Home / Romansa / Oh...Jandaku tersayang. / Kabanata 61 - Kabanata 70

Lahat ng Kabanata ng Oh...Jandaku tersayang.: Kabanata 61 - Kabanata 70

179 Kabanata

61. Berkesan?.

"Lihat saja, sejauh apa kau akan bertindak malam ini." Angel bergumam untuk diri sendiri, di sela langkah kaki memasuki lobi utama gedung apartemen. "Selamat malam, bisa tunjukkan nomor reservasi anda." Sapa seorang wanita cantik, yang berdiri di depan pintu masuk dengan ramah. "Reservasi?." Angel mengerutkan kening, dengan pertanyaan wanita cantik di depannya. 'Apartemen perlu reservasi?.', hah benar saja ini pasti apartemen abu-abu.' Pikiran Angel semakin yakin. "Maaf maksud......" Perkataan Angel tidak terselesaikan dengan baik, ketika Handoko kembali berbalik, dan mendekat kearahnya, dan berkata. "Dia bersamaku." Melihat sosok mendekat, wanita cantik dengan pakaian resmi kantor ala resepsionis bernuansa warna ungu disana, membungkuk dengan raut terkejut. "Maaf tuan...Selamat menikmati malam Anda." Ucap sang wanita tersebut, dengan rasa gugup yang terlihat jelas di wajah. "Selamat menikmati nona, semoga menjadikan malam Anda berkesan." Kali ini wanita dengan pakaian ungu d
last updateHuling Na-update : 2022-06-02
Magbasa pa

62. Memalukan.

"Tenang saja, semua akan baik-baik saja." "Jeblaar." Hati Angel menjerit dengan kuat, bagaimana ia akan baik-baik saja dengan sosok yang siap mencaplok. Meskipun ia wanita yang telah menikah, bahkan akan menjadi sosok janda kedepannya. Lalu apakah akan dengan mudah melakukan hal itu dengan sembarang orang. Handoko....handoko, seandainya saja bisa membaca pikiran orang lain, mungkin bukan lagi seliter darah yang akan di muntahkan, melainkan satu galon penuh. Namun, dengan itikat baik serta pikiran murni membantu, pria tersebut justru semakin mengeratkan pegangan tangan, ketika sosok disana terlihat sedikit pucat. Bahkan, pria no 2 APC tersebut masih menggandeng erat setelah keluar dari lift dan menuju sebuah pintu besar di depan mereka. Sementara Angel yang di perlakukan demikian, hanya bisa menunduk, patuh dan lesu dengan kepedihan hati yang kian miris. Dalam kebisuannya ia tak habis pikir, mengapa dirinya di pandang serendah ini?, seburuk dan serendah itukah harga dirinya di d
last updateHuling Na-update : 2022-06-03
Magbasa pa

63. Anggi dan Joko.

"Lihat...aku juga sudah membeli teropong bintang yang kau inginkan..bukankah ini indah?." Keduanya memang tengah memasang wajah senyum, namun tentu saja dengan makna yang berbeda. Wanita tersebut, masih belum dapat menarik senyum canggung atas rasa malu akibat pikiran buruk sendiri tentang sosok Handoko, yang tampak antusias ketika menatap dirinya. 'Anggi?, siapa lagi yang ia sebut?.' Gumamnya dalam pikiran. Angel kembali bingung dengan sikap dan interaksi dari sosok Handoko. "Apa kau gila...siap..." Belum sempat perkataan terselesaikan, sebuah ingatan yang telah tertutup lama, seolah kembali menyambangi pikiran Angel. Ibarat sebuah kabut yang seakan tersibak secara tiba-tiba, Angel melebarkan mata. "Tu..tung..tunggu...Anggi?, kau memanggilku Anggi?." Angel semakin menajamkan tatapan mata itu kearah Handoko. Dan hal tersebut, di tanggapi dengan anggukan antusias oleh pria di sana. Mata Angel semakin membulat, dan tarikan garis lengkung bibir mulai melebar. Bahkan, senyum
last updateHuling Na-update : 2022-06-06
Magbasa pa

64. Gerhana.

"Kapan kita bertemu kak?,maksudku kapan kau mulai mengenali bahwa ini aku?." Entah mengapa dalam hati Angel merasa bahwa ucapan Handoko lebih mengacu kearah kehidupan pribadinya. Meski ada permasalahan lain, (kontrak kerja)namun tetap saja Insting Angel menggambarkan perkataan Handoko lebih merujuk kearah polemik kehidupan di luar kantor, bahwa pria di sana mengetahui semua yang telah ia alami. Handoko mengusap punggung tangan Angel lembut, seolah mengatakan bahwa ada untuknya dan berharap ia tidak lagi menanggung beban sendiri serta bersedih, atau dapat diartikan handoko sedang memberinya sebuah dukungan kekuatan untuk tetap tegar. Berpikir demikian, tiba-tiba saja Angel menjadi sedikit tidak nyaman serta merasa seperti seorang anak kecil, yang sedang ketahuan melakukan kesalahan. Dan secara reflek menarik kedua tangannya untuk menghindari tatapan pria tersebut. "Apa maksudmu kak, bukannya kalian yang membuatku seperti ini?." Angel sengaja mengarahkan arus pembicaraan kearah ko
last updateHuling Na-update : 2022-06-06
Magbasa pa

65. Mengetahui semuanya.

Di langit, bulan kian mengecil tertutup bayang hitam pada permukaan. Dan di atas teras griya tawang apartemen, Handoko benar-benar menelan ucapannya. Ia hanya menatap sosok yang kini berdiri di sampingnya, dengan wajah mendongak ke atas menatap bulan yang semakin menghilang. Keseriusan wajah keduanya tampil sempurna. Entah apa yang di pikirkan oleh sosok Handoko dengan pandangan mengarah ke pada Angel, dan apa yang di pikirkan oleh wanita di sana dengan tatapan lurus ke arah bulan. Waktu berlalu sedikit lambat, dengan pikiran berbeda diantara keduanya. Bahkan hingga bulan kembali membuka tabir cahaya menyinari bumi kembali, baik Handoko maupun Angel telah melupakan sisi baik dan fungsi dari teropong yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri. "Sudah selesai, duduk dan makanlah." Handoko mengajak Angel untuk kembali duduk, ia berharap semua menjadi lebih mudah untuk berbicara. Setelah Angel menempatkan tubuh dengan baik, Handoko membuka pembicaraan. "Sebenarnya akulah oran
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa

66. Kapan saja.

"Jika begitu...Mengapa ia masih dengan buruk, mengatakan hal kejam untuk calon anakku." Angel kembali menunduk, Suara yang keluar dari bibir juga tidak terlalu terdengar jelas. Seolah itu hanya gumaman untuk diri sendiri. Handoko mampu melihat dengan jelas, kesedihan tengah membayangi hati Angel, akan tetapi pria tersebut juga tak memahami, gumaman terakhir dari perkataan Angel barusan. Yang terpikir hanya ingin segera merengkuhnya dalam dekapan, untuk meringankan kesedihan hatinya saat ini, dan entah mengapa melihat wanita tersebut terlihat rapuh serta hancur, ada ketidak relaan dalam diri Handoko. Perlahan ia bangun dari duduk dan hendak melakukan apa yang terlintas di benak, namun belum juga tangan itu terulur, ia kembali mendengar wanita itu berucap dengan suara yang lirih. "Jangan melakukan apapun, dan jangan mengasihani aku." Handoko menghentikan gerakan tubuhnya yang tinggal selangkah mendekati sosok wanita di sana. "Lihatlah..Aku baik-baik saja, semuanya akan baik-baik s
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa

67. Menguburku.

"Bahkan, Dia orang terbaik se-Indonesia, mungkin sejagad raya. Anggara Aditama Prawirya yang tersohor dan mulia." "Hahahaha...hahahhaha...hahaha." Mendengar nada bicara dan penyampaian dari Angel yang begitu di didramatisir Handoko tak dapat menahan gelak tawa, pria tersebut bahkan hingga memegang perut bagian bawah, antaran terasa sedikit kaku. Gelak tawa yang sengaja tidak di tahan itu, memenuhi sekitar. Dan tak sedikit dari mereka yang berada satu lantai di bawah, melongok ke atas untuk menatap ke arah keduanya. "Nggi..mengapa kau begitu membencinya?, bahkan jika kontrak tersebut hanya sepihak, itu tidak terlalu buruk." Handoko mengangkat punggungnya yang tersandar, menatap kearah Angel yang tampak mengerucutkan bibir. "Pikirkan berapa ratus, bahkan mungkin ribuan orang yang datang untuk posisimu?, dan pria tersohor serta sempurna itu justru memberikan kepadamu tanpa syarat." Handoko masih berusaha meyakinkan bahwa semua tidak seburuk yang terlihat. Namun siapa Angel?, dia bu
last updateHuling Na-update : 2022-06-12
Magbasa pa

68. Siapa?

Anggara menyalakan pancuran air, dan mengguyur seluruh tubuh mengacak-acak rambut cepak miliknya yang telah basah, seraya bergumam lirih. "Aku pasti sudah gila, mengapa harus memikirkan wanita lamban itu." Kurang lebih hampir 30 menit, Anggara menghabiskan waktu di kamar mandi. Dan ketika keluar dari sana, wanita temannya bergulat ekstrem beberapa waktu lalu, tengah tertidur pulas. Ada ketidaksukaan dalam benak pria tersebut, pemandangan di atas ranjang saat ini sungguh membuatnya jengah, berbanding balik 360° dengan di awal wanita itu membaringkan tubuh di sana. Anggara berjalan menuju tepi ranjang, menarik selimut yang membungkus sebagian tubuh polos di sana dengan kasar. Namun, entah itu karena kelelahan, atau memang kebiasaan, tubuh di atas ranjang diam tidak merespon. pria tersebut menjadi tambah kesal, dan ingin segera membangunkan untuk memintanya segera pergi dari sana. Akan tetapi, ketika melihat wanita itu terlelap dengan pulas, sebuah perasaan lain dengan ingatan
last updateHuling Na-update : 2022-06-14
Magbasa pa

69. Lagi-lagi memalukan.

"Siapa kamu?, beraninya kamu memasuki kamar orang lain!." Seru Angel setelah beberapa saat memperhatikan dari atas dan bawah sosok di depannya. Angel menjadi waspada untuk sosok di depannya. Ia berpikir dengan perusahan APC yang besar, kemungkinan terjadi pencurian berkas juga tidak mungkin kecil. Meskipun ia kesal atas pemaksaan kontrak kerja, bagaimanapun statusnya sekarang adalah karyawan di sana, setidaknya untuk 3 tahun ke depan ia juga berkewajiban melindungi rahasia ataupun setiap dokumen dari perusahaan tersebut. "Bagaimana kau bisa masuk kesana?." Pertanyaan Angel bukan tidak beralasan, bahkan dalam pikiran flash kilat wanita itu juga hampir berasumsi bahwa pihak hotel mungkin ikut campur tangan. Di balik imajinasinya yang mulai melambung, sosok wanita di sana justru terkesan lebih santai. "Saya tamu yang di undang oleh tuan di kamar ini." Jawabnya singkat, sembari menekan kata tamu. Namun bukannya mengerti, Angel justru semakin mempercayai pikiran bodohnya yang sedikit
last updateHuling Na-update : 2022-06-16
Magbasa pa

70. Monster.

Wanita itu ingin segera pergi dari sana dan tidak kembali lagi, khususnya tidak berhadapan dengan kedua makhluk yang kini masih berdiri di depan ruangan kamar sang Presdir. Namun, seburuk dan sebesar apapun rasa malu saat ini, Angel tidak bisa menghilang dengan mudah. Ia merebahkan tubuh kasar di atas ranjang, memikirkan dan mencoba mengingat perkataan dari sosok wanita seksi beberapa saat yang lalu. Namun, entah apa yang tengah menggelayuti hati serta pikirannya, sehingga yang terngiang hanya sebagian penggalan kalimat uniknya saja. "Jaga suami mbak, dia seperti kuda liar." "Karena suami mbak sudah menggunakan tubuh saya bukan hanya sekali, melainkan 3 kali, maka ini menjadi hak saya." Wajah Angel memerah mengingat perkataan itu, menghitung waktu kapan mereka cek in ke hotel, dan kapan keluar bersama handoko. Dan itu belum berselang lama, hanya membutuhkan waktu setidaknya 1 jam untuk makan, dan 3 hingga 4 jam saja berada di griya tawang apartemen, dan dalam kurun waktu itu s
last updateHuling Na-update : 2022-06-17
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
18
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status