"Bik, Diana sudah makan?" tanya Desta akhirnya. "Belum, Den. Tadi cuma minta dibuatin salad buah dan susu hangat.""Terus kenapa nggak turun?" Pria itu urung menyuapkan nasi ke mulutnya. Berharap wanita yang tadi membuatnya emosi turun dan makan bersama. "Katanya sedang mengerjakan proposal apa gitu lo, Den. Nggak sempat makan ke bawah. Itu aja tadi bibik yang nganter ke kamarnya.""Ck, apa dia lupa kalau punya magh akut," gumam pria itu yang masih bisa didengar oleh bik Ijah. Wanita paruh baya itu menyunggingkan senyum. Ia yakin sebentar lagi tuannya akan jatuh pada pesona Diana. Ya, bik Ijah lebih suka majikannya bersama Diana daripada Meta. Ia juga selalu mengabarkan kondisi rumah termasuk pernikahan sang majikan pada nyonya besar, maminya Desta. "Sudah, Den, makan saja sendiri. Bibik temani di sini, ya. Tadi bibik lihat non Diana lagi sibuk banget di depan laptop. Mungkin nggak akan turun."Seketika nafsu makan p
Read more