“Candra!”Dia menoleh, suara itu adalah suara mamanya. Segera candra berdiri dan menyongsongnya.“Ma, kok, tumben Mama ada di sini, ayo makan siang bersama kami,” ajak Candra pada mamanya. Hayu pun berdiri menyalami Mama Candra, Selamat Siang, Bu.”“Siang Hayu, silakan duduk, maaf, Ibu mengganggu kalian berdua. Tadi Ibu habis bertemu dengan teman Ibu di sini, tak sengaja melihat kalian, ya sudah, Ibu hampiri saja kalian. Ibu tidak mengganggu kalian, kan?” tanyanya menggoda putra dan sekretarisnya.“Ma, nggak usah aneh-aneh, Candra sedang berjuang, tapi belum tahu hasilnya.”Hayu yang mendengar itu pun menunduk dalam, telinganya memanas, mungkin sekarang wajahnya sudah merona, mendengar perkataan bosnya yang cerewet itu.“Jangan menggodanya Candra, Hayu malu, kamu mau sekretarismu yang cantik ini kabur, kembali ke mantan kekasihnya itu.”Hayu berdeham, bisa-bisanya mereka berdua membahas dirinya secara terang-terangan.“Hayu, Ibu tidak s
Baca selengkapnya