Semua Bab ARTI SEBUAH PERBEDAAN : Bab 71 - Bab 80

108 Bab

BAB 71

Setelah selesai sarapan, tertua Tji mengajak saya mengelilingi rumahnya. Rumah yang penuh dengan barang antik terpajang disetiap sudut ruangan. Bangunan yang terpisah dari bangunan induk tempat saya tinggal tapi tidak kalah mewahnya, apakah bangunan ini milik dia pribadi atau masih milik perkumpulan hitam bawah tanah. Saya ingin bertanya tapi malas, biarlah nanti mereka yang menjelaskan kepada saya setelah saya menjadi ketua perkumpulan hitam bawah tanah ini. “Saya dengan beberapa tertua dan keluarga kami tinggal di sekitar sini dan kami memiliki pintu yang lain untuk masuk kesini.” kata tertua Tji menjelaskan. “Bisakah kamu mengajak saya ke pintu yang lain dari bangunan ini.” kata saya. “Mari ikut saya, “ kata tertua Tji , “Kamu tidak usah ikut, temui putrimu saja dan beritahukan dia dan tunangannya jangan sekalipun mengganggu Robert.” kata tertua Tji kepada istrinya. "Ya, saya akan mencari dia." kata istri tertua Tji yang biasa dipanggil nyonya Tji. Setelah itu dia berjalan b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-10
Baca selengkapnya

BAB 72

Belum selesai saya menikmati kebahagian saya, tiba tiba Robin tersungkur sambil memegang perutnya dan bergulingan. “Tuan Muda, apa yang terjadi pada Robin?” tanya tertua Wang lirih. “Kamu lihat saja sendiri, bukankah ilmu pengobatan kamu yang terhebat disini?” balas saya dengan suara yang pelan tapi cukup terdengar oleh tertua Wang. Sambil bersungut tertua Wang menghampiri anak tunggalnya yang sedang menahan sakit yang luar biasa. Ya, saya menggunakan pukulan yang berikan kepada Robin, dengan memulangkan semua tenaga yang telah digunakan untuk memukul saya. Jika saja saya tidak berdarah, saya tidak akan bertindak sekejam ini. Saya paling marah sejak saya kecil, jika ada manusia yang iseng sampai membuat saya berdarah. “Ayah, tolong saya , sakit sekali perutku ini, seperti terkena tendangan yang bertubi tubi.” kata Robin sambil merintih kesakitan. “Diamlah dulu, ayah akan memeriksa kamu.” kata tertua Wang sambil berjongkok memeriksa nadi Robin. Tiba tiba dia berdiri dan bersoj
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-14
Baca selengkapnya

BAB 73

Sambil duduk saya memperhatikan mereka, para pemuda berdiri berjejer di depan saya dengan pandangan mata yang kurang puas dan tentu juga menghina. Juga terdengar sayup sayup bisikan mereka yang sangat membuat telinga terasa panas. “Siapa dia? Mengapa tingkah lakunya sangat sombong? Ilmu hanya sedikit ingin menjadi ketua, sungguh tidak tahu malu.” kata pemuda di baris pertama di posisi kedua, ya tepatnya di belakang Robin. Heran saya mengapa pemuda pemuda ini susah tanggap, dan juga telah dicalonkan menjadi calon pemilihan ketua, ah sungguh tidak habis pikir , apa yang ada dipikiran para tertua, apakah karena susah mencari saya sampai sangat frustasi sehingga pemuda yang tidak berbobot juga diikut sertakan. “Bisakah kalian diam? Robert memang adalah anak ketua lama, apakah kalian pikir pukulan Robin tadi telah mengenai dia, jangan mimpi, kami saja tiada satu juga yang bisa menyentuhnya.” kata tertua Wang sangat marah. “Tapi ayah, tadi saya menarik dia dan mendorong dia , dia saja
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-15
Baca selengkapnya

BAB 74

Saya memasuki gedung yang mewah ini dan menyusuri lorong yang sama dengan lorong yang diajak oleh tertua Wang, Lorong yang banyak senjata beraneka macam terpajang di dinding kiri dan kanan tanpa seorang juga yang mengikuti saya. Sesampai saya di ujung lorong yang terlihat buntu ini, saya mengusap dinding yang terbentang di depan saya dengan unsur air seperti yang dicontohi tertua Lao. Mungkin karena unsur yang saya pakai lebih kuat daripada tertua Lao. Tidak berapa lama, dinding itu membuka dan terbentuklah pintu berbentuk bundar. Jadi bentuk pintu juga berubah. “Eh, kenapa bentuknya tidak sama dengan ketika masuk dengan tertua Lao ya, apa yang membuat pintu ini berubah bentuk.” Pikir saya dengan keheranan. Dalam keheranan saya melangkahkan kaki dan kembali saya dikejutkan oleh keadaan yang lain dari ruangan yang saya masuki ketika bersama dengan tertua Lao Terlihatlah ruangan yang hanya ada lemari besar dengan penutup dari kayu kuno yang sangat indahnya. Saya menghampiri dan be
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-20
Baca selengkapnya

BAB 75

Berapa lama saya meditasi, saya sudah tidak tahu, saya sekarang sedang menikmati kebahagiaan yang luar biasa. Pada saat saya bisa menyatukan keempat unsur di badan saya, saya juga melihat keajaiban, tanpa saya menyadari ketika saya bertemu dengan kakek guru saya , dia memberikan saya jurnal atau lebih tepatnya semacam peta dan telah iya masukkan ke badan saya. Jadi ketika saya bersatu dengan keempat unsur dibadan saya , peta itu terbentang di depan saya atau tepatnya di atas kepala saya dan dia dapat membantu saya meningkatkan energi di badan saya, karena sekarang zaman modern jadi tidak terlihat level kultivasi dan tentu saja tidak ada yang percaya akan semua itu. “Haruskah saya mempelajari semua itu, ah, pelan pelan saja, saya tidak tahu saya sudah berapa lama meditasi, nanti waktu untuk pemilihan ketua terlewati lagi, ya sudah pelan pelan saja mempelajarinya.” Batin saya mengakhiri meditasi saya. Saya bersiap ingin keluar dari ruangan ini dan ingin mengetahui saya sudah berapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-23
Baca selengkapnya

BAB 76

Keisengan Robert. Akankah Robert menolong Ling Ling? “Bantuin gak ya?” kata Robert dalam hatinya. Timbulah keisengan Robert untuk membuat para pemuda pemudi ini sadar akan kekuatannya dan jangan lagi memiliki pikiran untuk mencari urusan dengannya, karena dia harus secepatnya menyelesaikan masalah ini, untuk dapat dia menjaga dan mendatangi Kartika Lee di Kotanya. “Hayo, diantara kalian siapa yang belajar ilmu medis, keluarlah dan periksa tangan Ling Ling.” kata saya sambil tersenyum iseng sambil memandangi para pemuda pemudi itu. Para pemuda dan pemudi saling berpandangan satu sama lain dan keluarlah salah satu anak tertua Tji. “Boleh saya periksa?” tanyanya sopan. “Silahkan,” kata saya mempersilahkan sambil berdiri di samping mereka dan memperhatikan apa yang akan dia lakukan. Pemuda itu berjalan ke depan Ling Ling dan setelah memeriksanya, dia menunjukkan wajah yang heran dan sangat salut melihat saya. “Ada apa? Kenapa kamu melihat saya seperti itu? Apa yang terjadi pada le
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-03
Baca selengkapnya

BAB 77

RENCANA PEMILIHAN KETUA Kami menikmati hidangan dengan santai tanpa terdengar suara apapun. Setelah selesai bersantap kami berjalan menuju ruang kerja tertua Tji , ruang kerja yang lain yang mungkin sedikit antik, ada meja kerja dan kursi kerja tapi yang menarik adalah sofa yang berjejer mengelilingi sebuah sofa besar yang sandaran diatasnya terdapat kepala naga yang menganga dan disana telah berkumpul tertua yang lain sebanyak lima tertua ada di ruangan ini, karena mereka telah mengakui saya adalah ketua mereka maka mereka mempersilahkan saya duduk di sofa besar yang memang disediakan untuk ketua perkumpulan. Dan saya dengan santainya duduk disana. “Ketua silahkan duduk disini.” kata tertua Tji mempersilahkan saya duduk di sofa besar itu yang disandarannya ada kepala naga yang menghadap kedepan dan itu tepat ada di atas kepala saya. Karena terbiasa selalu duduk di kursi yang telah disediakan jadi saya tidak waspada lagi, saya langsung duduk tanpa memperhatikan apapun. Pada saat sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-06
Baca selengkapnya

BAB 78

PERTANDINGAN PEMILIHAN KETUA (1)Benarkah seperti itu sifat para pemuda itu? Batin saya dalam hati dan saya menetapkan hati ingin melihat kelanjutan sifat para pemuda ini, akan saya perbaiki sifat sifat tidak baik para pemuda dan pemudi ini, akan saya sadarkan mereka bahwa sifat seperti itu tidak baik, lebih baik menjadi seorang yang sederhana tapi mapan. Biar dunia yang menilai diri kita bukan diri kita yang menempatkan posisi tinggi itu.Setelah selesai memberi wejangan dan pengumuman, para tertua membubarkan para pemuda pemudi dan berjalan meninggalkan tempat latihan itu. Sebelum bubar ada pemuda yang bertanya bolehkah mereka tetap tinggal disini, ternyata ada juga mereka dari panti asuhan yang sudah tidak tahu siapa orang tuanya, mereka diajak oleh Robin dan mereka telah menjadi kaki tangan Robin di dalam perkumpulan yang dibentuk oleh Robin dan Ling Ling. Pantas mereka sangat arogan ternyata memiliki pendukung yang agak besar.“Tertua, bolehkah kami tetap disini, karena kami tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-08
Baca selengkapnya

BAB 79

PERTANDINGAN PEMILIHAN KETUA ( 2 )Kami berjalan menuju sebuah mobil yang berada beberapa meter di depan kami dan ini adalah tempat parkir untuk wahana di taman hiburan yang saya lalui beberapa hari yang lalu, ini yang dinamai wahana pintu seribu, wahana yang memiliki banyak pintu tapi hanya satu pintu yang memiliki wahana, selebihnya pintu itu untuk pintu masuk ke kantor pusat perkumpulan hitam bawah tanah ini. Siapa yang merancang semua ini? Tentu saja adalah si ayah yang jenius itu dan juga yang memiliki banyak keisengan itu tapi benar juga sih, mendatangkan uang untuk kesejahteraan anggota, karena sejak ayah yang pimpin perkumpulan hitam bawah tanah ini, mereka sudah jarang melakukan perbuatan yang hitam .Sambil mengagumkan kecerdasan ayah saya, kami masuk ke mobil dan hebatnya lagi kami para anggota tertua sama sekali tidak memiliki pengawal yang berlebihan, karena rata rata para tertua disini telah memiliki keahlian yang tidak dapat diterima pada zaman ini, tapi itu adalah k
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-14
Baca selengkapnya

BAB 80

PERTANDINGAN PEMILIHAN KETUA ( 3 ) Pagi yang cerah, sinar matahari bersinar dengan cerahnya memasuki jendela saya dan menyinari muka saya, ya, kemarin saya lupa menutup jendela dengan tirai jendela. Sinar yang menyilaukan itu memancar dengan terangnya dan menimbulkan kesilauan pada mata saya yang menyebabkan saya harus secepatnya mempersiapkan diri untuk menjemput suasana pagi ini. Saya bangun dari ranjang menuju kamar mandi dan membasuh diri saya untuk secepatnya menjemput paman dan bibi, setelah selesai mandi saya turun ke meja makan, terlihatlah nenek sedang menunggu saya untuk sarapan bersama dan seperti biasa di piring saya sudah tersedia menu sarapan pagi yang penuh dengan bacon dan ham serta roti panggang, segelas susu menemaninya. “Pagi, nek, hayo kita sarapan, kenapa nenek selalu menunggu saya turun untuk sarapan? Mengapa tidak sarapan dulu, nek?” tanya saya sambil menarik kursi untuk saya duduki sambil tersenyum penuh dengan cinta kasih. “Tidak ada kakek yang menemani
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status