"Ya, dia memang cantik sepertiku. Tapi kamu tak pernah menyadarinya, malah sibuk dengan Seli.""Oh ... Jadi kamu cemburu dengan Seli?""Tidak, maksudku kamu lebih mementingkan Seli daripada anakmu. Aku tak begitu memikirkanmu!" ucapku acuh, tak mau menatapnya.Dia tertawa menyeringai. Mas Radit masih duduk di tepi ranjang, dengan menggendong Kyra."Jadi, mau apa Mas ke sini? Bisakah kita bicara di luar?" tanyaku padanya."Aku tak mau datang ke persidangan. Aku tak setuju kita bercerai, Kania! Itulah yang ingin kusampaikan padamu!""Mengapa? Aku sudah tak mau lagi bersamamu, Mas! Jalan kita sudah berbeda. Kamu tak lagi sama dengan yang dulu," ujarku pada lelaki di depanku.Lalu dia berjalan ke arahku. Dia menyimpan Kyra dalam box, lalu mendekatiku, wajahnya dia tundukkan sejajar dengan wajahku. Kemudian aku menepis wajahnya.Aku berdiri, Mas Radit menarik tanganku, aku masuk dalam pelukannya. Aku mencoba melepas pelukan mantan suamiku itu."Mas, lepaskan! Kamu nggak malu, ini di kantor
Read more