Bab 71. Para Wonder Woman di Rumahku “Anu, Bu, sebenarnya ada yang mau saya sampaikan ke Ibu, kalau Ibu ada waktu.” “Ada, ini, saya ada waktu. Air panasnya belum mendidih. Ngomonglah!” “Anu, mengenai rencana Ibu yang mau manggil kasir toko.” “Kenapa?” Wajah Bik Yerti terlihat tegang. Matanya berkali-kali melirik ke pintu tengah. Sepertinya dia sangat kesulitan untuk berkata-kata. Ada apa sebenarnya? “Anu, Bu. Mengenai kasir toko itu ….” “Iya, Bik. Saya menyuruh suami Bibik memanggil bekar kasir toko ini, memangnya kenapa?” “Anu, kalau bisa jangan, Bu!” “Jangan?” sergahku kaget. “Iya, Fitri, namanya Fitri.” “Terus, kenapa Bibik bila
Last Updated : 2022-03-02 Read more