan indah diantara kisah hidupnya bersama sosok ini dulu. Bukan hanya sekali, namun lebih dari berkali-kali kebaikan hadir diantara mereka, termasuk kebaikan hati keluarga Pambudi untuknya. Namun, manusia terkadang adalah sosok yang sangat baik dalam fotocopy sejarah, ia akan mampu mengingat apapun dalam setiap detil hidup ini, khususnya hal buruk serta luka. Namun entah mengapa untuk luka dalam pengkhianatan kepercayaan dan cinta diantara dirinya dan Bagas, adalah keberadaan yang palin
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

83. Melakukan yang sama.

"Mengapa harus menunggu lain waktu, katakan saja bahwa kau memang telah mengurus perceraian kita saat ini." Angel memang sedang berusaha menyisihkan waktu untuk mengajukan gugatan cerai, namun itu masih belum di laksanakan. Akan tetapi, melihat dan mendengar perkataan dari Bagas, ia kembali menyesali perkataannya beberapa waktu lalu yang bersedia untuk memikirkan kembali. "Aku memang berniat untuk melakukannya mas, bagaimanapun kita bukanlah pasangan sehari dua hari saja, dan selama ini kelurga pambudi juga sudah ku anggap seperti keluargaku sendiri." Angel berusaha menekan rasa tidak nyaman, serta kecewanya dalam-dalam. Baginya, mungkin sekaranglah saat yang tepat harus mengatakan apa yang telah ia putuskan. "Karena inilah aku ingin mempertimbangkan lagi tentang hubungan kita selama ini, hubungan yang telah memberiku kenyamanan keluarga, serta kepedulian orang tua yang telah lama tak kumiliki." Melihat nada suara yang sendu dan dalam itu, Bagas tidak menyela. Pria itu mulai ber
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

84. Bicara dengan Alien.

"Jika aku juga bersama pria lain, mungkin mas akan mengerti apa dan mengapa keputusan ini kuambil." Angel merasa kesal dengan pemikiran dan pemahaman Bagas yang di rasanya tidak masuk akal. Sebaik apa dan sejelas apa ia berusaha menjelaskan, pria tersebut tidak bisa mengambil poin pentingnya. Seolah ia tengah berbicara dengan sosok lain yang berbeda dimensi. Iya, mungkin Bagas tengah berperan menjadi alien asing, yang tidak dapat memahami bahasa manusia. Dan mungkin jika dirinya menjadi Alien juga, atau makhluk yang sama dengan sosok itu, segalanya akan menjadi mudah. Dan di sini itu berarti, Angel harus menjadi sosok wanita penghianat, agar bisa masuk ranah dunia Bagas. Akan tetapi apa yang di ucapkan oleh Angel dengan nada kekesalan barusan, justru memicu sesuatu yang baru. Bagas yang tengah berada di atas ranjang, dengan cepat meraih tangan Angel dan menariknya dengan kasar, sembari berseru. "Coba saja, kalau kau berani." Mata Bagas menyiratkan amarah dan ancaman yang nyat
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

85. Kesatuan raga.

"Een...kita belum selesai bicara Eeen...." Angel tidak menghiraukan panggilan Bagas, ia justru dengan santai membaringkan tubuh pada kursi. 'Bicara saja dengan punggungku.' Ucapnya dalam hati, ia tahu bahwa saat ini Bagas masih menatap kearahnya, lebih tepatnya kearah punggung. Angel bukan sosok yang bisa bersabar dengan mudah. Baginya menahan kegeraman dalam hati, serta menyaksikan kepura-puraan bodoh dari Bagas, telah membuat wanita itu jengkel hingga ke ubun. Menyesalkah ia datang kesana?. Kedatangannya kali ini tidak dapat di kategorikan ataupun di tentukan dalam penyesalan ataupun tidak. Bagi Angel kedatanganya kesana hanya demi status yang masih sah menjadi istri pria tersebut, atau juga demi masa lalu serta kebaikan keluarga Pambudi yang begitu tulus kepadanya. Jadi sebesar apapun rasa jengkel yang ada, ia akan tetap datang, bahkan mungkin dapat di katakan harus datang. Sesungguhnya bukan semerta-merta demi kasih sayang keluarga itu saja, namun lebih spesifik untuk meng
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more

86. Konyol.

"Apakah aku telah sampai pada tahap mencintai wanita itu sebesar ini?, dan haruskah ia memiliki kecemburuan?." Pertanyaan tersebutlah terus bergulir dalam pikirkan Handoko. Banyak gambaran kenangan saat mereka masih kecil dulu, bermain, bercanda dan berpisah lantaran keluarganya pindah ke kota lain. Pria tersebut juga mengingat pertemuan pertamanya kembali beberapa hari yang lalu, meski itu bukan kejadian yang menyenangkan namun ia mensyukurinya sekarang. Pikiran Handoko kembali melayang pada kontrak kerja hasil budidaya Anggara untuk Angel, hingga di sini tanpa sadar wajah tampan itu menampilkan binar cerah dengan bibir yang melengkungkan senyum. Namun senyum itu tak berlangsung lama ketika bayangan klise di pagi hari ketika menjemput Angel sebelum berangkat melakukan perjalanan bisnis, tubuh gagah Handoko terhenyak secara reflek. Sebuah gambaran terlintas jelas di benak Handoko, dan itu membuatnya sedikit merasakan desir kuat. "Gila!." Pekiknya sedikit keras. Pria tersebut se
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more

87. Sebulan.

"You are mine, i won't let go of you." Ucap Anggara, di tengah desahannya. "Yes, I am your's to night." jawab WM dengan wajah menggoda. Entah sejak kapan, Anggara mulai memperlakukan sosok partner adu kungfunya dengan kelembutan ektra. Bahkan, pria tersebut juga selalu menyebut sosok di bawahnya dengan nama Angel. Entah itu karena merasa yakin tidak ada yang akan mengetahui tindakan tersebut atau memang tidak menyadarinya, Anggara jelas menyebut nama calon janda sekretarisnya. Yang jelas akhir-akhir ini ketika merasa kesal terhadap Angel, ia akan melakukan adu tos dengan cara baru ini dan lebih anehnya lagi hal itu cukup efektif untuk meredakan kemarahannya. Anggara kembali masuk ke kamar mandi sekitar pukul 8 pagi, ia menghabiskan hampir 20 mentan di sana, sementara sosok di atas ranjang kini terlelap ke alam mimpi. Padahal seharusnya ia harus berbenah diri dan meninggalkan hotel pagi ini, namun justru tengah menikmati buaian kasur hangat kamar Anggara. Dan ketika Angg
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more

88. Lintah.

"Bahkan untuk satu hari lagi, kau sudah tidak pantas. Cepat ambil uang itu dan enyah dari hadapanku." Wajah di atas ranjang berubah dari yang centil menggoda, menjadi muram serta kesal. Namun yang paling mencolok justru keterkejutan besar. Bagaimana, ada orang tega mengatakan kekasaran itu, untuk sosok lemah lembut nan menggoda dengan tubuh polos di sana. Membayangkan gairah serta pergulatan semalam, wanita itu tak habis pikir, mengapa perubahannya sungguh drastis. Hah...apa yang tidak bisa terjadi jika sosok yang di hadapi adalah Anggara, semalam tiga kali menjamah tubuh yang sama sudah dalam kategori luar biasa, dn sekarang seolah jijik bahkan jika untuk mendengar rayuan manis dari sosok yang sama. 'Sialan...semalam bahkan hingga pagi menyanjungnya ibarat seorang Dewi(Angel)?, siapa juga yang terus meraba serta menikmati sangkar madu tubuhku?.' Wanita itu ingin melontarkan perkataan tersebut tepat di wajah tampan sosok di depannya. Dari raut wajah itu jelas tak percaya, ata
last updateLast Updated : 2022-07-06
Read more

89. Butuh dan benci.

"Sial...sial......Dia tidak terpengaruh sama sekali." Umpatnya kesal di bawah kran air, wanita itu juga sedikit bingung dengan perubahan drastis Anggara. Tanpa sadar ia mengigit ujung kuku jempol kiri dengan mata yang terus berkilat, sembari memikirkan sesuatu yang sulit untuk di lepas dengan mudah. Mengingat kejadian semalam, wajah tampan, antusias bahkan juga mudahnya Anggara mengeluarkan segepok uang, ia tidak ingin melepas sosok di begitu saja. Tapi apa yang bisa di perbuat, bahkan menawarkan diri lagi itupun sudah di tolak. Wanita dibawah pancuran masih termenung dengan pikiran yang berkecamuk, hingga sebuah suara menghentak kesadarannya. "Percepat semuanya." Anggara. Sebuah suara dari luar kamar mandi menyambangi kedua telinga miliknya, mau tidak mau wanita di bawah pancuran harus bergegas menyelesaikan acara bersih-bersih diri secepat kilat. Tak membutuhkan waktu lama sepuluh menit saja telah membawa tubuh polos disana keluar dari kamar mandi, meraih setiap pakaian milikny
last updateLast Updated : 2022-07-06
Read more

90. Menginginkannya.

"Kau tak jauh berbeda, bahkan nilai nominal yang tertera di keningmu jelas terlihat." Anggara bergumam ketika melihat punggung wanita itu melangkah keluar. Dalam kegemilangan yang diraih sepanjang hidupnya selama ini, Anggara memang tampak indah dan bersinar diantara semua pria di lingkungan kelas atas, namun siapa yang tidak mengenalnya sebagai pria dingin dan tak berperasaan di kehidupan pribadi. Hal ini telah lama di ketahui semua orang dalam basis lingkup pergaulannya selama ini, bukan hanya satu atau dua wanita kalangan atas yang belum pernah dia sentuh, mungkin dalam prosentase yang ada hampir 80 persen wanita muda di lingkup tersebut pernah bersamanya, dan yang tersisa bukan berarti mereka tidak menginginkan bersama pria tersebut, namun lebih ke arah mereka tidak di inginkan atau mungkin belum ada kesempatan. Akan tetapi, memang ada beberapa diantara mereka yang memang memiliki prinsip serta kekasih pujaan hati, meski hanya bisa di hitung dengan jari. Ruangan menjadi henin
last updateLast Updated : 2022-07-06
Read more
PREV
1
...
7891011
...
18
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status