“Bapak, Pak,” panggil Hayu menatap atasannya yang tampak sedang melamun. Hayu bahkan menggoyangkan tangannya di depan mata Candra, namun masih saja, pria itu tak bergeming sama sekali. Candra terlalu larut dalam lamunan dan pikirannya tentang dua sahabatnya, tentang cinta segitiga antara Hayu dan dua sahabatnya.“Ba..pak.., ada kebakaran...”Candra yang kaget, terlonjak dari duduknya, dia menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari-cari di mana kebakarannya.“Di mana, Hayu, dimana, cepat kamu ambil APAR (Alat Pemadam Api Ringan)! Go, Hayu! Serunya memberi perintah.Hayu yang melihat kepanikan Candra mendadak tak tahan menahan tawanya. Melihat wajah atasannya yang khawatir itu, seketika tawa Hayu, pecah.“Makanya, Pak, jangan suka melamun, tuh,kan, Bapak kesambet setan yang berkeliaran di sini.”Candra kesal bukan main, ingin rasanya dia memukul Hayu karena sudah mengerjainya dan membuatnya panik, meski dicover asuransi, dia tak mau jika apartemennya kebakara
Read more