“Sebagai teman dan sebagai orang yang pernah mencintaimu, aku cukup tahu banyak tentang kamu, seperti apa kamu, ketika menginginkan sesuatu.” “Cukup! Aku tidak mu mendengarkan apapun darimu, dan juga, jangan berprasangka buruk denganku, kalau memang aku melakukan segala cara, sudah sejak lama aku menggunakan cara lain untuk mendekati Bisma, menidurinya, misalnya.” Candra kesal mendengarnya, tangannya mengepal di bawah meja. Meski sudah tidak ada lagi rasa untuk jelita, dia cukup kesal dengan ucapan Jelita yang terkesan murahan. Candra berharap Hayu segera kembali, sehingga dia bisa segera pergi dari sana. Atau setidaknya, Bisma datang dan membawa Jelita pergi dari hadapannya, dan sepertinya, apa yang dia harapkan terkabul. Bisma menghampiri mereka berdua. “Jel,” panggil Bisma. Betapa terkejutnya Bisma ketika tahu jika Jelita sedang bersama Candra. “Kalian?” tanya Bisma pada mereka berdua ketika sudah dekat. “Tak sengaja bertemu dengannya, dia sedang bersama H
Baca selengkapnya