Share

Batu dalam telaga.

Di langit, bulan kian mengecil dengan tertutup bayang hitam, yang semakin menutup seluruh permukaan.

Dan di atas teras griya tawang apartemen, Handoko benar-benar menelan ucapannya.

Ia hanya menatap sosok yang kini berdiri di sampingnya, dengan wajah mendongak ke atas menatap bulan yang semakin menghilang.

Keseriusan wajah keduanya tampil sempurna.

Entah apa yang di pikirkan oleh sosok Handoko dengan pandangan mengarah ke pada Angel, dan apa yang di pikirkan oleh wanita di sana dengan tatapan lurus ke arah bulan.

Bahkan hingga bulan kembali membuka tabir cahaya yang menyinari bumi kembali, baik Handoko maupun Angel telah melupakan sisi baik dan fungsi dari teropong yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Sudah selesai, duduk dan makanlah." Handoko mengajak Angel untuk kembali duduk, ia berharap semuanya menjadi lebih mudah untuk berbicara.

Setelah Angel menempatkan bagian belakang tubuhnya dengan baik.

"Sebenar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status