"Ada apa, Mas?" tanyaku ketika dia masuk."Aku mau menjual tokoku padamu, Kania," katanya."Memangnya kenapa sampai dijual?" "Seperti biasa Kania, kamu tau kan Seli sering berhutang. Tanpa ku tau, dia berhutang lagi di pinjaman online. Dan pinjaman itu atas namaku. Belum lagi tagihan pinjaman rentenir, masih datang ke rumah. Aku benar-benar akan kehilangan semua, Kania!""Sabar, Mas. Aku akan beli tokomu. Mudah-mudahan kamu bisa membayar pinjaman dengan baik," ucapku."Terima kasih atas pengertiannya, Kania. Kamu benar-benar seorang wanita yang baik. Aku menyesal telah menyia-nyiakan kamu," katanya dengan mata yang berkaca-kaca.Aku tak bisa menjawab, hanya senyum yang bisa kuberikan kali ini. Tiada guna penyesalan yang datang."Baiklah segera ku transfer ke rekeningmu, ya, Mas!""Ok, terima kasih banyak, Kania.""Oh ya, Seli sendiri kan sudah tak di rumahmu, ya?""Iya. Kan aku sudah mengusirnya. Sekarang dia hidup di mana entah aku tak tau, sebelumnya banyak melakukan pinjaman onlin
Baca selengkapnya