Share

Matikan.

"Een...Angkat telponnya."

Suara Bagas terdengar seperti sebuah doa yang di ucapkan dengan penuh harapan.

Dengan rasa sakit di kepala yang masih bersarang, ia berpikir untuk terus mencoba menghubungi Angel.

Sebenarnya ia bisa saja menghubungi keluarga yang lain, Cantika, Hanum ataupun Hartono.

Namun mengingat ia sekarang tengah berada di kota B, dan orang yang tepat untuk bisa segera datang dan sangat ia harapkan adalah Angel.

Dalam kesempitan situasinya saat ini, ia ingin memanfaatkan musibah kali ini, untuk menciptakan kesempatan bagi hubungan diantara dirinya dan wanita itu.

Iya, jika Angel mengetahui dirinya tengah terluka, atau mengalami kecelakaan, wanita itu pasti akan segera datang. Dan untuk selanjutnya, Bagas bisa memasang wajah layaknya kucing terluka, yang tengah butuh perawatan serta kepedulian.

Namun, seperti panggilan telepon itu yang tak pernah menerima tanggapan, hatinya mulai merasa kembali bimbang.

Di tatapn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status