Bab 14. Kedipan Mata dari Abang Sang Pelakor Jujur, aku sangat tegang dengan kedatangan sekutu musuhku. Ibu dan abangnya datang pasti untuk menyerang. Menyerang suamiku tentu saja. Pasti mereka menuntut pertangung-jawaban dari Mas Gilang karena telah mengganggu Harum. Mengganggu? Hah, kata Mas Gilang sih, Harum yang memulai. Merayu dan menjebak Mas Gilang di saat aku kesulitan memenuhi kebutuhan biologisnya. Tapi, tentu saja tetap suamiku yang salah. Mas Gilang yang durjana. Aku juga salah, kenapa aku memperkerjakan seorang gadis cantik, belia, murahan lagi di rumahku. Duh, kalau ingat awalnya, rasanya ingin kuulang kembali. Bagaimana ibunya memelas bahkan menghiba-hiba agar aku mau menerima anak gadisnya bekerja di rumahku. Andai waktu itu aku menolak, pasti semua ini tidak akan terjadi. Tapi, tunggu dulu. Sebenarnya, kalaupun aku tidak menerima Harum bekerja di rumahku, mereka sudah sering memancing di air
Last Updated : 2022-02-20 Read more